Telset.id – Samsung Galaxy S25 FE masih menjadi misteri kapan akan diluncurkan, tetapi bocoran terbaru telah memberikan gambaran cukup jelas tentang apa yang bisa diharapkan dari varian Fan Edition ini. Seperti pendahulunya, S25 FE akan menjadi perpaduan antara fitur flagship dan beberapa kompromi untuk menjaga harga tetap terjangkau. Namun, kali ini, Samsung tampaknya memberikan beberapa peningkatan signifikan.

Desain S25 FE dikabarkan akan mempertahankan bahasa visual dari generasi sebelumnya, tetapi dengan sentuhan modern. Salah satu perubahan terbesar adalah penggunaan Armor Aluminum, yang memungkinkan bodi lebih ramping dan ringan—hanya 7.4mm dengan bobot 190g. Bandingkan dengan S24 FE yang memiliki ketebalan 8.0mm dan berat 213g. Ini berarti pengguna akan mendapatkan genggaman yang lebih nyaman tanpa mengorbankan kekuatan.

Layar LTPO dan Baterai Lebih Besar

Di sektor layar, S25 FE akan mengusung panel LTPO 6.7 inci dengan refresh rate variabel 1Hz-120Hz. Sayangnya, resolusi tetap 1080p+ dengan lapisan Gorilla Glass Victus+, berbeda dengan S25+ yang sudah menggunakan layar 1440p+ dan Victus 2. Namun, kehadiran LTPO adalah langkah maju yang signifikan, terutama untuk efisiensi daya.

Baterai juga mendapat peningkatan kapasitas menjadi 4,900mAh, naik 200mAh dari pendahulunya. Yang lebih menarik, S25 FE akhirnya mendukung pengisian daya 45W, meskipun banyak model Galaxy lain masih bertahan di 25W. Sayangnya, tidak ada konfirmasi apakah wireless charging akan ditingkatkan, sehingga kemungkinan tetap di 15W seperti biasa.

Exynos 2400 dan Dukungan Software 7 Tahun

Di bawah kap mesin, S25 FE akan ditenagai oleh Exynos 2400—bukan varian “e” seperti yang digunakan di S24 FE. Ini berarti performa sedikit lebih kencang berkat clock speed yang lebih tinggi. Namun, jangan berharap lompatan besar, karena arsitektur dasarnya tetap sama. Bocoran juga mengindikasikan RAM 8GB tanpa opsi 12GB, dengan pilihan penyimpanan 128GB, 256GB, dan 512GB.

Yang patut diapresiasi adalah komitmen Samsung untuk memberikan dukungan software selama 7 tahun, setara dengan seri premium S-series. Ini menjadi nilai tambah besar bagi pengguna yang ingin tetap menggunakan perangkat dalam jangka panjang.

Kamera: Peningkatan di Sektor Selfie

Di bagian kamera, hanya kamera depan yang mendapat peningkatan—dari 10MP ke 12MP. Jika Samsung menggunakan sensor yang sama seperti di S25, maka autofocus akan menjadi fitur baru yang disambut baik. Sementara itu, kamera belakang tampaknya tidak berubah: 50MP utama, 8MP telephoto 3x, dan 12MP ultrawide.

Berdasarkan pola peluncuran sebelumnya, Galaxy S25 FE kemungkinan akan dirilis awal Oktober. Namun, apakah Samsung akan mempertahankan harga kompetitifnya atau justru menaikkannya karena beberapa peningkatan ini? Kita tunggu saja kabar resminya.

Pernahkah Anda membayangkan smartphone dengan dua layar di bagian belakang? Konsep yang sempat hadir di Xiaomi Mi 11 Ultra ini rupanya akan dihidupkan kembali. Bocoran terbaru mengindikasikan Xiaomi sedang mempersiapkan Q200, varian premium dengan layar sekunder di bagian belakang—sebuah langkah berani di tengah pasar yang semakin homogen.

