Beranda blog Halaman 17

Indosat dan GoTo Luncurkan Sahabat-AI dengan 70 Miliar Parameter

0

Telset.id – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) dan GoTo Group resmi meluncurkan model Large Language Model (LLM) open-source terbaru bernama Sahabat-AI dengan kapasitas 70 miliar parameter. Peluncuran ini menandai langkah penting dalam pengembangan teknologi AI lokal yang berdaulat.

Model terbaru ini dilengkapi dengan layanan chat multibahasa yang dapat diakses melalui situs sahabat-ai.com atau aplikasi GoPay di menu “Layanan Favorit Warga”. Sahabat-AI menawarkan akurasi lebih tinggi dan kemampuan penalaran canggih untuk memberikan jawaban informatif dalam bahasa yang alami.

Patrick Walujo, Direktur Utama GoTo Group, mengatakan, “Dengan model 70 miliar parameter dan layanan chat baru, Sahabat-AI semakin memperkuat ekosistem AI yang sesuai dengan karakteristik Indonesia.”

Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat, menambahkan, “Sahabat-AI bukan sekadar model, ini adalah aset nasional yang didukung oleh kolaborasi dan dibangun untuk seluruh rakyat Indonesia.”

Dukung Kedaulatan Digital Indonesia

Sahabat-AI dirancang untuk mendukung kedaulatan digital Indonesia dengan menyimpan seluruh data dan infrastruktur GPU di dalam negeri. Model ini dapat beroperasi optimal hanya dengan 2× H100 GPUs, lebih efisien dibanding model open-source lain yang biasanya membutuhkan 16 GPU atau lebih.

Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Kedaulatan data bukan hanya masalah teknis, tetapi merupakan masalah kemerdekaan nasional di era digital,” ujarnya.

Content image for article: Indosat dan GoTo Luncurkan Sahabat-AI dengan 70 Miliar Parameter
Photo by Hendra Wiradi

Dukungan untuk Bahasa Daerah

Sahabat-AI mendukung Bahasa Indonesia, empat bahasa daerah (Jawa, Sunda, Bali, Batak), serta beberapa bahasa internasional. Kemampuan multibahasa ini membuat model ini relevan untuk berbagai kebutuhan masyarakat dan bisnis di seluruh Indonesia.

Sejak peluncuran model sebelumnya dengan 8 dan 9 miliar parameter, Sahabat-AI telah diunduh lebih dari 35.000 kali di Hugging Face. Model terbaru ini tersedia gratis untuk pengembang teknologi di situs resmi Sahabat-AI dan halaman Hugging Face mereka.

Pengembangan Sahabat-AI melibatkan kolaborasi dengan berbagai universitas terkemuka seperti UI, UGM, ITB, serta organisasi media seperti Kompas Group dan Tempo. Kolaborasi ini memastikan model AI sesuai dengan konteks lokal dan relevansi budaya Indonesia.

Untuk mendukung pengembangan talenta AI lokal, program magang terstruktur telah diluncurkan. Salah satu peserta, Komang Ayu dari Universitas Udayana, mengaku mendapatkan pengalaman berharga dalam pengembangan model LLM end-to-end.

Peluncuran Sahabat-AI model 70 miliar parameter ini sejalan dengan upaya pengembangan model bahasa yang lebih efisien dan optimisasi AI yang sedang berkembang di Indonesia.

Sony WH-1000XM6 Masuk Indonesia: Headphone Noise Cancelling Terbaik di 2025?

Telset.id – Jika Anda mengira teknologi noise cancelling sudah mencapai puncaknya, Sony WH-1000XM6 siap membuktikan sebaliknya. Headphone flagship terbaru Sony ini bukan sekadar upgrade minor, melainkan lompatan evolusioner yang menetapkan standar baru di industri audio.

Diumumkan resmi di Jakarta pada 2 Juni 2025, WH-1000XM6 datang dengan janji: “memblokir gangguan sebelum gangguan tersebut menjangkau Anda.” Klaim berani ini didukung oleh arsenal teknologi mutakhir, termasuk chip QN3 generasi terbaru yang 7x lebih cepat dari pendahulunya dan sistem 12 mikrofon adaptif – peningkatan 1,5x dari model WH-1000XM4.

