Beranda blog Halaman 84

Borderlands 4 Rilis 12 September 2025, Ini Harga dan Spesifikasi PC

0

Telset.id – 2K dan Gearbox Software resmi mengumumkan jadwal rilis Borderlands 4. Game looter-shooter terbaru ini akan meluncur pada 12 September 2025 untuk platform PS5, Xbox Series X/S, dan PC via Steam serta Epic Games Store. Pemain sudah bisa melakukan pre-order mulai sekarang.

President 2K David Ismailer menyebut Borderlands 4 sebagai petualangan AAA premium yang menghadirkan pengalaman baru sekaligus mempertahankan ciri khas serinya. “Tim pengembang menciptakan gameplay dan penceritaan yang segar, tanpa kehilangan esensi Borderlands yang disukai penggemar,” ujarnya dalam rilis resmi Take2Games.

Harga Beragam di Tiap Platform

Game ini tersedia dalam tiga edisi dengan harga bervariasi:

  • PS5: Standard Edition (Rp 1.053.000), Deluxe (Rp 1.429.000), Super Deluxe (Rp 1.857.000)
  • Xbox Series X/S: Standard (USD 69,99/~Rp 1,1 juta), Deluxe (USD 99,99/~Rp 1,6 juta), Super Deluxe (USD 129,99/~Rp 2,1 juta)
  • PC: Standard (Rp 799 ribu), Deluxe (Rp 1.090.000), Super Deluxe (Rp 1.560.000)

Spesifikasi PC untuk Pengalaman Optimal

Bagi pemain PC, berikut spesifikasi yang direkomendasikan:

  • Sistem Operasi: Windows 64-bit
  • Prosesor: Intel Core i7-9700/Ryzen 7 2700X (minimal) atau i7-12700/Ryzen 7 5800X (disarankan)
  • RAM: 16 GB (minimal), 32 GB (optimal)
  • GPU: Nvidia RTX 2070/Radeon RX 5700 XT (minimal) atau RTX 3080/RX 6800 XT (disarankan)
  • Penyimpanan: 100 GB ruang kosong

Presiden Pendiri Gearbox Randy Pitchford menambahkan, “Borderlands 4 dirancang sebagai titik masuk sempurna untuk pemain baru, sekaligus penghormatan bagi penggemar setia.” Game ini menampilkan empat karakter Vault Hunter dengan kemampuan unik dan arsenal senjata khas Borderlands.

Bagi yang ingin mempersiapkan diri, beberapa game open world PC ringan bisa menjadi pilihan sambil menunggu rilis. Sementara itu, penggemar bisa menikmati konten terkait seperti cosplay Borderlands 3 atau memanfaatkan diskon game Sony untuk mengisi waktu.

Steam Perkenalkan Fitur Aksesibilitas Baru untuk Pengguna SteamOS

Telset.id – Jika Anda pengguna setia Steam, terutama yang bermain melalui SteamOS, kabar baik datang dari Valve. Platform gaming terbesar di dunia ini baru saja merilis sejumlah fitur aksesibilitas terbaru dalam versi beta klien Steam. Perubahan ini tidak hanya membuat pengalaman bermain lebih inklusif, tetapi juga menunjukkan komitmen Valve terhadap diversifikasi pengguna.

Fitur-fitur baru ini mencakup beberapa penyesuaian penting yang dirancang untuk memudahkan berbagai kalangan gamer. Mulai dari skala UI yang bisa disesuaikan, mode kontras tinggi untuk meningkatkan visibilitas teks dan tombol, hingga pengaturan pengurangan gerakan yang mematikan animasi tertentu. Semua ini tersedia untuk perangkat yang menjalankan SteamOS dan Steam’s Big Picture Mode, antarmuka layar penuh yang dirancang untuk keterbacaan optimal.

Fitur Aksesibilitas yang Lebih Inklusif

Valve tidak main-main dalam upaya meningkatkan aksesibilitas. Salah satu fitur andalan terbaru adalah dukungan screen reader untuk perangkat SteamOS. Fitur ini memungkinkan pengguna tunanetra atau yang memiliki gangguan pengalaman untuk tetap menikmati permainan favorit mereka. Screen reader ini dilengkapi dengan penyesuaian volume, kecepatan, dan nada suara, memberikan fleksibilitas sesuai kebutuhan individu.

Selain itu, SteamOS kini juga menawarkan filter warna yang bisa disesuaikan. Pengguna dapat memilih antara mode grayscale, invert brightness, atau invert colors. Yang menarik, perubahan visual ini tidak hanya berlaku untuk klien Steam, tetapi juga untuk game yang sedang dimainkan. Ini adalah langkah besar dalam membuat gaming lebih mudah diakses oleh semua orang.

Antarmuka Steam dengan Fitur Aksesibilitas Baru

Dukungan untuk Beragam Perangkat

Saat ini, fitur-fitur baru ini hanya tersedia untuk Steam Deck dan Lenovo Legion Go S, dua perangkat yang menjalankan SteamOS. Namun, Valve memberi sinyal kuat bahwa mereka berencana memperluas dukungan ini ke lebih banyak perangkat di masa depan. “Pengaturan baru ini hanyalah awal dari fitur aksesibilitas yang sedang kami kembangkan. Kami sangat bersemangat untuk memberikan lebih banyak alat kepada para pemain kami,” tulis Valve dalam postingan blog resmi mereka.