Xiaomi dikenal sebagai salah satu produsen yang tak takut bereksperimen. Dari kamera under-display hingga pengisian nirkabel ultra-cepat, mereka kerap menghadirkan inovasi yang memancing diskusi. Namun, tidak semua eksperimen berakhir sukses. Layar belakang kecil di Mi 11 Ultra, misalnya, lebih banyak dipuji sebagai “fitur keren” ketimbang solusi praktis. Lantas, apa yang membuat Xiaomi kembali ke ide ini?

Jawabannya mungkin terletak pada evolusi teknologi dan permintaan pasar. Dengan HyperOS yang semakin matang, layar sekunder bisa menjadi lebih dari sekadar gimmick. Apalagi, pesaing seperti Tecno dengan Phantom Ultimate G Fold juga mulai mengeksplorasi bentuk alternatif. Xiaomi tampaknya tidak ingin ketinggalan.

Kode HyperOS Ungkap Keberadaan “Pandora”

Bocoran kali ini datang langsung dari dalam rumah. Kode dalam HyperOS terbaru menyebut perangkat bernama “Pandora” dengan kode model Q200. Yang menarik, string kode tersebut secara eksplisit menyertakan dukungan untuk “sub-screen display”—istilah Xiaomi untuk layar sekunder.

Jika merujuk pada Mi 11 Ultra, layar belakang 1.1 inci itu berfungsi untuk:

• Notifikasi kilat
• Pembingkaian selfie menggunakan kamera utama
• Pengaturan musik sederhana

Namun, sumber menyebut Q200 akan membawa penyempurnaan. Layarnya diprediksi lebih besar dan horizontal, terletak di samping modul kamera. Spekulasi beredar, ini bisa menjadi tool kreatif untuk fotografi atau bahkan extended display untuk multitasking.

Posisi Q200 dalam Lini Xiaomi 16

Q200 disebut-sebut akan menjadi varian paling tinggi di seri Xiaomi 16, mengisi posisi yang mungkin setara dengan “Ultra”. Bocoran sebelumnya menyebut hierarki sebagai berikut:

1. Xiaomi 16 & 16 Pro: Model kompak
2. Xiaomi 16 Ultra: Flagship utama
3. Q200: Varian eksperimental

Pola ini mirip dengan strategi Oppo A3i yang menyasar segmen berbeda dengan fitur unggulan. Bedanya, Xiaomi tampaknya ingin menjadikan Q200 sebagai laboratorium inovasi—bukan sekadar varian premium.

Kapan Bisa Dinikmati?

Peluncuran Q200 diprediksi terjadi September 2025 di China, bersamaan dengan Xiaomi 16 dan 16 Pro. Sayangnya, seperti kebiasaan Xiaomi, perangkat eksperimental biasanya terlambat atau bahkan tidak sampai ke pasar global. Jika mengikuti pola Mi 11 Ultra, kita mungkin baru melihat Q200 secara internasional di awal 2026.

Pertanyaannya: apakah layar ganda kali ini akan lebih dari sekadar daya tarik sementara? Dengan dukungan HyperOS dan kemungkinan integrasi AI, Xiaomi berpeluang menjawab skeptisisme tersebut. Atau, seperti TECNO SPARK 40 Series yang membawa fitur premium ke segmen entry-level, mungkin inovasi ini akan turun ke lini lebih terjangkau di masa depan.

Satu hal yang pasti: di era di mana desain smartphone mulai stagnan, kehadiran Q200 setidaknya menyegarkan percakapan. Kita tunggu saja bagaimana Xiaomi akan mempresentasikan “Pandora” mereka kali ini.

Pernahkah Anda merasa kecewa ketika ponsel baru diluncurkan dengan harga melambung, tetapi spesifikasi hanya naik sedikit? Kabar baik datang dari Google. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa Pixel 10 series akan resmi meluncur pada 20 Agustus, dengan penjualan dimulai 28 Agustus. Yang mengejutkan, harga di Eropa ternyata tidak mengalami kenaikan dibanding generasi sebelumnya, meski sebelumnya sempat beredar rumor kenaikan harga.

