“G2 Mini cukup nyaman dioperasikan dengan stau tangan. Ditambah kemudahannya mengatur besar volume suara, yang lebih mudah diakses pada bagian belakang.”
Design
Tidak kami pungkiri, tentang kemiripan antara seri G2 dan G2 Mini ini. Bentuk dan konsep desain yang diadopsinya, begitu identik. Meski sebenarnya, desain kali ini dibuat lebih menyembul keluar pada bagian sisinya, berbeda dengan pendahulunya yang terasa lebih datar dan rata dengan body.
Perbedaan yang terlihat jelas adalah terletak pada sisi bezel yang lebih luas, mungkin karena seri kali ini hadir dalam bentuk lebih mini. Sehingga membuatnya terasa lebih tebal. Lainnya adalah pada sisi penggunaan bahan yang membalut body. G2 Mini hadir dengan kualitas bahan plastik yang terasa lebih ‘murah’ dari kakaknya. Dan begitupun dengan warna putih yang diadopsinya, membuatnya cepat merekam jejak dan merusak tampilan bersihnya.
Display
Salah satu yang mempengaruhi ukuran ponsel ini lebih mini adalah ukuran layar yang diadopsinya, menggunakan dimensi layar 4.7 inch. Dan kami rasa, itulah nilai kenyamanan sebuah perangkat komunikasi. Dimana secara keseluruhan dimensi ponsel ini adalah 129 x 6.6 x 9.8 mm dengan berat 121 gram, dan fix kami katakan ini adalah bentuk desain yang ergonomis. Nyaman dalam satu genggaman, dan tidak slip dalam pengggunaan.
Meski demikian, saat berinteraksi dengan ruangan yang memiliki tingkat cahaya yang kuat. G2 Mini tidak mampu menyainginya. Kerapatan piksel ponsel sebesar 234 dpi, tidak bisa terlihat dengan baik. Namun berbeda pada dikondisi yang lebih baik. Dengan teknologi IPS yang ada pada layarnya mampu menjaga gradasi warna desktop tetap konsisten disudut pandang 170 derajat.
“Sayangnya, kecerahan warna layar kurang bisa menyeimbangi kondisi ruangan yang memiliki tingkat cahaya berlebih, terlalu banyak efek bayangan yang ditimbulkan.”
User Interface
G2 Mini memang digolongkan sebagai ponsel kelas menengah, namun LG memberikan semua fitur yang ada pada saudara kandungnya, G2. Sistem Android 4.4.2 KitKat yang dikolaborasikan dengan antarmuka Optimus, membuatnya terlihat istimewa.
Ya, seperti halnya sistem kunci layar yang dibuatnya. Ada dua alternatif yang bisa dilakukan untuk mengakses kedalam menu standby. Pertama bisa dilakukan dengan menekan tombol power yang berada di belakang body, sedangkan lainnya adalah mengetuk dua kali layar. Mengetuk layar ini, dapat difungsikan juga untuk membuka dan menutup layar. Selain itu, pengguna juga diberikan sistem ketuk layar yang bervariasi. Seperti halnya, membuka dengan mengkombinasikan jumlah ketukan. Caranya pun cukup mudah, Anda dapat masuk dalam menu pengaturan, lalu pilih menu ‘lock screen’ dan pilih jenis kunci layar ‘Knock code’.
Features
Untuk fitur keamanan, selain menggunakan knock code, LG juga memberikan menu pengamanan dengan sistem ‘double user’. Artinya, Anda tidak hanya membatasi pengguna dengan sistem penguncian layar saja, lainnya adalah penggunaan dengan lapisan hak akses, untuk admin dan tamu. Sehingga, tampilan menu untuk administrator dan tamu dibuat berbeda. Dimana pada menu tamu ini, hanya disediakan menu akses kamera, galeri, video dan pemutar musik.
Selain keamanan, fitur yang tak kalah menariknya adalah Plug & Pop, yang kami rasa cukup unik. Fitur ini bekerja saat pengguna memasangkan kabel Jack Audio 3.5 mm-nya, di dalamnya. Saat Jack Audio dipasang, maka layar akan menampilkan beragam aplikasi yang bisa dijalankan penggunanya, sebagai aplikasi rekomendasi dari sistem ponsel. Ada sekitar empat aplikasi default yang ditawarkan, seperti pemutar musik, video, Youtube dan telepon. Selain itu, pengguna dapat mengatur aplikasi lainnya dalam menu ‘edit’.
“Fitur keamanan berlapis ini, tidak hanya melindungi ponsel kami dari teman yang usil. Lainnya, kami bisa melindungi perdebatan dengan istri yang sering keliru tentang nomor panggilan yang masuk,”
Camera
Kamera utama yang berada dibelakang body, dengan resolusi sebesar 8MP dan LED flash bukanlah satu-satunya yang patut dibanggakan. Tapi, harus diakui G2 Mini menjadi salah satu ponsel yang paling kaya dengan fitur kamera, jika dibandingkan ponsel kelas menengah lainnya. Seperti salah satunya adalah fitur pengambilan foto dengan suara, Anda cukup katakan Chese, Whisky, Smile, Kimchy atau LG untuk mendapatkan gambar dari jarak yang cukup jauh. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan beberapa modus pengambilan foto lainnya, seperti Dynamic tone, Panorama, Continous shot, Beauty shot, Time catch dan Spot untuk pengambilan cepat.
Secara kualitas, hasil gambarnya memang cukup baik. Pengambilan fokus gambar pun, bisa dikatakan cukup cepat. G2 Mini mampu mendapatkan gambar hanya dalam hitungan 1 hingga 2 detik, dalam cahaya yang memadai. Namun sayangnya, untuk fitur HDR membutuhkan waktu 4 sampai 5 detik untuk merekam gambar yang masuk. Dan ini mengartikan, Anda harus rela tidak bergerak dalam waktu tersebut, agar hasil yang didapat bisa sempurna.
Performance
Meski menyandang nama G2, tidak lantas seri ini hadir dengan piranti yang sama persis seperti kakak kandungnya tersebut. Kali ini, hanya didukung dengan proseso Snapdragon 400 dengan kecepatan 1.2 GHz dan dukungan chip grafis Adren 305. Harus kami akui, tak ada tampilan berombak atau gradasi dari antarmuka yang ditampilkannya. Dan juga, beberapa game kualitas HD dapat kami mainkan dengan baik, tanpa kendala. Hanya saja, memori penyimpanannya terasa terbatas. G2 Mini hanya menyematkan kapasitas sebesar 8GB dan saat yang bisa dimaksimalkan untuk penyimpanan pun hanya sebesar 4GB, karena sisanya telah terpakai untuk sistem dan aplikasi bawaan. Namun, Anda bisa mengakalinya dengan memanfaatkan slot micro SD yang sudah mendukung besaran hingga 32GB.
AnTuTu : 17611
Nenamark2 : 59.7 fps
Vellamo : 1606