Inisiatif Valve ini sejalan dengan tren industri gaming yang semakin memperhatikan aspek aksesibilitas. Seperti yang pernah kami bahas dalam artikel tentang GeoGuessr di Steam, platform ini terus berinovasi untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Lalu, bagaimana dengan game-game populer lainnya? Beberapa judul seperti Oblivion Remastered dan Spider-Man Remastered juga telah menunjukkan komitmen serupa dalam hal aksesibilitas. Tampaknya, industri gaming sedang bergerak ke arah yang lebih inklusif, dan Valve berada di garis depan perubahan ini.

Dengan tambahan fitur-fitur baru ini, Steam tidak hanya memperkuat posisinya sebagai platform gaming terkemuka, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan beragam penggunanya. Ini adalah kabar baik bagi komunitas gaming yang semakin beragam, membuktikan bahwa gaming benar-benar untuk semua orang.

Midjourney Rilis Model Video AI Pertama, Hadirkan Animasi Gambar dengan Biaya Terjangkau

0

Telset.id – Jika Anda penggemar teknologi AI, bersiaplah untuk terkejut. Midjourney, perusahaan yang dikenal dengan model gambar berbasis AI, baru saja meluncurkan model video pertamanya. Inovasi terbaru ini memungkinkan pengguna mengubah gambar statis menjadi klip video animasi—baik gambar yang dibuat di Midjourney maupun yang diunggah dari sumber lain.

Model video V1 dari Midjourney ini menawarkan kemudahan penggunaan dengan hasil yang memukau. Pengguna bisa membuat klip video berdurasi lima detik, dengan opsi memperpanjangnya empat detik hingga empat kali. Namun, ada syaratnya: fitur ini hanya tersedia melalui versi web dan membutuhkan langganan minimal $10 per bulan. Dalam cuitannya, Midjourney menyebut produk ini sebagai “model video pertama untuk *semua orang*”.

Midjourney V1 Video Model - Contoh Hasil AI Video

Persaingan Sengit di Dunia AI Video

Midjourney mungkin terlambat masuk ke pasar video AI, tetapi mereka tidak sendirian. Beberapa raksasa teknologi sudah lebih dulu meluncurkan solusi serupa. Google, misalnya, baru-baru ini memperkenalkan Veo 3 dan Google Flow di konferensi I/O mereka. Sementara itu, OpenAI sudah lebih dulu memukau dengan Sora, dan Adobe tidak mau ketinggalan dengan Firefly Video Model.

Namun, kehadiran Midjourney di pasar video AI tidak lepas dari kontroversi. Perusahaan ini baru-baru ini digugat oleh Disney dan NBCUniversal atas tuduhan pelanggaran hak cipta. Kasus ini menambah daftar panjang persoalan hukum yang dihadapi pengembang AI terkait pelatihan model mereka.

Potensi dan Tantangan di Balik Teknologi AI Video

Meski menjanjikan kemudahan, teknologi AI video seperti ini tidak lepas dari risiko penyalahgunaan. Midjourney sendiri tampaknya menyadari hal ini, dengan secara halim meminta pengguna untuk “menggunakan teknologi ini secara bertanggung jawab”. Namun, seperti yang kita tahu, niat baik saja tidak cukup.

Di tengah maraknya perkembangan AI, penting bagi pengguna untuk memahami implikasi teknologi ini. Seperti yang terjadi pada Telkomsel x Perplexity Pro, kolaborasi antara penyedia layanan dan pengembang AI bisa menjadi solusi untuk memperluas akses sekaligus meminimalisir penyalahgunaan.

Lantas, apakah model video dari Midjourney akan sesukses produk gambar mereka? Jawabannya mungkin terletak pada bagaimana mereka menanggapi tantangan hukum dan etika yang menghadang. Satu hal yang pasti: persaingan di dunia AI video semakin panas, dan konsumenlah yang akan menuai manfaatnya.

Tesla Robotaxi di Austin: Peluncuran Terbatas dengan 10 Mobil Saja

Telset.id – Setelah bertahun-tahun dijanjikan, layanan robotaxi Tesla akhirnya akan meluncur di Austin pada 22 Juni mendatang. Namun, jangan berharap bisa mencobanya dengan mudah. Bocoran terbaru mengungkapkan bahwa Tesla hanya menyiapkan sekitar 10 mobil untuk layanan perdana ini—dan itu pun dengan sejumlah pembatasan ketat.

Menurut The Financial Times, armada kecil ini akan diprogram untuk menghindari persimpangan paling rumit di kota. Jika terjadi kendala, operator jarak jauh siap mengambil alih kendali untuk memastikan penumpang sampai tujuan. Seperti yang pernah diungkapkan Elon Musk pada Mei lalu, skala awal memang direncanakan sangat terbatas. Tapi kenyataannya mungkin lebih minimalis dari perkiraan: The New York Times menyebut layanan ini hanya tersedia untuk karyawan Tesla atau tamu undangan. Bisa jadi perlu berbulan-bulan sebelum masyarakat umum mendapat akses.

