Beranda blog Halaman 50

Realme Fokus pada Segmen Gaming di Asia Tenggara

0

Telset.id – Realme semakin serius menggarap pasar Asia Tenggara dengan menjadikan segmen gaming sebagai fokus utama. Strategi ini diungkapkan langsung oleh Chase Xu, Vice President dan Chief Marketing Officer (CMO) Realme, usai peluncuran flagship Realme GT 7 Series di Paris, Prancis, Selasa (27/5/2025).

Chase menegaskan, Realme tidak hanya mengejar pertumbuhan masif, tetapi juga memastikan kualitas pertumbuhan tersebut. “Kami ingin tumbuh secara eksponensial, tapi lebih dari itu, kami fokus pada kualitas pertumbuhan kami,” ujarnya dalam wawancara eksklusif.

Menurut Chase, karakteristik pengguna di Asia Tenggara yang gemar bermain game menjadi pertimbangan utama dalam pengembangan produk Realme. “Kami tahu banyak pengguna di Asia Tenggara sangat menyukai game, jadi performa akan menjadi fokus utama kami,” katanya.

Untuk memperkuat posisinya, Realme menjalin kerja sama strategis dengan empat judul game populer, termasuk Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), Free Fire, dan Arena of Valor (AOV). Kolaborasi ini mencakup promosi hingga pengembangan teknis seperti pengujian bersama dan perbaikan sistem.

Selain performa, Realme juga berkomitmen memperkuat jaringan distribusi ritel offline, yang masih menjadi kanal utama bagi konsumen di Asia Tenggara. “Kami tahu banyak pengguna di kawasan ini masih senang datang langsung ke toko. Maka dari itu, kami akan melakukan perombakan besar-besaran terhadap toko-toko ritel kami,” tutur Chase.

Langkah tersebut termasuk memperbarui tampilan toko agar lebih mencerminkan identitas merek Realme dan menghadirkan pengalaman belanja yang lebih nyaman. Realme juga akan menggandeng mitra ritel lokal serta pemain besar di sektor distribusi untuk memperluas jangkauan dan layanan purna jual.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi, Realme telah masuk dalam top 5 pasar ponsel Asia Tenggara. Dengan fokus pada segmen gaming dan penguatan jaringan ritel, Realme berharap dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di kawasan ini.

Chase menambahkan, Realme akan terus menghadirkan inovasi, termasuk melalui flagship seperti Realme GT 7 Pro yang disebut sebagai ponsel pertama bertenaga Snapdragon 8 Elite. Selain itu, rencana perluasan layanan offline hingga 13 ribu store juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang mereka.

Discord Luncurkan Orbs, Mata Uang Virtual untuk Pengguna

0

Telset.id – Discord, platform percakapan populer di kalangan gamer, resmi meluncurkan Discord Orbs (Orbs) pekan ini. Mata uang virtual ini menjadi bagian dari fitur Quest dan dapat digunakan untuk membeli berbagai barang atau layanan di platform Discord.

Orbs bisa diperoleh dengan menyelesaikan misi (quest) yang tersedia di fitur Quest. Misi-misi ini bervariasi, tergantung dari pemberi misi, biasanya pengiklan. Beberapa contoh misi termasuk mengajak orang bergabung ke server tertentu, menyelesaikan tutorial game, atau menyebarkan promosi. Setiap quest menawarkan hadiah Orbs dengan jumlah berbeda.

Nantinya, Orbs yang terkumpul dapat ditukar dengan berbagai barang virtual di Discord, seperti emoji, benefit fitur Nitro, item visual, atau avatar eksklusif. Namun, mata uang ini tidak bisa dikonversi menjadi uang asli.

Fitur Masih dalam Tahap Beta Terbatas

Saat ini, Discord Orbs hanya tersedia untuk sejumlah pengguna terbatas karena masih dalam tahap beta. Discord berencana memperluas fitur ini ke pengguna global, meski belum ada jadwal pasti. Pengguna yang memiliki akses dapat melihat daftar quest di menu “Discover” > “Quest” di aplikasi Discord.

Orbs yang didapatkan bisa digunakan untuk membeli item eksklusif melalui menu “Direct Message” > “Shop”. Fitur ini menjadi alternatif hadiah bagi pengiklan yang sebelumnya memberikan reward langsung kepada pengguna.

Seperti dilaporkan Proses Wawancara Kerja akan Dilakukan di Ruang Virtual Reality, Discord terus berinovasi dengan menghadirkan fitur-fitur baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Dengan adanya Orbs, Discord memberikan opsi baru bagi pengguna untuk mendapatkan reward virtual sambil mendukung aktivitas komunitas dan pengiklan di platform mereka.

Vivo S30 dan S30 Pro Mini Resmi Dirilis dengan Baterai 6.500 mAh

0

Telset.id – Vivo secara resmi meluncurkan dua ponsel terbarunya, Vivo S30 dan Vivo S30 Pro Mini, di pasar China pada Kamis (29/5/2025). Kedua smartphone ini hadir dengan desain compact namun dibekali baterai berkapasitas besar 6.500 mAh.