Revolusi Noise Cancelling yang Cerdas

Adaptive NC Optimiser menjadi jantung inovasi WH-1000XM6. Teknologi ini tak hanya merespons kebisingan eksternal, tetapi juga menyesuaikan diri dengan perubahan tekanan udara – solusi sempurna untuk traveler yang sering terbang. “Dengan 12 mikrofon yang ditempatkan secara strategis, headphone ini bisa mengisolasi suara dengan presisi bedah,” jelas Randy Merrill dari Sterling Sound yang terlibat dalam pengembangannya.

Bandingkan dengan Oppo Enco Free2 yang hanya mengandalkan tiga mikrofon, jelas WH-1000XM6 berada di liga berbeda. Bahkan dalam tes di lingkungan bising seperti bandara, headphone ini berhasil meredam 98% suara mesin pesawat tanpa distorsi audio.

Kolaborasi dengan Maestro Audio Dunia

Sony tak main-main dalam mengejar kesempurnaan suara. Mereka menggandeng mastering engineer papan atas dari Sterling Sound, Battery Studios, dan Coast Mastering – termasuk Randy Merrill (penangan audio untuk Adele) dan Mike Piacentini (Bob Dylan).

“Kami ingin setiap pendengar merasakan emosi yang sama seperti saat artis merekam di studio,” ujar Piacentini. Hasilnya? WH-1000XM6 menghadirkan soundstage yang luas dengan detail mikroskopis – dari desahan vokal hingga resonansi senar gitar akustik.

Lebih dari Sekadar Headphone

Fitur cerdas seperti Scene-based Listening membuat WH-1000XM6 layaknya asisten pribadi. Headphone ini bisa mendeteksi aktivitas Anda (berjalan, duduk, atau naik transportasi umum) dan menyesuaikan noise cancelling secara otomatis.

Untuk gamer, Game EQ yang dikembangkan bersama tim INZONE Sony memberikan keunggulan kompetitif dengan penempatan suara 3D yang akurat. Sementara 360 Reality Audio Upmix for Cinema menghadirkan pengalaman menonton layaknya di bioskop premium.

Dengan harga Rp7.499.000, WH-1000XM6 jelas bukan untuk semua orang. Tapi bagi audiophiles dan profesional yang mengejar kesempurnaan, headphone ini mungkin justru terasa murah untuk kualitas yang ditawarkannya. Seperti kata Post Malone dalam kampanye Sony: “Ini membuat Anda benar-benar merasakan alunan musik.”

Rose Yu: Menggabungkan Fisika dan AI untuk Masa Depan Sains

0

Telset.id – Rose Yu, seorang profesor di University of California, San Diego (UCSD), menjadi sorotan setelah menerima Presidential Early Career Award dari Presiden Joe Biden. Penghargaan ini diberikan atas kontribusinya dalam menggabungkan fisika dengan pengembangan AI, sebuah bidang yang disebut “physics-guided deep learning”.

Yu memulai perjalanannya di dunia komputer sejak usia 10 tahun, ketika ia menerima hadiah ulang tahun berupa komputer dari pamannya. Hadiah itu menjadi awal mula ketertarikannya pada teknologi, yang kemudian membawanya ke jenjang pendidikan tinggi di Zhejiang University dan University of Southern California (USC).

Mengubah Lalu Lintas dengan Fisika

Ketika masih menjadi mahasiswa pascasarjana di USC, Yu terinspirasi oleh kemacetan lalu lintas di Los Angeles. Ia mengembangkan model yang memadukan teori graf dan dinamika fluida untuk memprediksi arus lalu lintas. “Kami memikirkan lalu lintas sebagai proses difusi fisik,” jelas Yu.

Modelnya berhasil meningkatkan akurasi prediksi dari 15 menit menjadi satu jam. Karyanya bahkan diadopsi oleh Google Maps pada 2018. “Kode kami digunakan untuk meningkatkan prediksi lalu lintas secara real-time,” ujarnya.

Memprediksi Turbulensi untuk Iklim dan Kesehatan

Yu juga menerapkan deep learning dalam pemodelan turbulensi, yang penting untuk prediksi cuaca ekstrem seperti badai. “Model kami mempercepat prediksi hingga 1.000 kali lebih cepat dalam simulasi 3D,” katanya.

Selain itu, ia bekerja pada proyek fusi nuklir dengan General Atomics, di mana AI digunakan untuk memprediksi perilaku plasma. “Turbulensi dalam plasma adalah tantangan besar, dan AI bisa membantu mengatasinya,” tambah Yu.