Tesla Robotaxi di jalanan Austin

Antara Visi Besar dan Realitas yang Belum Sempurna

Musk pertama kali memperkenalkan konsep robotaxi dan Cybercab self-driving pada Oktober 2024, meski gagasan ini sudah digaungkan lebih lama. Logikanya, semua Tesla dilengkapi kamera untuk sistem Full Self-Driving (FSD), sehingga bisa berfungsi sebagai taksi saat tidak digunakan. Musk bahkan meyakini transportasi otonom akan semurah angkutan massal—dan lebih aman daripada sopir manusia.

Tapi seberapa siap teknologi Tesla mewujudkan mimpi itu? Pertanyaan ini makin relevan mengingat investigasi National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) terkait kecelakaan yang melibatkan mode FSD. Tesla juga dilaporkan memblokir permintaan catatan uji coba robotaxi dari pemerintah Austin—tindakan yang mengindikasikan kehati-hatian ekstra atas kinerja sistem.

Langkah Awal yang Penuh Tantangan

Peluncuran terbatas ini menempatkan Tesla di belakang kompetitor seperti Wayve yang sudah menguji robotaxi di Inggris. Namun, Musk tampaknya memilih pendekatan bertahap ketimbang mengambil risiko kegagalan besar. Dengan hanya 10 mobil dan rute terpilih, Tesla punya ruang untuk memperbaiki sistem sebelum membuka akses luas.

Pertanyaannya: apakah strategi ini cukup untuk meyakinkan publik dan regulator? Apalagi di tengah skeptisisme terhadap klaim otonomi Tesla dan insiden terkait FSD. Peluncuran Austin akan menjadi ujian nyata—bukan hanya untuk teknologi, tapi juga kepercayaan konsumen terhadap visi Musk.

POCO F7 Bocor di AnTuTu: Skor 2 Juta Lebih, Siap Guncang Pasar?

Telset.id – Jika Anda mengira POCO F7 hanya akan menjadi “flagship killer” biasa, bersiaplah untuk terkejut. Bocoran terbaru dari perusahaan China ini menunjukkan performa yang benar-benar di luar ekspektasi untuk segmen harganya.

POCO baru saja membagikan teaser resmi di akun X (sebelumnya Twitter) yang mengkonfirmasi skor benchmark AnTuTu untuk F7 mencapai angka fantastis 2.084.535 poin. Angka ini menempatkannya di posisi yang sangat kompetitif melawan chipset flagship saat ini.

POCO F7

Snapdragon 8s Gen 4: Kekuatan di Balik Angka Fantastis

Teaser tersebut sekaligus mengkonfirmasi bahwa POCO F7 akan menggunakan chipset Snapdragon 8s Gen 4 dari Qualcomm. Bagaimana performanya dibandingkan kompetitor? Snapdragon 8 Elite bisa mencapai lebih dari 2,5 juta poin, sementara Snapdragon 8 Gen 3 berkisar di angka 2,05 juta. Artinya, F7 benar-benar berada di jajaran perangkat premium.

Spesifikasi yang diungkap sejauh ini termasuk RAM LPDDR5X hingga 12GB (dengan ekspansi virtual hingga 24GB) dan penyimpanan UFS 4.1. Kombinasi ini menjanjikan performa multitasking dan loading yang sangat cepat.

Baterai Raksasa dan Pengisian Cepat

Salah satu aspek paling mengejutkan dari POCO F7 adalah kapasitas baterainya. Perusahaan telah mengkonfirmasi adanya varian dengan baterai 7.550mAh – salah satu yang terbesar di kelasnya. Baterai ini didukung pengisian cepat 90W dan reverse charging 22.5W.

Namun, ada spekulasi bahwa beberapa pasar mungkin mendapatkan varian dengan baterai 6.550mAh. Perbedaan ini mungkin disesuaikan dengan regulasi atau preferensi pasar tertentu.

POCO telah menjadwalkan peluncuran global F7 pada 24 Juni 2025, dengan India sebagai pasar pertama. Sehari sebelum artikel ini ditulis, POCO juga memberikan petunjuk tentang harga di India yang diperkirakan berada di bawah Rs 35.000 (sekitar $400 atau Rp 6,3 juta).

Dengan spesifikasi dan performa seperti ini, POCO F7 berpotensi mengganggu keseimbangan pasar smartphone menengah ke atas. Apakah ini akan menjadi “game changer” yang ditunggu? Kita tunggu pengumuman resminya minggu depan.

Untuk update terbaru seputar peluncuran POCO F7, pastikan Anda mengikuti liputan khusus Telset.id tentang acara peluncurannya.

Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra: Chipset Mana yang Lebih Unggul?

Telset.id – Jika Anda sedang mencari smartphone mid-range dengan performa flagship, dua chipset ini mungkin menjadi pertimbangan utama: Snapdragon 8s Gen 3 dan Dimensity 8300 Ultra. Keduanya menawarkan kecepatan tinggi, efisiensi energi, dan fitur canggih tanpa harga selangit. Tapi, mana yang lebih unggul? Mari kita telusuri perbandingan mendalam ini.

Baik Qualcomm maupun MediaTek telah mendorong batas kemampuan chipset mid-range mereka. Snapdragon 8s Gen 3 dan Dimensity 8300 Ultra adalah buktinya—keduanya membawa performa yang dulu hanya bisa ditemukan di chipset flagship. Namun, meski sama-sama dibangun dengan proses 4nm TSMC, keduanya memiliki arsitektur dan optimasi yang berbeda.