Google tampaknya belajar dari kesalahan kompetitor yang kerap menaikkan harga tanpa alasan kuat. Pixel 10 series justru menawarkan peningkatan signifikan di sektor hardware, terutama chipset dan kamera, dengan mempertahankan harga yang sama seperti Pixel 9. Strategi ini jelas ditujukan untuk mempertahankan basis pengguna setia sekaligus menarik profesional yang membutuhkan performa lebih tanpa harus merogoh kocek lebih dalam.

Lantas, apa saja yang membuat Pixel 10 series layak ditunggu? Mari kita kupas tuntas mulai dari harga, spesifikasi, hingga strategi Google menghadapi pasar premium yang semakin kompetitif.

Harga Pixel 10 Series: Stabil di Tengah Inflasi

Berbeda dengan tren kenaikan harga yang kerap terjadi di industri smartphone, Google memilih untuk mempertahankan harga Pixel 10 series setara dengan pendahulunya. Berikut rincian harga untuk pasar Eropa:

• Pixel 10: €899 (128GB) dan €999 (256GB)
• Pixel 10 Pro: €1,099 (128GB), hingga €1,589 (1TB)
• Pixel 10 Pro XL: €1,299 (256GB), €1,429 (512GB), €1,689 (1TB)
• Pixel 10 Pro Fold: €1,899 (256GB), €2,029 (512GB), €2,289 (1TB)

Keputusan harga ini cukup mengejutkan mengingat Pixel 9 series sebelumnya juga sudah berada di kisaran premium. Google tampaknya ingin bersaing ketat dengan iPhone 16 series yang diprediksi akan mengalami kenaikan harga.

Spesifikasi Unggulan: Tensor G5 dan Kamera Baru

Di balik harga yang stabil, Pixel 10 series menyimpan sejumlah peningkatan hardware yang signifikan. Semua model akan ditenagai oleh chipset Tensor G5 buatan TSMC dengan proses 3nm yang lebih efisien. Ini adalah pertama kalinya Google menggunakan fabrikasi TSMC setelah sebelumnya bekerja sama dengan Samsung.

Di sektor kamera, Pixel 10 dasar akan mendapatkan upgrade besar dengan lensa zoom 11MP yang belum pernah ada di model standar sebelumnya. Sensor utamanya menggunakan Samsung GN8 50MP, didukung lensa ultra-wide Sony IMX712 13MP. Sementara itu, Pro dan Pro XL akan mengusung setup kamera lebih premium:

• 50MP main sensor
• 48MP ultra-wide
• 48MP periscope lens dengan zoom 5x
• 42MP kamera selfie

Layar dan Baterai: Daya Tahan Lebih Panjang

Pixel 10 Pro akan mengusung layar 6.3-inch LTPO OLED dengan resolusi 2856 x 1280, didukung baterai 4,870mAh dan pengisian daya 29W. Sementara Pro XL memiliki layar lebih besar 6.8-inch (2992 x 1344), baterai 5,200mAh, dan dukungan charging 39W.

Kedua model ini mendukung refresh rate adaptif 1Hz–120Hz dan brightness hingga 3000 nits – salah satu yang tertinggi di kelasnya. Fitur ini sangat berguna bagi pengguna yang sering bekerja di bawah sinar matahari langsung.

Dengan strategi harga yang kompetitif dan spesifikasi yang ditingkatkan, Google Pixel 10 series berpotensi menjadi penantang serius di pasar smartphone premium akhir tahun ini. Apakah Anda termasuk yang menantikan kehadirannya?

Pernahkah Anda merasa smartphone Anda kurang responsif atau fitur kameranya tidak cukup memuaskan? OnePlus menjawab keluhan tersebut dengan menghadirkan pembaruan besar untuk OnePlus 13. ColorOS 15.0.0.840 resmi dirilis, membawa segudang peningkatan mulai dari kemampuan AI hingga pengalaman multitasking yang lebih mulus.

OnePlus, yang dikenal dengan pendekatan “Never Settle”, terus berinovasi untuk memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya. Pembaruan ini khusus ditujukan untuk varian China yang menjalankan ColorOS, sementara versi global dengan OxygenOS akan menyusul di waktu berbeda. Lantas, apa saja yang baru dalam pembaruan ini?