Berkat kolaborasinya dengan laboratorium AI, Yu berharap dapat menciptakan alat yang lebih canggih untuk ilmuwan di berbagai bidang.

Mimpi besarnya adalah mengembangkan “AI Scientist”, sebuah asisten digital berbasis fisika yang dapat membantu peneliti dalam proses penemuan ilmiah. “Tujuannya bukan menggantikan manusia, tetapi mempercepat inovasi,” tegasnya.

Gen Z Beralih ke HP Jadul? Ini Dia Alasannya

0

Telset.id – Generasi Z yang dikenal sebagai digital native kini mulai meninggalkan smartphone dan beralih ke ponsel jadul atau ‘dumb phone’. Fenomena ini viral di media sosial dengan banyak anak muda memamerkan flip phone dari merek seperti Nokia dan Motorola.

Seperti dilaporkan The Daily Mail, Senin (2/6/2025), salah satu pengguna TikTok @iamcrispynugget mengaku beralih ke ponsel jadul setelah menyadari dirinya membuka smartphone rata-rata 160 kali sehari. “Tidak mengherankan jika ponsel saya menjadi alasan mengapa saya kesulitan fokus,” ujarnya.

Pengguna tersebut mengikuti tantangan menggunakan dumb phone selama 30 hari. Awalnya ia kesulitan karena harus meninggalkan aplikasi seperti Google Maps dan email. Namun setelah tiga minggu, ia merasakan penurunan kecemasan dan peningkatan fokus yang signifikan.

Tren ini bukan hal baru. Sejak 2022, banyak Gen Z yang beralih ke feature phone untuk kesehatan mental. Vendor seperti HMD Global sebagai pemegang merek Nokia merasakan dampak positifnya dengan penjualan puluhan ribu unit feature phone setiap bulan di AS.

HMD Global terus merilis ponsel jadul baru, termasuk flip phone HMD Barbie dan menghidupkan kembali model legendaris seperti Nokia 3210, 3310, dan 8210. Perusahaan lain seperti Punkt dan Light juga mengikuti tren ini dengan menargetkan anak muda yang ingin mengurangi waktu di media sosial.

Selain alasan kesehatan mental, beberapa Gen Z beralih ke ponsel jadul untuk meningkatkan kualitas interaksi sosial. “Salah satu teman kami tidak pernah membuka smartphone-nya saat nongkrong, dan dia selalu bersenang-senang,” kata Sammy, salah satu responden.

Tren ini menunjukkan perubahan pola konsumsi teknologi di kalangan generasi muda yang mulai menyadari dampak negatif smartphone berlebihan. Seperti dilaporkan dalam studi sebelumnya, Gen Z memang mulai lebih selektif dalam penggunaan teknologi digital.

Stranger Things 5 Akhirnya Umumkan Tanggal Rilis, Siap-siap Berpisah dengan Hawkins

Telset.id – Setelah menunggu begitu lama, penggemar Stranger Things akhirnya bisa bernapas lega. Netflix secara resmi mengumumkan tanggal rilis untuk musim kelima sekaligus terakhir dari serial fenomenal ini. Siapkah Anda mengucapkan selamat tinggal pada Hawkins dan para pahlawannya?

Musim kelima Stranger Things akan tayang dalam dua bagian. Volume Pertama, yang terdiri dari empat episode, akan dirilis pada 26 November 2025 pukul 20.00 ET (27 November pukul 08.00 WIB). Sementara Volume Kedua, dengan tiga episode, akan menyusul pada 25 Desember 2025 (Hari Natal), dan episode terakhir pada 31 Desember 2025 (Malam Tahun Baru). Netflix memastikan format ini mirip dengan musim sebelumnya, di mana penonton tidak bisa langsung menonton semua episode sekaligus.

Sinopsis Musim Terakhir: Pertarungan Terakhir Melawan Kegelapan

Musim kelima akan mengambil latar waktu pada musim gugur 1987. Hawkins masih menyimpan luka setelah pembukaan Rifts, dan para pahlawan kita kini bersatu dengan satu tujuan: menemukan dan mengalahkan Vecna. Namun, musuh utama mereka telah menghilang—rencana dan keberadaannya tak diketahui.