Spesifikasi Dasar: Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra

Sebelum masuk ke benchmark, mari lihat dulu spesifikasi teknisnya:

  • Snapdragon 8s Gen 3: 1x Cortex-X4 (3GHz), 4x Cortex-A720 (2.8GHz), 3x Cortex-A520 (2GHz), GPU Adreno 735, modem X70 5G (6.5Gbps), Wi-Fi 7.
  • Dimensity 8300 Ultra: 1x Cortex-A715 (3.35GHz), 3x Cortex-A715 (3.2GHz), 4x Cortex-A510 (2.2GHz), GPU Mali-G615 MP6, modem 5G MediaTek (5.17Gbps), Wi-Fi 6E.

Meski Dimensity 8300 Ultra memiliki frekuensi CPU lebih tinggi, Snapdragon 8s Gen 3 menggunakan inti yang lebih baru (Cortex-X4 dan A720), yang memberikan efisiensi dan performa lebih baik.

Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra

Perbandingan Benchmark: AnTuTu dan Geekbench

Dalam tes AnTuTu, Snapdragon 8s Gen 3 unggul dengan skor 1.505.656, sekitar 4% lebih tinggi dari Dimensity 8300 Ultra (1.442.661). Keunggulan ini terutama berasal dari performa CPU, di mana Snapdragon mencetak 391.859 poin—38% lebih tinggi dari MediaTek.

Content image for article: Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra: Chipset Mana yang Lebih Unggul?

Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra - AnTuTu comparison

Namun, Dimensity 8300 Ultra sedikit lebih baik dalam GPU dan memori, dengan skor GPU 531.968 (3% lebih tinggi) dan memori 362.429 (11% lebih baik). Ini membuatnya lebih cocok untuk gaming berat.

Di Geekbench, Snapdragon 8s Gen 3 mendominasi dengan skor single-core 1.932 (36% lebih tinggi) dan multi-core 4.986 (13% lebih tinggi). Ini berarti chip Qualcomm lebih responsif dalam tugas sehari-hari dan multitasking.

Content image for article: Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra: Chipset Mana yang Lebih Unggul?

Snapdragon 8s Gen 3 vs Dimensity 8300 Ultra - Geekbench comparison

Konektivitas, Kamera, dan Fitur Tambahan

Snapdragon 8s Gen 3 menawarkan modem X70 5G dengan kecepatan unduh hingga 6.5Gbps dan dukungan Wi-Fi 7, sementara Dimensity 8300 Ultra terbatas pada Wi-Fi 6E. Jika Anda mengutamakan koneksi cepat dan stabil, Snapdragon lebih unggul.

Di sisi kamera, Snapdragon memiliki ISP 18-bit dengan dukungan hingga 200MP dan fitur canggih seperti semantic segmentation 12 lapis. MediaTek mendukung hingga 320MP tetapi dengan ISP 14-bit.

Keduanya mendukung UFS 4.0 dan LPDDR5x, tetapi Snapdragon 8s Gen 3 mendukung layar 4K/60Hz, sedangkan Dimensity 8300 Ultra maksimal WQHD+/120Hz.

Jika Anda tertarik dengan perkembangan chipset terbaru, simak juga Xiaomi 16 yang dipersenjatai chipset elite atau Lenovo SS1101, chipset buatan sendiri untuk tablet premium.

Kesimpulan: Mana yang Lebih Baik?

Jika performa CPU dan konektivitas adalah prioritas, Snapdragon 8s Gen 3 adalah pilihan terbaik. Namun, jika Anda mencari GPU yang lebih kuat untuk gaming, Dimensity 8300 Ultra bisa jadi alternatif menarik—terutama dengan harga yang mungkin lebih terjangkau.

Keduanya adalah chipset mid-range yang luar biasa, tetapi pilihan akhir tergantung pada kebutuhan Anda. Jadi, mana yang akan Anda pilih?

Motorola Konfirmasi Daftar Perangkat yang Akan Dapatkan Update Android 16

Telset.id – Android 16 baru saja resmi dirilis untuk Google Pixel minggu lalu, dan kini Motorola telah mengonfirmasi daftar perangkat pertamanya yang akan menerima pembaruan besar ini. Kabar baiknya, daftar ini tidak hanya mencakup ponsel flagship, tetapi juga sejumlah smartphone mid-range dari seri Edge dan Moto G.

Motorola dikenal memiliki pendekatan bertahap dalam mengumumkan ketersediaan update Android terbaru untuk perangkatnya melalui situs dukungan resmi. Jadi, jika perangkat Anda belum masuk dalam daftar ini, jangan khawatir—masih ada kemungkinan ditambahkan dalam waktu dekat.

Sampai artikel ini ditulis, ada 29 perangkat Motorola yang secara resmi dikonfirmasi akan menerima update Android 16. Berikut daftar lengkapnya:

  • Motorola Razr+ 2024
  • Motorola Razr 2025
  • Motorola Razr+ 2025
  • Motorola Razr Ultra 2025
  • li>Motorola Razr 60

  • Motorola Razr 60 Ultra
  • Motorola Razr 50 Ultra
  • Motorola Razr 50
  • Motorola Edge 2025
  • Motorola Edge 60 Pro
  • Motorola Edge 60
  • Motorola Edge 60 Fusion
  • Motorola Edge 60 Stylus
  • Motorola Edge 50 Ultra
  • Motorola Edge 50 Pro
  • Motorola Edge 50 Neo
  • Motorola Edge 50 Fusion
  • Motorola Edge 50
  • Motorola Edge 40 Pro
  • Moto G Power 2025
  • Moto G 2025
  • Motorola G Stylus 2025
  • Moto G56
  • Moto G86
  • Moto G86 Power
  • Moto G85
  • Moto G75
  • Moto G55
  • ThinkPhone 25 by Motorola

Motorola Android 16 update list

Daftar Belum Final, Masih Ada yang Belum Masuk

Meskipun daftar ini sudah cukup panjang, Motorola menegaskan bahwa ini bukanlah versi final. Beberapa perangkat penting seperti Motorola Razr (2024) dan ThinkPhone generasi pertama belum masuk dalam daftar, tetapi kemungkinan besar akan ditambahkan kemudian.