Dari filter kamera yang lebih ekspresif hingga terjemahan percakapan secara real-time, OnePlus 13 semakin membuktikan diri sebagai salah satu flagship terbaik di pasaran. Mari kita telusuri lebih dalam.

Kamera Lebih Ekspresif dengan Soft Light Filter

Bagi pecinta fotografi, pembaruan ini menghadirkan fitur yang mungkin akan sering Anda gunakan: soft light filter. Fitur ini tersedia baik dalam mode Night maupun Photo, menambahkan efek cahaya lembut yang memberikan sentuhan atmosferik pada hasil jepretan. Bayangkan foto malam hari dengan cahaya lampu yang terlihat lebih magis tanpa perlu edit manual.

Tidak hanya itu, Gallery app kini diperkaya dengan alat bertenaga AI seperti Smart Story dan Best Expression. Smart Story secara otomatis melakukan koreksi warna, crop, dan penyesuaian lainnya untuk menciptakan rangkaian foto yang lebih konsisten. Sementara Best Expression mampu menganalisis beberapa foto berturut-turut dan memilih ekspresi wajah terbaik dari setiap orang dalam frame.

Breeno Assistant: Dari Pesan Makanan hingga Pengingat Tiket

Asisten digital Breeno mendapatkan beberapa peningkatan signifikan. Kini Anda bisa memesan makanan secara voice command melalui platform seperti Meituan dan Ele.me. Fitur ini sangat berguna ketika tangan Anda sedang sibuk atau saat mengemudi.

Breeno juga menambahkan kartu di homescreen untuk akses cepat, serta pengingat tiket untuk pembelian melalui Damai, platform tiket hiburan terbesar di China. Untuk menghindari aktivasi tidak sengaja, gesture untuk Breeno Screen Recognition kini diubah menjadi tekan dua jari, sekaligus meningkatkan kemampuan ekstraksi gambar.

Terjemahan Percakapan Real-Time dan Pengalaman In-Car yang Lebih Baik

Salah satu fitur paling inovatif dalam pembaruan ini adalah real-time AI call translation. Dengan mengaktifkan fitur ini di pengaturan AI Call Assistant, Anda bisa melakukan panggilan bilingual dengan terjemahan suara atau teks secara langsung. Bayangkan berbicara dengan klien asing tanpa hambatan bahasa!

Bagi pengguna CarLife, pembaruan ini menambahkan kontrol resolusi dan frame rate, efek Gaussian blur, serta pembatas refresh rate untuk transisi yang lebih halus antara layar ponsel dan mobil. OnePlus juga mengoptimalkan konektivitas LE Audio Bluetooth untuk mengurangi latency, terutama saat gaming.

Peningkatan Sistem dan Keamanan

Dari sisi sistem, OnePlus 13 kini mendukung multi-screen touch, mute sementara untuk notifikasi banner, widget stacking, dan pergerakan mini window yang lebih baik. Pembaruan keamanan Android Juli 2025 juga termasuk dalam paket ini, menjadikan perangkat Anda lebih terlindungi dari ancaman terbaru.

Seperti yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya, OnePlus 13 terus membuktikan keunggulannya di berbagai aspek. Dengan pembaruan ini, pengalaman pengguna diharapkan menjadi lebih menyeluruh dan memuaskan.

Pembaruan ColorOS 15.0.0.840 saat ini sedang digulirkan secara bertahap untuk varian China OnePlus 13. Bagi pengguna global yang menjalankan OxygenOS, mungkin perlu menunggu sedikit lebih lama untuk mendapatkan pembaruan serupa. Namun seperti biasa, OnePlus berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi semua penggunanya di seluruh dunia.

Bayangkan ponsel dengan baterai yang bisa bertahan dua hari penuh bahkan dengan penggunaan intensif, ditambah layar yang tetap jelas terbaca di bawah terik matahari. Realme 15 Pro 5G bukan sekadar imajinasi — ia akan segera menjadi realitas. Bocoran terbaru mengungkap bahwa ponsel ini akan meluncur di India pada 24 Juli mendatang, membawa sejumlah fitur yang siap mengubah standar ponsel mid-range.