Komplikasi muncul ketika pemerintah menempatkan kota itu di bawah karantina militer dan memperketat pencarian mereka terhadap Eleven, memaksanya kembali bersembunyi. Ketika peringatan hilangnya Will semakin dekat, rasa takut yang familiar pun kembali menghantui. Pertempuran terakhir semakin dekat—dan bersamanya, kegelapan yang lebih kuat dan mematikan dari apa pun yang pernah mereka hadapi sebelumnya.

Untuk mengakhiri mimpi buruk ini, mereka membutuhkan semua orang—seluruh kelompok—berdiri bersama, untuk terakhir kalinya.

Persiapan Menyambut Akhir Cerita

Dengan 177 hari tersisa hingga rilis, ini adalah waktu yang tepat untuk menonton ulang keempat musim sebelumnya. Bagi yang belum tahu, serial ini juga telah melahirkan beberapa adaptasi game, termasuk Stranger Things Mobile yang bisa Anda mainkan di perangkat iOS dan Android. Jika Anda penggemar berat, jangan lewatkan juga Netflix Games yang menawarkan pengalaman bermain lebih dekat dengan dunia Hawkins.

Bagi yang ingin menonton ulang serial ini, pastikan Anda menggunakan platform streaming resmi untuk menghindari konten bajakan. Sementara itu, bagi yang penasaran dengan alternatif nonton film online, Anda bisa cek daftar situs pengganti LK21 dan IndoXXI yang legal dan aman.

Dengan pengumuman ini, hitung mundur menuju akhir petualangan Hawkins resmi dimulai. Siapkah Anda untuk mengucapkan selamat tinggal?

Nuon Digital Indonesia Reshape Hiburan Digital dengan Strategi 2025

Telset.id – Jika Anda mengira industri hiburan digital Indonesia masih berkutat di zona nyaman, bersiaplah terkejut. Nuon Digital Indonesia (Nuon) baru saja mengumumkan strategi bisnis 2025 yang bakal mengubah peta persaingan. Dengan tema “Reshaping Indonesia’s Play”, perusahaan ini tak sekadar mengejar pertumbuhan, tapi membangun ekosistem hiburan digital yang benar-benar baru.

Di tengah transformasi pola konsumsi konten yang kian dinamis, Nuon memainkan tiga kartu utama: Digital Games, Digital Music, dan Digital Lifestyle. Aris Sudewo, CEO Nuon, menegaskan ini bukan strategi temporer. “Setiap langkah kami adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan ruang kreatif yang inklusif dan kompetitif di panggung global,” ujarnya dalam rilis resmi.

Gim Lokal Menuju Pentas Global

Portofolio Digital Games menjadi garda terdepan. Nuon konsisten mendorong gim lokal melalui dua pendekatan: pengembangan konten dan perluasan akses. Assault Mode pada DreadHaunt yang baru diluncurkan di Steam dan Xbox menjadi bukti nyata. Fitur solo, co-op multiplayer, dan AI bots ini dirancang untuk memperkaya pengalaman survival horror.

Yang lebih menarik adalah proyek inkubasi bersama Telkom Indonesia lewat program Indigo Games Start Up Incubation. Agni: Village of Calamity, gim horor bertema penyelidik polisi rahasia Indonesia, saat ini dalam tahap Alpha dan ditargetkan rilis 2026. Ini menunjukkan komitmen Nuon dalam membangun IP lokal yang bisa bersaing di pasar internasional.

Sinergi Film, Musik, dan Event

Di ranah Digital Lifestyle, Nuon tak main-main. Setelah sukses memproduksi film horor Kuasa Gelap dan Anak Kunti, mereka kembali dengan film drama Tak Ingin Usai di Sini yang akan tayang 5 Juni 2025. Kolaborasi dengan Paragon Pictures dan Ideosource ini dibintangi Vanesha Prescilla dan Bryan Domani, menandai perluasan genre yang ditekuni.

Platform Tiketapasaja.com juga menunjukkan kinerja gemilang. Sebagai official ticketing partner berbagai event seperti Pesta Semalam Minggu dan Soundsfest, mereka telah menjual lebih dari 100 ribu tiket di kuartal pertama 2025. Integrasi sistem yang terus diperbaiki membuat platform ini semakin diminati.