Anda bisa memeriksa apakah perangkat Anda memenuhi syarat untuk update Android 16 dengan mengunjungi situs dukungan perangkat lunak Motorola dan memilih model ponsel Anda. Informasi terkait update tersedia di bagian “Next OS”.

Content image for article: Motorola Konfirmasi Daftar Perangkat yang Akan Dapatkan Update Android 16

Motorola software support page

Kapan Update Android 16 Mulai Digulirkan?

Sayangnya, Motorola belum memberikan timeline pasti kapan update Android 16 akan mulai digulirkan. Sejarah menunjukkan bahwa Motorola tidak selalu menjadi yang tercepat dalam hal pembaruan sistem operasi, meskipun performanya lebih baik saat peluncuran Android 15.

Namun, ada kabar baik: Motorola telah menunjukkan peningkatan dalam kebijakan updatenya dengan menjanjikan hingga 5 pembaruan Android utama untuk beberapa perangkat, termasuk ponsel mid-range. Ini adalah langkah maju yang patut diapresiasi, meskipun Motorola masih perlu bekerja lebih keras untuk menjadikan dukungan perangkat lunak sebagai nilai jual utamanya.

Untuk terus mendapatkan informasi terbaru seputar Android 16, pastikan Anda mengikuti perkembangan di Telset.id atau bergabung dengan kanal Telegram kami. Siapa tahu, perangkat Anda berikutnya akan masuk dalam daftar penerima update!

Bocoran Samsung Galaxy S25 FE: Desain Lebih Ramping, Kamera 12MP

0

Telset.id – Samsung kembali menjadi sorotan setelah bocoran terbaru mengungkap desain Galaxy S25 FE. Meski tidak akan diumumkan dalam acara Galaxy Unpacked bulan depan, render berbasis CAD yang dirilis oleh SammyGuru memberikan gambaran jelas tentang arah desain ponsel ini.

Jika Anda mengharapkan perubahan revolusioner, mungkin akan sedikit kecewa. Galaxy S25 FE tetap mempertahankan DNA desain seri FE dengan beberapa penyempurnaan halus. Namun, di balik kesan “lebih dari yang sama”, ada beberapa peningkatan menarik yang patut diperhatikan.

Perbandingan desain Samsung Galaxy S25 FE dan S24 FE

Perubahan Desain yang Subtil tapi Signifikan

Mata yang jeli akan langsung menangkap perbedaan dimensi pada Galaxy S25 FE. Ponsel ini menjadi lebih ramping dengan ketebalan hanya 7.4mm, turun dari 8mm pada S24 FE. Tingginya juga berkurang sedikit menjadi 161.4mm dari sebelumnya 162mm. Perubahan ini mungkin terlihat minor, tetapi memberikan dampak besar pada ergonomi dan kenyamanan genggaman.

Bezel depan juga dikabarkan akan lebih tipis, memberikan kesan lebih premium tanpa mengorbankan proteksi layar. Meski demikian, Samsung tetap mempertahankan layar AMOLED 6.7 inci dengan refresh rate 120Hz yang sudah menjadi standar seri FE.

Upgrade Kamera yang Dinanti

Salah satu perubahan paling signifikan ada di kamera depan. Galaxy S25 FE dikabarkan akan meningkatkan resolusi kamera selfie dari 10MP ke 12MP, menyamai kualitas seri flagship Galaxy S25. Ini adalah kabar gembira bagi penggemar fotografi mobile yang menginginkan kualitas lebih baik untuk video call dan konten sosial media.

Konfigurasi kamera Samsung Galaxy S25 FE

Di bagian belakang, Samsung tampaknya akan mempertahankan konfigurasi kamera utama 50MP yang dipasangkan dengan lensa ultrawide 12MP dan telephoto 10MP. Keputusan ini cukup masuk akal mengingat performa yang sudah solid pada generasi sebelumnya.

Misteri Chipset yang Belum Terpecahkan

Salah satu pertanyaan terbesar adalah prosesor apa yang akan menggerakkan Galaxy S25 FE. Saat ini ada dua kandidat kuat: Exynos 2400 buatan Samsung sendiri atau MediaTek Dimensity 9400. Sebuah listing Geekbench baru-baru ini menunjukkan kemungkinan penggunaan chip Exynos, tetapi belum ada konfirmasi resmi dari Samsung.

Perbedaan chipset ini bisa berdampak signifikan pada performa dan efisiensi daya. Seperti dilaporkan sebelumnya di Telset.id, ada indikasi bahwa Samsung mungkin tetap menggunakan varian Exynos dengan sedikit peningkatan.