Realme, brand yang dikenal dengan pendekatan “Dare to Leap”-nya, kembali menantang batas dengan menghadirkan spesifikasi yang biasanya hanya ditemukan di segmen flagship. Dengan baterai raksasa 7.000mAh — yang terbesar di kelasnya — dan teknologi pengisian daya 80W, Realme 15 Pro 5G jelas bukan ponsel biasa. Tapi apa lagi yang tersembunyi di balik desainnya yang ramping?

Mari selami lebih dalam apa yang membuat Realme 15 Pro 5G layak dinantikan, dari layar super terang hingga chipset bertenaga AI. Satu hal pasti: ponsel ini bukan sekadar upgrade biasa, melainkan lompatan besar bagi Realme dalam persaingan sengit di pasar mid-range.

Layar HyperGlow 4D Curve+: Visual yang Tak Tertandingi

Realme 15 Pro 5G akan menghadirkan pengalaman visual yang belum pernah ada sebelumnya di segmen harganya. Layar AMOLED dengan teknologi HyperGlow 4D Curve+ ini memiliki puncak kecerahan mencapai 6.500 nits — angka yang bahkan mengalahkan banyak flagship premium. Artinya, Anda bisa dengan nyaman menggunakan ponsel di bawah sinar matahari langsung tanpa kesulitan melihat konten.

Tidak hanya itu, refresh rate 144Hz dan touch response rate 2.500Hz menjadikan setiap interaksi terasa instan, terutama untuk gaming. Dengan rasio screen-to-body 94% dan proteksi Corning Gorilla Glass, Realme sepertinya serius ingin memberikan pengalaman layar premium tanpa kompromi.

Daya Tahan Ekstrem dengan Baterai 7.000mAh

Di era di mana ketergantungan pada ponsel semakin tinggi, baterai besar menjadi kebutuhan primer. Realme 15 Pro 5G menjawab ini dengan baterai 7.000mAh — kapasitas terbesar di kelas mid-range saat ini. Yang lebih mengesankan, ponsel ini tetap ramping dengan ketebalan hanya 7.69mm, membuktikan bahwa Realme berhasil mengoptimalkan ruang internal secara efisien.

Teknologi pengisian daya 80W memastikan Anda tidak perlu menunggu lama. Dalam waktu singkat, baterai yang hampir habis bisa terisi penuh, siap menemani aktivitas seharian. Dengan sertifikasi IP69 untuk ketahanan terhadap debu dan air, Realme 15 Pro 5G jelas dibangun untuk penggunaan ekstrem.

Snapdragon 7 Gen 4 dan Fitur AI Terkini

Di balik performa mulus Realme 15 Pro 5G terdapat chipset Snapdragon 7 Gen 4 buatan Qualcomm. Dibangun dengan proses 4nm, chipset ini menjanjikan peningkatan performa CPU hingga 27% dibanding generasi sebelumnya. Ini berarti gaming berat dan multitasking intensif bisa dilakukan tanpa lag.

Realme juga menghadirkan fitur AI canggih seperti AI Edit Genie yang memungkinkan pengeditan foto dengan perintah suara — sebuah terobosan industri. Tidak ketinggalan, AI Gaming Coach 2.0 dan AI Ultra Touch Control akan meningkatkan pengalaman gaming secara signifikan.

Desain Elegan dan Pilihan Warna Menarik

Realme 15 Pro 5G akan tersedia dalam empat varian warna: Flowing Silver, Silk Purple, Velvet Green, dan Silk Pink. Setiap pilihan warna dirancang untuk mencerminkan kepribadian berbeda, dari kesan mewah hingga yang lebih playful.

Meskipun detail kamera belum diungkap secara resmi, bocoran mengindikasikan bahwa Realme akan menghadirkan sistem kamera yang mampu bersaing dengan flagship. Dengan peluncuran resmi pada 24 Juli mendatang pukul 19.00 IST, kita tak perlu menunggu lama untuk mengetahui semua keunggulannya.