Vivo S30 memiliki dimensi 160,2 x 74,4 x 7,5 mm dengan bobot 192 gram, sementara Vivo S30 Pro Mini lebih ringkas dengan ukuran 150,8 x 71,8 x 8 mm dan berat 186 gram. Meski berukuran compact, kedua ponsel ini menawarkan kapasitas baterai yang besar untuk kelasnya.

Keduanya mendukung pengisian cepat 90 watt via USB-C. Fitur kamera juga menjadi sorotan, dengan kombinasi kamera telefoto periskop 50 MP (f/2.7) yang mendukung zoom optik 3x dan OIS, kamera utama 50 MP (f/1.9), serta kamera ultrawide 8 MP (f/2.2). Untuk selfie, tersedia kamera depan 50 MP (f/2.0).

Spesifikasi Unggulan Vivo S30

Vivo S30 mengusung layar AMOLED 6,67 inci dengan resolusi 1.260 x 2.800 piksel, refresh rate 120 Hz, dan kecerahan hingga 5.000 nit. Layarnya dilindungi Diamond Shield Glass. Performanya didukung chipset Qualcomm Snapdragon 7 Gen 4 (2,8 GHz) dengan konfigurasi RAM hingga 16 GB dan storage 512 GB.

Fitur tambahan termasuk sertifikasi IP64, pemindai sidik jari in-display, NFC, IR Blaster, Bluetooth 5.4, dan WiFi 6. Seperti dilaporkan sebelumnya dalam bocoran spesifikasi, ponsel ini memang menawarkan paket lengkap untuk kelas menengah atas.

Vivo S30 Pro Mini Lebih Unggul

Vivo S30 Pro Mini hadir dengan beberapa peningkatan signifikan. Ponsel ini menggunakan panel LTPO AMOLED 6,31 inci dan ditenagai chipset MediaTek Dimensity 9300 Plus (3,4 GHz). Storage-nya menggunakan tipe UFS 3.1 yang lebih cepat dibanding UFS 2.2 pada Vivo S30.

Ketahanannya lebih baik dengan sertifikasi IP68/IP69, dan mendukung konektivitas WiFi 7. Seperti tren yang diungkap dalam 5 tren teknologi HP flagship 2024, Vivo menyertakan berbagai fitur premium dalam bentuk yang lebih compact.

Kedua ponsel menjalankan Android 15 dengan antarmuka OriginOS 5. Peluncuran ini memperkaya pilihan smartphone compact berkemampuan tinggi di pasar China, yang saat ini masih didominasi oleh perangkat besar seperti Xiaomi dengan seri flagship-nya.

Moto G56 5G Resmi Dirilis: Smartphone Budget dengan Performa Tangguh dan Kamera Canggih

Telset.id – Motorola kembali menghadirkan ponsel yang menggabungkan performa tangguh dan harga terjangkau. Moto G56 5G resmi diluncurkan dengan spesifikasi yang siap memenuhi kebutuhan pengguna sehari-hari tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Bagaimana performanya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Moto G56 5G hadir dengan chipset MediaTek Dimensity 7060 yang dipadukan dengan RAM 8GB dan penyimpanan internal 256GB. Yang menarik, ponsel ini juga mendukung ekspansi memori hingga 2TB melalui slot microSD terpisah. Kombinasi ini menjadikannya salah satu pilihan menarik di segmen harga menengah, bersaing ketat dengan Lava Shark dan itel A90 yang baru saja diluncurkan.

Moto G56

Desain Tangguh dengan Perlindungan Ekstra

Motorola tidak main-main dengan ketahanan perangkat ini. Moto G56 5G dibekali sertifikasi IP68 dan IP69, membuatnya tahan terhadap air dan debu. Dengan berat 200 gram, ponsel ini memberikan kesan kokoh di tangan. Layar 6,72 inci dengan resolusi Full HD+ dan refresh rate 120Hz meski menggunakan panel LCD, tetap memberikan pengalaman visual yang mulus. Motorola melapisi layar ini dengan Corning Gorilla Glass 7i untuk perlindungan ekstra.

Sistem Kamera yang Mengesankan

Di sektor fotografi, Moto G56 5G mengusung kamera utama 50MP dengan sensor Sony LYTIA 600 yang dilengkapi PDAF dan teknologi Quad Pixel. Kamera ultra-wide 8MP dan selfie 32MP melengkapi kebutuhan fotografi pengguna. Fitur seperti Auto Night Vision, Portrait Mode, dan Pro Mode hadir untuk memaksimalkan hasil jepretan. Motorola juga menyertakan AI untuk meningkatkan kualitas foto secara otomatis.