Performa benchmark Samsung Galaxy S25 FE

Yang pasti, Galaxy S25 FE akan datang dengan One UI 8 berbasis Android 16 langsung dari kotaknya. Seperti flagship Samsung terbaru, ponsel ini juga diharapkan mendapatkan dukungan update selama tujuh tahun – kebijakan yang membuat produk Samsung semakin menarik dari sisi investasi jangka panjang.

Dengan jadwal rilis diperkirakan pada kuartal terakhir 2025, masih ada waktu cukup lama sebelum kita melihat produk finalnya. Namun bocoran ini memberikan gambaran bahwa Samsung tetap berkomitmen pada seri FE sebagai alternatif flagship yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas esensial.

Vivo X Fold 5: Ponsel Lipat dengan Baterai Raksasa dan Performa Ekstrem

Telset.id – Jika Anda mengira ponsel lipat hanya tentang layar besar dan desain mewah, Vivo X Fold 5 siap mengubah persepsi itu. Bocoran terbaru mengungkapkan, flagship lipat terbaru Vivo ini tidak hanya lebih ringan dan tipis, tetapi juga membawa baterai terbesar di kelasnya serta ketahanan ekstrem yang belum pernah ada sebelumnya.

Vivo X Fold 5 resmi akan meluncur di China pada 25 Juni 2025, bersamaan dengan TWS Air 3 Pro. Namun, kabar tentang spesifikasinya sudah membanjiri internet, dan yang paling mencolok adalah klaim baterai 6.000mAh—rekor baru untuk ponsel lipat. Bagaimana Vivo berhasil memasukkan kapasitas sebesar itu dalam bodi setipis 4,3mm? Simak analisis mendalam dari Telset.id.

Desain dan Ketahanan: Tipis tapi Tangguh

Vivo X Fold 5 diklaim sebagai salah satu ponsel lipat tertipis dan teringan di pasaran, dengan bobot hanya 209 gram. Bocoran dari sumber terpercaya menyebutkan ketebalannya mencapai 4,3mm saat terbuka dan 9,3mm saat tertutup. Namun, jangan salah sangka—ketipisannya tidak mengurangi ketahanan. Ponsel ini memiliki sertifikasi IPX8, IPX9, dan IPX9+ untuk ketahanan air, serta IP5X untuk debu.

Vivo juga mempertahankan desain kamera sirkular dengan branding Zeiss, tersedia dalam tiga pilihan warna: White, Titanium, dan Pine Green. Layar utamanya adalah panel AMOLED 8,03 inci dengan resolusi 2K+ dan refresh rate 120Hz, sementara layar sampingnya berukuran 6,53 inci dengan teknologi LTPO OLED.

Performa: Snapdragon 8 Gen 3 dan Multitasking Maksimal

Di bawah kap mesin, Vivo X Fold 5 dipersenjatai dengan Snapdragon 8 Gen 3, dipadukan dengan RAM 16GB dan penyimpanan 512GB. Meski menggunakan chipset yang sama dengan pendahulunya, Vivo X Fold 3 Pro, peningkatan efisiensi energi dari Snapdragon 8 Gen 3 membuatnya lebih hemat daya—faktor krusial untuk perangkat dengan baterai besar.

Fitur multitasking juga menjadi sorotan. Sebuah video teaser memperlihatkan kemampuan menjalankan lima aplikasi sekaligus di layar utama. Dengan dukungan refresh rate adaptif, pengalaman multitasking dijamin tetap mulus tanpa boros baterai.

Kamera: Kolaborasi Zeiss yang Tak Tertandingi

Seperti flagship Vivo lainnya, X Fold 5 mengandalkan kolaborasi dengan Zeiss untuk sistem kameranya. Trio kamera belakang terdiri dari sensor Sony IMX921 50MP (utama), lensa ultra-wide 50MP, dan kamera tele 50MP dengan zoom optik 3x. Konfigurasi ini mirip dengan Vivo X200, menjadikannya salah satu ponsel lipat dengan kamera terbaik di pasaran.

Harga untuk pasar India diperkirakan sekitar Rp 23 jutaan (139.999 INR), menjadikannya pesaing serius untuk Galaxy Z Fold 7. Apakah Vivo X Fold 5 layak menjadi ponsel lipat terbaik 2025? Jawabannya mungkin tergantung pada seberapa besar Anda menghargai baterai raksasa dan ketahanan ekstrem.

Redmi K80 Ultra Bocor: Spesifikasi Monster dan Performa Gahar

Telset.id – Jika Anda mengira smartphone gaming terbaru hanya soal desain RGB dan refresh rate tinggi, bersiaplah untuk terkejut. Redmi K80 Ultra, yang akan segera diluncurkan di China, membawa paket spesifikasi yang benar-benar mengguncang pasar. Bocoran terbaru dari sumber terpercaya mengungkapkan bahwa perangkat ini tidak main-main dalam hal performa dan fitur.

Menurut informasi yang dibagikan melalui Weibo resmi Redmi dan diperkuat oleh tipster berpengalaman Experience More, K80 Ultra akan menjadi salah satu smartphone paling gahar di kelasnya. Dengan chipset MediaTek Dimensity 9400+ dan GPU diskrit D2, perangkat ini siap memberikan pengalaman gaming yang mulus bahkan untuk game AAA terberat sekalipun.