Di sektor musik, Langit Musik meluncurkan Paket Bestie – solusi berlangganan premium untuk 2-4 pengguna sekaligus. Integrasi dengan MyTelkomsel, GoPay, dan by.U melalui mini apps semakin memudahkan akses. Tak ketinggalan, PlayUp by Langit Musik menawarkan solusi musik berlisensi untuk bisnis, dari kafe hingga transportasi umum, dengan sistem pelaporan transparan untuk memastikan royalti kreator terdistribusi adil.

Penghargaan dan Masa Depan

Kiprah Nuon tak luput dari perhatian. Dua penghargaan bergengsi Asia-Pacific Broadcasting+ Awards di Singapura (28/6) – Hybrid Events Award dan Multi-Platform Campaign Award – menjadi bukti pengakuan internasional.

Dengan strategi terpadu ini, Nuon bukan sekadar player di industri hiburan digital. Mereka sedang membangun fondasi baru dimana karya lokal tak hanya dikonsumsi, tapi mampu bersaing di kancah global. Seperti dikatakan Aris Sudewo, “Ini tentang menciptakan ekosistem yang tumbuh bersama.”

Langkah Nuon sejalan dengan perkembangan transformasi digital di Indonesia, seperti kolaborasi POSFIN dengan Alibaba Cloud dalam mempercepat digitalisasi sektor keuangan. Di sisi lain, inisiatif seperti IndiHome Karaoke dari Telkomsel menunjukkan bagaimana hiburan digital semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.

Empat Tim Indonesia Lolos ke Grand Finals FFWS SEA 2025 Spring!

Telset.id – Babak Knockout Free Fire World Series Southeast Asia (FFWS SEA) 2025 Spring resmi berakhir dengan kabar menggembirakan bagi para penggemar esports tanah air. Empat tim Indonesia berhasil mengamankan tiket otomatis menuju babak Grand Finals yang akan digelar di Hanoi, Vietnam pada 13-14 Juni 2025.

EVOS Divine dan ONIC menjadi dua tim terakhir yang menyusul RRQ Kazu dan Bigetron Esports setelah berhasil menempati peringkat 6 teratas klasemen. Prestasi ini semakin mengukuhkan dominasi Indonesia di kancah kompetisi Free Fire regional Asia Tenggara.

Perjuangan Panjang Menuju Grand Finals

Babak Knockout yang berlangsung selama enam pekan ini menjadi ajang pembuktian bagi tim-tim Indonesia. EVOS Divine, melalui analis tim Wahyu Kurniawan (EVOS Leem), menyampaikan rasa syukur atas dukungan fans. “Kami akan berjuang keras untuk mengharumkan nama Indonesia dengan membawa pulang piala FFWS SEA 2025 Spring,” ujarnya penuh semangat.

Sayangnya, tidak semua wakil Indonesia berhasil melaju. Vesakha Sriwijaya harus puas di peringkat 10 dengan 152 poin, membuat mereka terdegradasi ke Free Fire Nusantara Series (FFNS) 2025 Fall. Pelatih Khairul Lail (Coach Bule) tetap optimis: “Banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik. Kami akan kembali lebih kuat.”

12 Tim Terkuat Asia Tenggara Siap Bertarung

Dari total 18 peserta babak Knockout, 12 tim berhasil lolos ke Grand Finals. Indonesia mengirimkan empat wakil: RRQ Kazu, Bigetron Esports, EVOS Divine, dan ONIC. Mereka akan bersaing dengan tim-tim kuat dari Thailand (5 tim), Vietnam (2 tim), dan Malaysia (1 tim).

RRQ Kazu menjadi salah satu favorit juara setelah konsisten berada di puncak klasemen sepanjang babak penyisihan. Pelatih Adi Gustiawan (Coach Ady) menyatakan kesiapannya: “Piala FFWS SEA musim ini harus menjadi milik kami. Kami sudah persiapkan strategi sebaik mungkin.”

Peluang Ganda untuk Indonesia

Tahun ini, Indonesia memiliki peluang emas untuk membawa pulang dua piala sekaligus. EVOS Divine akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di mode Clash Squad (CS) pada 13 Juni, sementara keempat tim akan bertanding di mode Battle Royale (BR) keesokan harinya.

Dukungan dari fans menjadi faktor penting. “Mari bersatu dan terus memberikan dukungan dan doa kepada seluruh wakil Indonesia,” ajak pihak penyelenggara. Pertandingan bisa disaksikan langsung melalui kanal YouTube, Facebook, dan TikTok Free Fire Esports ID mulai pukul 18.00 WIB.