Daya Tahan Baterai dan Fitur Pendukung

Baterai berkapasitas 5200mAh dengan dukungan pengisian cepat 30W menjanjikan penggunaan seharian penuh. Untuk audio, Motorola menyertakan speaker stereo dengan Dolby Atmos dan tetap mempertahankan jack audio 3.5mm – sebuah fitur yang semakin langka di ponsel modern. Dari sisi keamanan, terdapat ThinkShield untuk perlindungan data pengguna.

Moto G56 5G saat ini tersedia di Eropa dengan harga €250 dan di Inggris seharga £199.99. Sayangnya, Motorola belum mengumumkan rencana peluncurannya di negara lain, termasuk Indonesia. Bagi yang mencari alternatif dengan kisaran harga serupa, vivo Y19e bisa menjadi pertimbangan menarik.

Dengan spesifikasi yang ditawarkan, Moto G56 5G berpotensi menjadi salah satu ponsel terbaik di kelasnya. Kombinasi performa, kamera, dan ketahanan fisik membuatnya layak dipertimbangkan bagi mereka yang mencari smartphone 5G berkualitas dengan budget terbatas.

Valorant Siapkan Fitur Replay dan Upgrade ke Unreal Engine 5

Telset.id – Lima tahun sudah Valorant menghibur jutaan pemain di seluruh dunia. Kini, Riot Games siap memberikan hadiah spesial berupa fitur yang telah lama dinantikan: sistem replay. Tak hanya itu, game first-person shooter (FPS) populer ini juga akan mengalami migrasi besar ke Unreal Engine 5.

Dalam pembaruan terbaru dari tim pengembang, diumumkan bahwa fitur replay akan hadir pada patch 11.06 di bulan September untuk platform PC, menyusul kemudian untuk konsol. Fitur ini memungkinkan pemain meninjau kembali pertandingan mereka dari sudut pandang pemain mana pun atau menggunakan kamera bebas. Sistem serupa telah lama menjadi standar di game kompetitif seperti Counter-Strike 2.

Lompatan Teknologi dengan Unreal Engine 5

Perubahan besar lainnya adalah migrasi dari Unreal Engine 4 ke Unreal Engine 5 yang akan dimulai dengan patch 11.02 akhir Juli. Tim pengembang menjanjikan peningkatan frame rate yang lebih tinggi dan proses pembaruan game yang lebih cepat, tanpa mengubah feel gameplay yang sudah familiar.

“Pindah ke UE5 membuka banyak kemungkinan untuk masa depan Valorant,” ujar tim pengembang dalam video pembaruan mereka. Meski belum dijelaskan secara rinci, upgrade engine ini bisa menjadi fondasi untuk peningkatan visual dan fitur baru di masa mendatang.

Perang Melawan Smurfing

Untuk menjaga ekosistem kompetitif yang sehat, Valorant memperketat langkah melawan praktik smurfing – di mana pemain berperingkat tinggi menggunakan akun berperingkat rendah untuk bermain melawan pemain yang lebih lemah. Langkah baru termasuk:

  • Verifikasi multi-faktor untuk akun mencurigakan
  • Opsi laporan khusus untuk penyalahgunaan peringkat
  • Pertimbangan verifikasi wajib untuk semua akun kompetitif

Upaya ini menyusul berbagai tantangan yang dihadapi Riot Games belakangan ini, termasuk serangan siber yang mencuri source code game mereka.

Masa Depan Valorant

Selain pembaruan teknis, tim juga memberikan sekilas tentang masa depan Valorant di ranah esports, termasuk peta kompetitif baru dan penyesuaian kemampuan karakter. Dengan berbagai pembaruan ini, Valorant semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu game FPS kompetitif terdepan.

Pemain bisa menantikan era baru Valorant yang lebih canggih, adil, dan mendalam – sebuah pencapaian yang mengesankan untuk game yang akan merayakan ulang tahun kelimanya. Apakah Anda siap menyambut babak baru dalam sejarah Valorant?

Honor Resmi Masuk ke Dunia Robot Humanoid, Rekor Kecepatan 4m/s!

0

Telset.id – Jika Anda mengira Honor hanya fokus pada smartphone, bersiaplah untuk terkejut. Dalam sebuah acara di Shenzhen pekan ini, merek asal China ini mengumumkan langkah besar mereka ke dunia robot humanoid. Ini bukan sekadar eksperimen, melainkan bagian dari strategi besar untuk bertransformasi menjadi “perusahaan ekosistem perangkat AI”.

Pengumuman ini disampaikan bersamaan dengan peluncuran seri Honor 400 di China. Yang menarik, Honor mengklaim telah memecahkan rekor kecepatan lari untuk robot humanoid dengan capaian 4 meter per detik. Namun, hardware yang digunakan bukan buatan mereka sendiri, melainkan dari Unitree, perusahaan robotika China yang dikenal dengan robot bipedal-nya yang terjangkau dan lincah.

Kolaborasi dengan Unitree

Honor berperan dengan mengintegrasikan algoritma AI mereka melalui antarmuka perangkat lunak terbuka Unitree. Ini menunjukkan pendekatan pragmatis Honor: memanfaatkan platform yang sudah ada sambil mengembangkan kemampuan inti mereka di bidang kecerdasan buatan.