Redmi K80 Ultra specs

Layar yang Mengagumkan

Redmi K80 Ultra akan mengusung layar flat M9 berukuran 6,83 inci dengan resolusi 2772×1280 piksel dan refresh rate 144Hz. Yang menarik, panel ini dipasok dari dua vendor berbeda – TCL CSOT dan Tianma – sebuah pendekatan yang juga digunakan pada seri K70 Ultra sebelumnya. Meski beberapa pengguna mungkin khawatir tentang perbedaan kualitas, produsen biasanya mengkalibrasi panel dari berbagai pemasok ke standar yang sama.

Layar ini mampu mencapai kecerahan puncak hingga 3200 nits, dengan kecerahan tipikal 800 nits dan mode kecerahan tinggi hingga 1800 nits. Untuk memastikan responsivitas dan akurasi sentuhan, Redmi mengintegrasikan kontroler sentuh dari FocalTech.

Pendinginan Revolusioner

Salah satu fitur paling menarik dari K80 Ultra adalah sistem pendinginannya. Redmi mengklaim telah menciptakan sistem pendingin 3D Ice-Sealed Circulating Pump terbesar mereka sejauh ini, dengan struktur dual-level yang ditinggikan dan area LHP (Loop Heat Pipe) seluas 6500mm². Menurut data dari Xiaomi Lab, sistem ini mampu mengurangi panas inti hingga 3°C.

Redmi K80 Ultra specs

Fotografi dan Daya Tahan Baterai

Untuk fotografi, K80 Ultra menggunakan sensor OV20B 20MP di depan. Di bagian belakang, terdapat kamera utama 50MP Light Hunter 800 dengan stabilisasi optik (ukuran sensor 1/1,55 inci) dan kamera ultra-wide 8MP OV08F. Meski tidak termasuk dalam kategori flagship fotografi, setup ini cukup mumpuni untuk kebutuhan sehari-hari.

Yang benar-benar mengesankan adalah baterainya. Dengan kapasitas 7410mAh dan dukungan pengisian cepat 100W, K80 Ultra siap menemani sesi gaming maraton Anda. Fitur bypass charging juga disertakan untuk mengurangi penumpukan panas saat bermain game sambil mengisi daya.

Redmi K80 Ultra specs

Dari segi desain, K80 Ultra memiliki rangka tengah logam dan panel belakang fiberglass. Perlindungan diberikan oleh Dragon Crystal glass di bagian depan, ditambah dengan sensor sidik jari ultrasonik dan sertifikasi tahan air/debu IP68/IP69. Untuk pengalaman multimedia, Redmi menyertakan speaker stereo simetris dengan driver 1115 coaxial dan motor haptic linear X-axis 0916C.

Perangkat ini juga dilengkapi dengan berbagai chip Surge buatan Xiaomi (T1, T1S, P3, dan G1) untuk manajemen daya, pengisian, dan kesehatan baterai. Dengan berat 219 gram dan dimensi 163,08×77,93×8,18mm, K80 Ultra akan tersedia dalam empat warna: Spruce Green, Ice Blue, Moon Rock White, dan Sandstone Grey.

Redmi K80 Ultra diperkirakan akan segera diluncurkan di China, bersamaan dengan peluncuran K Pad. Bagi para gamer mobile yang mencari perangkat dengan performa maksimal, K80 Ultra tampaknya layak untuk ditunggu.

Redmi K80 Ultra specs

Untuk informasi lebih lanjut tentang smartphone gaming terbaru, Anda bisa mengunjungi ulasan kami tentang Poco F7 Ultra atau versi Snapdragon dari Redmi K80.

Samsung Galaxy S25 Edge Siap Dapat One UI 8, Apa yang Baru?

Telset.id – Samsung Galaxy S25 Edge mungkin baru saja meluncur dengan One UI 7 berbasis Android 15, tapi kabar terbaru mengungkap bahwa ponsel flagship senilai $1.099 ini sudah bersiap untuk upgrade besar berikutnya. Bocoran eksklusif mengonfirmasi bahwa One UI 8, yang dibangun di atas Android 16, kini sedang dalam tahap pengembangan—meski sempat ketinggalan program beta awal yang ditawarkan ke model S25 lainnya.

Galaxy S25 Edge berbagi banyak komponen hardware dengan seri Galaxy S25 standar: chipset Snapdragon 8 Elite, layar 6,7 inci beresolusi 2K, dan sensor utama 200MP. Namun, keputusan Samsung untuk tidak memasukkan S25 Edge dalam program beta One UI 8 sempat menimbulkan tanda tanya. Kini, kabar baiknya: pengembangan untuk ponsel ini akhirnya dimulai.

One UI 8: Solusi untuk Masalah Baterai?

Salah satu kelemahan utama Galaxy S25 Edge adalah daya tahan baterai. Desainnya yang super tipis memang memukau, tapi mengorbankan kapasitas baterai yang ideal. Menurut laporan, One UI 8 akan membawa manajemen sumber daya yang lebih cerdas—sebuah terobosan yang bisa menjadi penyelamat bagi pengguna yang kerap kesulitan dengan ketahanan baterai.

Apple diketahui sedang menggarap optimasi baterai berbasis AI, dan besar kemungkinan Samsung akan menyusul dengan fitur serupa di pembaruan ini. Jika berhasil, ini bisa menjadi pembeda signifikan bagi One UI 8 di S25 Edge dibanding pembaruan Android biasa yang belakangan ini cenderung iteratif.