Bagi yang penasaran dengan varian reguler, Realme 15 5G dan 15 Pro 5G Segera Rilis di India juga patut ditunggu. Sementara itu, bagi penggemar fitur inovatif, kabar tentang Realme 12 5G yang mirip iPhone 15 Pro mungkin menarik perhatian.

Dengan kombinasi baterai raksasa, layar super terang, dan performa tangguh, Realme 15 Pro 5G siap menjadi game changer di pasar mid-range. Pertanyaannya sekarang: apakah Anda siap untuk mengalami lompatan teknologi ini?

Pernahkah Anda merasa kamera smartphone masih kalah saing dengan DSLR? Bocoran terbaru tentang Samsung Galaxy S26 Ultra mungkin akan mengubah persepsi itu. Raksasa teknologi asal Korea Selatan ini dikabarkan sedang mempersiapkan lompatan besar di sektor fotografi, dengan sensor utama yang lebih besar dan resolusi mencengangkan.

Selama tiga generasi terakhir, Samsung Galaxy S Ultra menggunakan sensor ISOCELL HP2 berukuran 1/1.3 inci. Meski sudah mumpuni, sensor ini mulai tertinggal dibandingkan pesaing dari China seperti Xiaomi dan Vivo yang sudah menggunakan sensor lebih besar. Namun, kabar terbaru dari Fixed Focus Digital, seorang tipster ternama asal China, mengindikasikan Samsung siap mengejar ketertinggalan ini.

Menurut bocoran yang dibagikan di Weibo, Galaxy S26 Ultra diprediksi akan dilengkapi dengan sensor Sony CMOS berukuran 1/1.1 inci dengan resolusi 200MP. Jika benar, ini akan menjadi sensor smartphone pertama Sony dengan resolusi setinggi itu. Pertanyaannya, seberapa signifikan peningkatan yang bisa diharapkan dari upgrade hardware ini?

Lompatan Besar di Sektor Fotografi

Sensor yang lebih besar umumnya berarti kemampuan menangkap cahaya yang lebih baik. Dalam fotografi, ini diterjemahkan ke detail yang lebih tajam, performa low-light yang meningkat, dan digital zoom yang lebih baik. Dengan ukuran 1/1.1 inci, sensor pada Galaxy S26 Ultra akan memiliki area permukaan sekitar 30% lebih besar dibandingkan pendahulunya.

Perubahan strategi ini menarik untuk dicermati. Samsung selama ini mengandalkan sensor buatan sendiri lewat lini ISOCELL. Beralih ke sensor Sony bisa menjadi sinyal bahwa perusahaan ingin lebih agresif bersaing di pasar smartphone premium, terutama di segmen fotografi.

Ketidakpastian Jadwal Peluncuran

Meski bocoran ini menggembirakan, ada ketidakpastian mengenai waktu implementasinya. Beberapa sumber menyebut sensor Sony ini mungkin belum siap untuk Galaxy S26 Ultra yang diprediksi meluncur Januari 2026, dan baru akan digunakan pada Galaxy S27 Ultra di 2027.

Bahkan, rumor sebelumnya justru menyebut tidak akan ada upgrade besar di kamera seri Galaxy S Ultra hingga 2028. Ini tentu bertolak belakang dengan kabar terbaru, menunjukkan bahwa Samsung mungkin masih menimbang berbagai opsi untuk tetap kompetitif di pasar yang semakin ketat.

Selain sensor utama, kamera lainnya pada S26 Ultra kemungkinan hanya mendapat peningkatan iteratif. Misalnya, sensor telephoto 3x mungkin mendapat resolusi sedikit lebih tinggi, dan setup lensa untuk sensor utama mungkin direvisi untuk mengoptimalkan performa sensor baru tersebut.

Sebagai informasi, bocoran sebelumnya juga menyebutkan bahwa Samsung mungkin akan menghapus model “Plus” dari lini Galaxy S26, dengan Galaxy S26 Edge yang akan mengambil alih posisinya. Perubahan strategi produk ini tampaknya bagian dari upaya Samsung untuk menyederhanakan portofolio sekaligus meningkatkan daya saing.