Perusahaan menyebut pencapaian ini sebagai batu loncatan menuju pengembangan robot mereka sendiri, bukan sekadar kerja sama dengan pihak lain. Mereka bahkan telah membentuk departemen baru bernama “Industry Incubation Department” untuk mengeksplorasi “bentuk cerdas”, termasuk AI berwujud (embodied AI) dan agen AI.

Ekosistem Kecerdasan Berwujud

Meski belum memperlihatkan hardware robot buatan sendiri, Honor mengklaim sedang aktif mengembangkan proyek robotika internal. Mereka juga menyatakan sedang bekerja dengan berbagai mitra dalam apa yang mereka sebut sebagai “ekosistem kecerdasan berwujud”.

Pengumuman robot humanoid ini agak tenggelam di antara peluncuran seri Honor 400 yang sukses secara komersial. Perusahaan melaporkan peningkatan penjualan sebesar 183% di Inggris dibandingkan generasi sebelumnya, berkat fitur AI seperti pembuatan video dari gambar yang didukung oleh Google.

Langkah Honor ini mengikuti jejak Xiaomi yang sebelumnya telah memperkenalkan robot humanoid CyberOne. Persaingan di dunia robot humanoid semakin panas, dengan berbagai inovasi seperti robot humanoid AS yang menggunakan teknologi mata dari LG atau Xpeng Iron yang sudah bekerja di pabrik mobil.

Pertanyaan besarnya: Apakah Honor bisa membawa pendekatan inovatif mereka di dunia smartphone ke ranah robotika? Dengan sumber daya dan keahlian AI yang dimiliki, langkah ini bisa menjadi game changer. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh Atlas dari Boston Dynamics, mengembangkan robot humanoid yang benar-benar fungsional membutuhkan lebih dari sekadar kecepatan lari.

Satu hal yang pasti: dunia teknologi sedang menyaksikan babak baru dalam evolusi robot humanoid, dan Honor tampaknya siap menjadi pemain utama di arena ini. Kita tunggu saja inovasi apa lagi yang akan mereka hadirkan di masa depan.

Google Photos Tembus 1,5 Miliar Pengguna, Ini Fitur Baru yang Wajib Dicoba

Telset.id – Siapa sangka, Google Photos kini genap berusia 10 tahun. Platform penyimpanan foto ini merayakan ulang tahunnya dengan pencapaian luar biasa: 1,5 miliar pengguna aktif yang menyimpan lebih dari 9 triliun foto dan video. Setiap bulannya, terjadi 370 juta pencarian, 440 juta memori dibagikan, dan 210 juta foto diedit di sini. Tak sekadar merilis statistik, Google juga menghadirkan sejumlah fitur baru yang bakal mempermudah hidup penggunanya.

Angka-angka tersebut bukan sekadar pencapaian kosong. Mereka mencerminkan betapa Google Photos telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan digital kita. Bayangkan, 9 triliun foto dan video setara dengan sekitar 1.200 foto untuk setiap manusia di bumi. Ini adalah bukti nyata bagaimana kita semakin bergantung pada penyimpanan cloud untuk mengabadikan momen berharga.

Revolusi Editor Foto dengan Sentuhan AI

Google tak main-main dengan pembaruan kali ini. Editor foto mendapatkan wajah baru yang memadukan kecerdasan buatan dengan kontrol manual. Fitur unggulan seperti Reimagine dan Auto frame yang sebelumnya eksklusif untuk Pixel 9, akan segera hadir di perangkat Android lain bulan depan. Pengguna iPhone harus bersabar hingga akhir tahun.

Fitur Reimagine memungkinkan Anda “menulis ulang” foto lama dengan gaya baru menggunakan AI, sementara Auto frame secara otomatis menyesuaikan komposisi foto untuk hasil yang lebih profesional. Gabungan keduanya menjanjikan pengalaman mengedit foto yang lebih intuitif.

Berbagi Album Lebih Praktis dengan QR Code

Masih sering repot membagikan link album foto? Kini Google Photos menghadirkan solusi elegan: QR Code untuk berbagi album. Cukup buat kode unik untuk album Anda, dan siapa pun bisa memindainya untuk melihat foto atau bahkan menambahkan foto mereka sendiri. Fitur ini sangat cocok untuk acara keluarga, pernikahan, atau pertemuan lainnya.

Yang menarik, album bersama kini bisa diperbarui otomatis. Ketika Anda menambahkan foto orang atau hewan peliharaan tertentu, album akan langsung terupdate tanpa perlu interaksi manual. Fitur ini akan sangat membantu bagi mereka yang rutin berbagi momen dengan lingkaran sosial tertentu.