Lebih dari Sekadar Baterai

Selain peningkatan manajemen daya, One UI 8 juga diharapkan membawa fitur AI terbaru dari Samsung dan Google. Ini berarti peningkatan performa harian yang lebih mulus, serta kemampuan pemrosesan yang lebih efisien. Dengan chipset Snapdragon 8 Elite yang sudah powerful, tambahan optimasi software ini bisa membuat S25 Edge semakin sulit ditandingi.

Sementara itu, Galaxy S25 FE yang rencananya meluncur Agustus mendatang akan langsung mengusung One UI 8 dari pabrik. Perangkat lain seperti Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7—yang akan diperkenalkan di acara Unpacked Samsung pertengahan Juli—juga akan menjalankan One UI 8 secara default.

Ke depan, kabarnya Samsung juga telah memulai pengembangan One UI 8.5 untuk seri Galaxy S26 yang dijadwalkan rilis tahun depan. Bagi Anda yang penasaran dengan perkembangan terbaru, pastikan bergabung dengan komunitas Telegram kami untuk update instan atau kunjungi section News kami.

Vivo X200 FE Rilis Global 23 Juni: Spesifikasi dan Keunggulan yang Ditawarkan

Telset.id – Setelah berminggu-minggu beredar rumor dan bocoran, akhirnya Vivo resmi mengumumkan tanggal peluncuran global untuk Vivo X200 FE. Ponsel kompak ini akan meluncur lebih cepat dari perkiraan, tepatnya pada 23 Juni 2025. Apa saja yang membuatnya layak ditunggu?

Vivo baru saja mempublikasikan pengumuman resmi di situs web mereka. Microsite khusus menunjukkan Vivo X200 FE dengan status “coming soon” dan tanggal rilis 23 Juni 2025. Peluncuran global akan dimulai dari Taiwan, dengan kemungkinan perluasan ke pasar lain seperti India. Ini membuktikan bahwa rilis X200 FE datang lebih awal dari prediksi sebelumnya yang menyebut Juli 2025 sebagai bulan peluncurannya.

Vivo X200 FE Launch Date

Vivo X200 FE sebenarnya adalah versi rebrand dari Vivo S30 Pro Mini yang sebelumnya eksklusif untuk pasar China. Dari poster teaser resmi, desain varian global dan China terlihat identik. Namun, ada satu perbedaan signifikan yang terungkap dalam pengumuman tanggal rilis ini: kehadiran tuning kamera Zeiss yang tidak ada di versi China.

Sistem kamera X200 FE tetap mempertahankan konfigurasi yang sama, dengan sensor gambar ditempatkan dalam modul kamera berbentuk oval dilengkapi lampu Aura berbentuk cincin. Yang menarik, kerja sama dengan Zeiss ini bisa menjadi nilai tambah besar untuk kualitas fotografi ponsel ini.

Spesifikasi Unggulan Vivo X200 FE

Berdasarkan informasi yang telah terungkap, Vivo X200 FE akan membawa beberapa spesifikasi menarik:

  • Layar 6.31-inch LTPO OLED dengan resolusi 1.5K dan refresh rate 120Hz
  • Sistem kamera triple dengan sensor utama 50MP Sony IMX921
  • Telephoto 50MP Sony IMX882 dengan zoom optik 3x
  • Lensa ultra wide angle 8MP
  • Baterai raksasa 6,500mAh dengan dukungan fast charging 90W

Dengan baterai sebesar ini, Vivo X200 FE jelas menargetkan pengguna yang mengutamakan ketahanan daya. Kombinasi dengan teknologi pengisian cepat 90W membuatnya semakin menarik – bayangkan hanya butuh waktu singkat untuk mengisi penuh baterai berkapasitas besar ini.

Untuk pasar global, Vivo tampaknya melakukan beberapa penyesuaian dibanding versi China. Selain penambahan tuning kamera Zeiss, ada kemungkinan penyesuaian perangkat lunak dan dukungan jaringan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pasar. Seperti yang pernah kami bahas sebelumnya di artikel tentang rencana Vivo X200 FE di India, strategi rebranding ini menunjukkan keseriusan Vivo dalam menjangkau pasar global dengan produk yang lebih terfokus.

Pesaing Baru di Segmen Mid-Range Premium

Kehadiran Vivo X200 FE di pasar global akan menambah persaingan ketat di segmen mid-range premium. Dengan spesifikasi yang ditawarkan, terutama di bagian kamera dan baterai, ponsel ini berpotensi menjadi alternatif menarik dibandingkan seri Vivo lainnya seperti Vivo X200 Ultra yang lebih berfokus pada fotografi profesional.

Yang menarik, peluncuran lebih awal dari perkiraan ini bisa menjadi strategi Vivo untuk mendahului kompetitor. Seperti yang pernah kami laporkan dalam artikel tentang jadwal rilis sebelumnya, pergeseran tanggal ini menunjukkan dinamika pasar smartphone yang sangat kompetitif.

Dengan semua keunggulan yang ditawarkan, pertanyaan besar sekarang adalah tentang harga. Apakah Vivo akan memposisikan X200 FE sebagai flagship killer atau justru berada di segmen harga yang lebih terjangkau? Jawabannya akan terungkap pada 23 Juni mendatang.