Dengan RAM 16GB yang dikabarkan akan dibawa oleh Galaxy S26, ditambah kemungkinan upgrade besar di sektor kamera, Samsung jelas sedang mempersiapkan senjata ampuh untuk bersaing dengan iPhone dan merek China di pasar premium.

Namun, penting untuk diingat bahwa semua informasi ini masih berdasarkan sumber tidak resmi. Seperti biasa dalam dunia teknologi, hanya waktu yang akan membuktikan kebenaran bocoran-bocoran ini. Satu hal yang pasti – persaingan di pasar smartphone premium tahun 2026 akan semakin sengit, dan konsumenlah yang akan menikmati hasilnya.

Pernahkah Anda membayangkan smartphone mid-range dengan baterai sebesar power bank? Bocoran terbaru Realme 15 Pro 5G membawa kejutan yang tak terduga. Gambar live yang beredar di media sosial memperlihatkan perubahan desain radikal dan spesifikasi yang siap mengubah peta persaingan.

Realme sepertinya sedang berambisi merebut tahta di segmen mid-range premium. Setelah sukses dengan seri Realme 11, perusahaan asal China ini bersiap meluncurkan penerusnya dengan peningkatan signifikan. Yang menarik, bocoran kali ini datang langsung dari tampilan fisik perangkat beserta antarmuka sistemnya.

Dari gambar yang beredar, Realme 15 Pro 5G hadir dengan sentuhan premium melalui material belakang bertekstur kulit dalam warna Velvet Green yang elegan. Namun, yang lebih mengejutkan adalah spesifikasi baterainya yang mencapai kapasitas tidak biasa untuk kelasnya.

Desain Baru yang Memutus Tradisi

Realme tampaknya sedang bereksperimen dengan identitas desain mereka. Alih-alih mempertahankan ciri khas kamera bundar yang menjadi trademark sejak seri 11, Realme 15 Pro 5G hadir dengan modul kamera persegi panjang. Perubahan ini memberikan kesan lebih modern dan mungkin menjadi penanda era baru desain Realme.

Material belakang dengan tekstur kulit pada varian Velvet Green menawarkan daya tarik premium. Dengan ketebalan hanya 7.69mm, Realme berhasil mengepak baterai raksasa 7.000mAh dalam bodi yang ramping. Ini merupakan prestasi rekayasa yang patut diapresiasi.

Spesifikasi yang Mengejutkan

Bocoran dari tampilan pengaturan mengungkap Snapdragon 7 Gen 4 sebagai otak perangkat, dipadu dengan RAM 8GB dan penyimpanan 128GB. Namun, bintang utamanya adalah baterai 7.000mAh dengan dukungan pengisian cepat 80W – kombinasi yang jarang ditemui di segmen ini.

Untuk kamera, Realme 15 Pro 5G mengusung dual kamera 50MP (utama dan ultrawide) tanpa lensa telefoto. Keputusan ini mungkin strategi diferensiasi untuk varian Pro Plus yang lebih tinggi. Di bagian depan, kamera selfie 50MP tertanam di layar AMOLED melengkung.

Layar dan Fitur AI Unggulan

Realme telah mengonfirmasi beberapa fitur layar melalui teaser resmi. Panel AMOLED melengkung ini menawarkan refresh rate 144Hz, kecerahan puncak 6.500 nits, dan rasio screen-to-body 94%. Perlindungan Gorilla Glass dan touch sampling rate 2.500Hz menjadikannya ideal untuk gaming.

Realme UI 6.0 berbasis Android 15 akan membawa beberapa fitur AI baru seperti AI Edit Genie untuk pengeditan foto dengan perintah suara, AI Gaming Coach 2.0, dan AI Ultra Touch Control untuk respons gameplay lebih baik.

Direncanakan rilis di India pada 24 Juli, Realme 15 Pro 5G akan tersedia dalam empat pilihan warna: Flowing Silver, Silk Purple, Velvet Green, dan Silk Pink. Dengan spesifikasi ini, Realme tampaknya sedang menyiapkan penantang serius di segmen mid-range premium.