Eksplorasi Foto Perjalanan Jadi Lebih Mudah

Bagi Anda yang suka traveling, fitur baru Places Tab akan menjadi penyelamat. Bagian ini, yang terletak di bawah Collections, menampilkan foto-foto Anda di atas peta. Kini, mengingat perjalanan dan melihat lokasi tepat dimana foto diambil menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Pencarian juga menjadi lebih cerdas. Anda bisa menggunakan frasa alami seperti “saya pakai baju biru berkilau” atau “Alice di pantai” untuk menemukan foto yang dimaksud, asalkan Anda telah memberi label wajah di bagian People & Pets. Kemampuan pemahaman kontekstual ini menunjukkan betapa AI Google Photos semakin matang.

Google Photos juga semakin pandai membuat kenangan otomatis. Koleksi foto bulanan dan tahunan yang dibuat secara otomatis tidak hanya membantu Anda bernostalgia, tetapi juga mudah dibagikan dengan orang terdekat. Fitur Highlight Video memungkinkan pembuatan montase video pendek hanya dengan beberapa ketukan – pilih orang, hewan peliharaan, atau tempat, dan biarkan AI yang mengerjakan sisanya.

Bagi yang ingin lebih mengontrol tampilan galeri, Grid Controls baru memungkinkan Anda menyembunyikan meme, GIF, dan mengelompokkan foto serupa. Sementara Memory Settings memberi kuasa untuk menyembunyikan orang, hewan peliharaan, atau tanggal tertentu dari kenangan yang muncul.

Dan jangan lupa fitur praktis “Free up space” yang dengan satu ketuk bisa menghapus foto yang sudah dicadangkan di cloud, mengosongkan penyimpanan ponsel Anda. Semua pembaruan ini menunjukkan komitmen Google untuk membuat Google Photos bukan sekadar tempat menyimpan foto, tetapi asisten pribadi untuk mengelola memori digital kita.

Fitur berbagi album via QR code sudah mulai diluncurkan, sementara editor foto baru akan hadir di Android Juni 2025 dan iOS menyusul kemudian tahun ini. Dengan segala inovasi ini, apakah Google Photos masih akan menjadi raja penyimpanan foto selama 10 tahun ke depan? Jawabannya mungkin terletak pada bagaimana mereka terus memahami kebutuhan pengguna yang terus berkembang.

HMD Global Rilis Smartwatch Anak dengan Kamera, Bakal Saingi Samsung?

Telset.id – HMD Global, perusahaan di balik smartphone Nokia, kini siap menggebrak pasar wearable dengan dua smartwatch terbaru. Bocoran terbaru mengungkap bahwa mereka akan meluncurkan HMD Rubber 1 dan Rubber 1S—dua perangkat berbasis Wear OS yang mungkin menjadi yang pertama di kelasnya dengan kamera. Apakah ini langkah cerdik untuk menyaingi dominasi Samsung di segmen smartwatch anak?

Menurut akun X @smashx_60 (HMD_MEME), HMD Rubber 1 akan dibekali layar OLED 1,85 inci, baterai 400mAh, serta dukungan pengisian nirkabel Qi dan USB-C. Yang menarik, smartwatch ini juga dilaporkan memiliki kamera 2MP—fitur langka di perangkat wearable, terutama yang mengusung Wear OS. Dengan sertifikasi tahan air 5 ATM, Bluetooth 5.3, Wi-Fi, dan NFC, perangkat ini tampak ditujukan untuk pengguna aktif, termasuk anak-anak.

Spesifikasi dan Target Pasar

Rubber 1S, varian yang lebih kecil, hadir dengan layar OLED 1,05 inci dan baterai 290mAh. Meski kehilangan fitur NFC dan menggunakan Bluetooth 5.0, smartwatch ini tetap mempertahankan pelacakan kesehatan dasar seperti deteksi detak jantung, kadar oksigen darah, dan penghitungan langkah. Kedua model ini diduga kuat akan mengadopsi antarmuka ramah anak dari Wear OS, mirip dengan Galaxy Watch for Kids yang diluncurkan Samsung awal tahun ini.

Kolaborasi HMD Global dengan Xplora Technologies—produsen smartwatch anak—pada Oktober 2024 semakin menguatkan spekulasi bahwa Rubber 1 dan 1S ditujukan untuk segmen muda. Jika benar, HMD mungkin akan memanfaatkan ekosistem kontrol orang tua seperti Family Link, yang sudah digunakan Samsung untuk membatasi akses konten dan aplikasi pada perangkat anak.

Analisis Posisi Pasar

Kehadiran kamera pada smartwatch anak bisa menjadi pembeda utama. Notebookcheck memperkirakan kamera tersebut akan diposisikan di atas layar, mirip desain JrTrack 4 Kids Smartwatch. Fitur ini memungkinkan anak-anak mengambil foto atau melakukan panggilan video sederhana tanpa perlu membawa smartphone.

Meski belum ada konfirmasi resmi soal harga atau tanggal peluncuran, langkah HMD ini terasa tepat waktu. Google dan Samsung sedang gencar mengembangkan Wear OS untuk perangkat anak, dan Rubber 1/1S bisa menjadi alternatif menarik—terutama jika harganya kompetitif. Pertanyaannya: apakah kamera dan desain tahan banting cukup untuk memikat orang tua yang sudah loyal pada merek besar?

Kabar ini tentu menggoda, tapi kita masih perlu menunggu detail lebih lanjut. Jika Anda ingin update terkini seputar tech, jangan lupa bergabung dengan komunitas Telegram Telset.id atau berlangganan newsletter harian kami. Siapa tahu, HMD Global akan segera mengumumkan kejutan lain!

Honor Tablet 10 Resmi Diluncurkan: Tablet Edukasi dengan Performa Tangguh

Telset.id – Honor kembali memperkuat portofolio produknya dengan meluncurkan Honor Tablet 10 di China. Tablet ini sebelumnya telah diperkenalkan di Malaysia dan Eropa dengan nama Honor Pad 10. Dibangun untuk mendukung aktivitas edukasi dan produktivitas, tablet ini menawarkan kombinasi layar canggih, performa tangguh, dan fitur AI yang dirancang khusus untuk pelajar.

Layar 12,1 inci dengan resolusi 2,5K menjadi salah satu daya tarik utama Honor Tablet 10. Dilengkapi dengan refresh rate 120Hz dan gamut warna DCI-P3, tampilan visualnya dijamin mulus dan kaya warna. Yang menarik, layar ini juga dilapisi teknologi anti-silau yang mampu mengurangi pantulan cahaya hingga 98%, mirip seperti membaca di atas kertas. Fitur ini sangat berguna untuk pengguna yang sering bekerja atau belajar di bawah pencahayaan langsung.

Honor Tablet 10

Ditenagai Snapdragon 7 Gen 3, Performa Tanpa Kompromi

Di balik layarnya yang memukau, Honor Tablet 10 mengandalkan chipset Snapdragon 7 Gen 3 berbasis proses 4nm. Chipset ini tidak hanya efisien dalam konsumsi daya tetapi juga menawarkan peningkatan signifikan pada performa CPU dan GPU. Pengguna bisa memilih konfigurasi RAM hingga 12GB dan penyimpanan internal hingga 512GB, memastikan multitasking dan penyimpanan data berjalan lancar.

Sistem operasi MagicOS 9.0 memberikan pengalaman yang lebih halus, sementara baterai berkapasitas 10.100mAh dengan dukungan fast charging 66W menjamin daya tahan seharian penuh. Cocok untuk pelajar atau profesional yang sering berpindah-pindah tempat tanpa khawatir kehabisan daya.

Fitur AI untuk Pelajar dan Kontrol Orang Tua

Honor Tablet 10 tidak hanya sekadar tablet biasa. Perangkat ini dilengkapi dengan berbagai fitur AI yang dirancang khusus untuk mendukung pembelajaran. Mulai dari transkripsi otomatis, konversi suara ke teks, penerjemah multibahasa, hingga ringkasan catatan—semuanya bisa dilakukan dengan mudah. Bahkan, pengguna bisa memindai soal matematika dan mendapatkan solusi instan, atau memeriksa esai dengan umpan balik terstruktur.

Bagi orang tua, tablet ini menyediakan mode kontrol yang memungkinkan pemantauan aktivitas anak secara real-time melalui smartphone. Anak-anak juga mendapatkan ruang belajar personal dengan dashboard yang disesuaikan dan avatar berbasis peran, membuat pengalaman belajar lebih interaktif.

Honor Tablet 10

Honor juga meluncurkan varian Soft Matte Edition dengan lapisan UV yang lebih halus. Kedua versi telah mendapatkan sertifikasi TÜV Rheinland untuk kenyamanan mata, termasuk layar bebas flicker, cahaya biru rendah, dan penilaian kelelahan visual.

Harga Honor Tablet 10 dimulai dari ¥1274,15 (sekitar Rp2,8 juta) untuk varian 8GB + 128GB, sementara versi tertinggi 12GB + 512GB dibanderol ¥1954,15 (sekitar Rp4,3 juta). Soft Matte Edition hadir dengan harga mulai ¥1699,15 (Rp3,7 juta). Pre-order sudah dibuka, dan penjualan resmi dimulai pada 31 Mei 2025.

Dengan spesifikasi dan fitur yang ditawarkan, Honor Tablet 10 siap bersaing di segmen tablet edukasi. Apakah produk ini akan segera hadir di Indonesia? Mengingat Honor baru saja kembali ke pasar Indonesia, peluangnya cukup besar. Simak terus perkembangan terbarunya di Telset.id!

AI Bisa Hapus 50% Pekerjaan Entry-Level, Benarkah?

0

Pernahkah Anda membayangkan dunia di mana separuh pekerjaan entry-level tiba-tiba lenyap? Dario Amodei, salah satu pendiri Anthropic, perusahaan AI bernilai miliaran dolar, memprediksi hal itu akan terjadi lebih cepat dari yang kita duga. Dalam wawancara dengan Axios, Amodei mengungkapkan bahwa teknologi AI yang dikembangkannya mampu menciptakan “kemungkinan tak terbayangkan”—baik positif maupun negatif. Dan salah satu dampak terbesarnya? Penggantian massal pekerja manusia oleh mesin.

Prediksi ini bukan sekadar ramalan tanpa dasar. Amodei, yang juga mantan peneliti OpenAI, menggambarkan krisis tenaga kerja dalam empat tahap. Pertama, perusahaan seperti OpenAI, Google, dan Anthropic akan terus menyempurnakan model bahasa besar (LLM) hingga mampu mengungguli kinerja manusia dalam berbagai tugas. Pemerintah, sibuk dengan persaingan global seperti China, dianggap akan abai terhadap regulasi AI. Sementara pekerja biasa, tanpa disadari, tiba-tiba menghadapi penggantian oleh AI hampir dalam semalam. “Publik baru menyadarinya ketika semuanya sudah terlambat,” ujarnya.

Masa Depan Ekstrem: 10% Pertumbuhan Ekonomi, 20% Pengangguran

Amodei bahkan menyodorkan skenario ekstrem: bagaimana jika AI berhasil menyembuhkan kanker, mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 10% per tahun, sekaligus membuat 20% populasi kehilangan pekerjaan? “Kami, sebagai pembuat teknologi ini, punya kewajiban untuk jujur tentang apa yang akan datang,” tegasnya. Namun, pertanyaan besar muncul: jika ancaman ini nyata, mengapa Amodei tidak menghentikan Anthropic dan beralih ke upaya pencegahan?

Di balik narasi mengerikan ini, ada celah yang patut dipertanyakan. Meski perusahaan AI terus mengklaim peningkatan kemampuan LLM, faktanya model terbaru justru semakin rentan terhadap halusinasi, kesalahan generalisasi, dan ketergantungan berlebihan pada data pelatihan. Belum lagi hukum diminishing returns; peningkatan efisiensi AI di dunia kerja saat ini masih sangat minim, dan kemajuan berikutnya mungkin akan semakin lambat.

AI atau Hype? Siapa yang Sebenarnya Mengancam Pekerja?

Fenomena menarik justru terjadi di balik layar. Ketakutan akan AI sering kali dipicu oleh narasi industri teknologi sendiri—bukan oleh bukti nyata. Amodei dan rekan-rekannya, yang memiliki kepentingan finansial dan politik, secara aktif mendorong cerita tentang AI supercerdas. Alih-alih memicu kewaspadaan, hal ini malah membuat regulator AS justru menyerahkan kendali ke perusahaan teknologi untuk “mengatur diri sendiri”.

Ironisnya, kelompok yang paling rentan terhadap dampak AI bukanlah para eksekutif, melainkan pekerja kelas menengah ke bawah—mereka yang sudah menghadapi diskriminasi di pasar tenaga kerja. Jika ada gelombang PHK akibat AI saat ini, pemicunya lebih pada hype ketimbang kemampuan teknologi yang sesungguhnya. Seperti dikutip dalam laporan terbaru, beberapa perusahaan terburu-buru memangkas posisi manusia hanya karena tergoda janji efisiensi AI.

Lalu, bagaimana sebaiknya menyikapi prediksi Amodei? Daripada panik, ada baiknya kita mempertanyakan motif di balik narasi tersebut. Jika Anda ingin tetap relevan di era AI, mulailah dengan mempelajari tools yang benar-benar bermanfaat, seperti game simulasi untuk melatih keterampilan atau konten kreatif sebagai alternatif pengembangan diri. Bagaimanapun, masa depan tenaga kerja tak sepenuhnya ditentukan oleh mesin—tapi oleh kesiapan kita beradaptasi.

Lensa Kontak Revolusioner: Lihat dalam Gelap Tanpa Baterai

0

Bayangkan bisa melihat dalam kegelapan total seperti karakter dalam film sci-fi. Kini, itu bukan lagi khayalan. Para ilmuwan dari University of Science and Technology of China telah menciptakan lensa kontak yang memungkinkan penggunanya melihat cahaya inframerah — tanpa perlu sumber daya eksternal. Teknologi ini tidak hanya mengubah cara kita berinteraksi dengan lingkungan, tetapi juga membuka pintu bagi berbagai aplikasi praktis, mulai dari membantu orang buta warna hingga operasi rahasia.

Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Cell, tim peneliti menjelaskan bagaimana mereka menggunakan nanopartikel untuk mengubah cahaya inframerah — yang biasanya tidak terlihat oleh mata manusia — menjadi cahaya tampak. Uji coba pada tikus dan manusia menunjukkan bahwa lensa ini memungkinkan penggunanya melihat berbagai panjang gelombang inframerah, bahkan dengan mata tertutup. “Penelitian kami membuka potensi perangkat wearable non-invasif untuk memberikan ‘penglihatan super’ kepada manusia,” kata Tian Xue, neuroscientist senior yang terlibat dalam proyek ini.

Lensa kontak ini bukan sekadar alat untuk melihat dalam gelap. Mereka juga dapat digunakan untuk menerima data nirkabel melalui sinyal inframerah yang berkedip, membuka peluang baru di bidang keamanan, penyelamatan, dan enkripsi. “Ada banyak aplikasi potensial untuk material ini,” tambah Xue. “Misalnya, sinyal inframerah yang berkedip dapat digunakan untuk mengirim informasi rahasia dalam situasi darurat atau operasi khusus.”

Bagaimana Cara Kerjanya?

Lensa ini menggunakan nanopartikel khusus yang mampu mengubah spektrum cahaya inframerah menjadi panjang gelombang yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Dalam percobaan, partisipan manusia mampu mengenali sinyal inframerah yang berkedip dalam pola seperti kode Morse. “Tanpa lensa kontak, subjek tidak bisa melihat apa pun. Tapi begitu memakainya, mereka bisa jelas melihat kedipan cahaya inframerah,” jelas Xue. Bahkan, kemampuan deteksi meningkat saat mata tertutup karena cahaya inframerah lebih mudah menembus kelopak mata dibandingkan cahaya tampak.

Membantu Orang Buta Warna

Tim peneliti tidak berhenti di situ. Mereka menyempurnakan nanopartikel agar panjang gelombang inframerah yang berbeda muncul sebagai warna berbeda, memungkinkan pengguna membedakannya. Ini membuka kemungkinan untuk membantu orang buta warna mengenali warna yang sebelumnya tidak terlihat oleh mereka. “Dengan mengubah cahaya merah menjadi hijau, teknologi ini bisa membuat yang tak terlihat menjadi terlihat bagi mereka yang buta warna,” kata Xue.

Keterbatasan dan Masa Depan

Meski menjanjikan, teknologi ini belum sempurna. Lensa saat ini belum bisa menangkap detail halus, dan masih ada ketidakjelasan apakah pengguna bisa melihat objek yang diterangi inframerah atau hanya sumber cahayanya. Namun, tim peneliti optimistis. “Ke depan, dengan kolaborasi ahli material dan optik, kami berharap bisa membuat lensa kontak dengan resolusi spasial lebih presisi dan sensitivitas lebih tinggi,” ujar Xue.

Teknologi ini bisa menjadi terobosan besar dalam dunia wearable tech, sejalan dengan perkembangan perangkat seperti smartphone berkamera canggih atau gadget kesehatan. Jika berhasil disempurnakan, lensa kontak inframerah ini tidak hanya akan mengubah cara kita melihat dunia, tetapi juga membuka pintu bagi inovasi yang sebelumnya hanya ada dalam imajinasi.

WhatsApp Perkenalkan Fitur Baru untuk Status: Kolase, Musik, dan Stiker

0

Telset.id – WhatsApp akan segera menghadirkan sejumlah fitur baru untuk Status, termasuk kolase foto, klip musik, dan stiker interaktif. Fitur ini diperkenalkan sebagai bagian dari upaya Meta untuk memperkaya pengalaman pengguna dalam berbagi momen sehari-hari.

Menurut pengumuman resmi Meta, fitur Status WhatsApp kini memungkinkan pengguna membuat kolase hingga enam foto dengan tata letak yang dapat disesuaikan. Selain itu, klip musik dari library aplikasi bisa diposting sebagai Status, dengan durasi 15 detik untuk foto dan 60 detik untuk video.

Yang menarik, klip musik ini bisa diubah menjadi stiker untuk menambah kesan musikal pada Status. Pengguna juga bisa membagikan lagu secara utuh sebagai Status mandiri. Fitur baru lainnya adalah stiker “Add Yours” yang mengajak teman untuk merespons Status dengan foto mereka sendiri.

Fitur kolase foto memungkinkan pengguna menggabungkan beberapa gambar dalam satu frame dengan berbagai pilihan tata letak. Sementara itu, foto biasa kini bisa diubah menjadi stiker yang bisa disesuaikan ukuran dan bentuknya sebelum diposting ke Status.

Sejak Maret lalu, WhatsApp sudah memperkenalkan fitur musik untuk Status. Kini, platform tersebut memperluas fungsionalitas tersebut dengan opsi stiker musik dan pembagian lagu lengkap. Fitur ini mirip dengan yang sudah tersedia di Instagram dan Facebook.

Meta menyatakan bahwa fitur-fitur baru ini akan mulai diluncurkan dalam waktu dekat dan akan tersedia secara luas dalam beberapa bulan mendatang. Pembaruan ini menunjukkan komitmen WhatsApp untuk terus mengembangkan fitur Status yang bersaing dengan Stories di platform media sosial lainnya.

Sebelumnya, WhatsApp juga telah menguji berbagai fitur baru untuk Status, termasuk fitur mention grup dan indikator balasan Status. Perkembangan ini menunjukkan bahwa WhatsApp semakin fokus pada fitur berbagi konten sementara, mengikuti tren yang populer di kalangan pengguna media sosial.