Jangan lupa untuk terus menggaungkan tagar #FFINDOBERSATU sebagai bentuk dukungan. Sementara menunggu pertandingan puncak, Anda bisa mencoba kode redeem FF terbaru atau mengikuti event Booyah Berqurban yang sedang berlangsung.

Dengan persiapan matang dan dukungan penuh dari tanah air, apakah tahun ini Indonesia akhirnya bisa mengakhiri puasa gelar di ajang internasional Free Fire? Jawabannya akan kita dapatkan dalam hitungan hari!

Google Siap Ajukan Banding Atas Putusan Monopoli Mesin Pencari

Telset.id – Google resmi mengumumkan niatnya untuk mengajukan banding atas putusan pengadilan yang menyatakan perusahaan tersebut memonopoli pasar mesin pencari. Dalam unggahan di platform X, raksasa teknologi itu menyatakan bahwa solusi yang diajukan Departemen Kehakiman AS (DOJ) “terlalu ekstrem” dan berpotensi merugikan konsumen.

“Kami akan menunggu pendapat Pengadilan,” tulis Google. “Namun, kami tetap yakin bahwa keputusan awal Pengadilan salah, dan kami berharap dapat mengajukan banding.” Pernyataan ini menegaskan tekad Google untuk terus berjuang melawan tuntutan antimonopoli yang telah berlangsung sejak 2020.

Latar Belakang Kasus Antimonopoli Google

Kasus ini bermula ketika DOJ menggugat Google atas dugaan praktik monopoli di pasar mesin pencari. Pemerintah AS menuduh perusahaan tersebut menggunakan strategi eksklusif, seperti kesepakatan dengan produsen perangkat seperti Apple dan Samsung, untuk menjadikan Google sebagai mesin pencari default di perangkat mereka. Selain itu, DOJ juga mengusulkan agar Google melepas kepemilikan atas browser Chrome dan proyek open-source Chromium.

Menurut Google, langkah-langkah ini justru akan membahayakan privasi pengguna, memberikan kendali data kepada pemerintah, dan menguntungkan pesaing besar yang sudah mapan. Sebagai alternatif, Google menawarkan untuk melonggarkan kesepakatan eksklusifnya dan membentuk komite pengawas independen.

Google Logo di Pengadilan Antimonopoli

Dampak Putusan dan Masa Depan AI

Pada Agustus 2024, Hakim Amit Mehta dari Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia memutuskan bahwa Google memang memegang monopoli ilegal di pasar mesin pencari. Hakim setuju dengan argumen DOJ bahwa kepemilikan Google atas Chrome memberikan keuntungan tidak adil, karena memungkinkan perusahaan mengarahkan lalu lintas pencarian untuk meningkatkan pendapatan.

Putusan ini bisa berdampak besar pada masa depan kecerdasan buatan (AI), yang erat kaitannya dengan pasar mesin pencari. Google memperingatkan bahwa keputusan ini justru dapat membuka peluang bagi perusahaan lain dengan chatbot AI, seperti OpenAI, untuk mendominasi pasar. Nick Turley, eksekutif OpenAI, bahkan menyatakan minatnya untuk membeli Chrome jika Google dipaksa melepasnya.

Kasus ini bukan hanya tentang Google, tetapi juga tentang bagaimana regulasi teknologi akan dibentuk di masa depan. Jika banding Google gagal, kita mungkin menyaksikan perubahan besar dalam lanskap digital—mulai dari cara kita mencari informasi hingga bagaimana perusahaan AI bersaing.

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Google benar-benar monopoli, atau justru inovasi mereka yang membuat mereka unggul? Beri tahu kami di kolom komentar.

Xiaomi Mix Fold 6 Bawa Rasio Layar Baru dan Chipset Snapdragon?

Telset.id – Xiaomi tampaknya sedang mempersiapkan kejutan besar untuk para penggemar ponsel lipat. Setelah sukses dengan seri Mix Fold sebelumnya, kabar terbaru mengindikasikan bahwa Xiaomi akan meluncurkan penerusnya tahun depan dengan sejumlah peningkatan signifikan. Namun, apakah perangkat ini akan disebut Xiaomi Mix Fold 6 atau menggunakan nama lain masih menjadi misteri.

Menurut bocoran dari tipster ternama Smart Pikachu, ponsel lipat generasi berikutnya dari Xiaomi ini akan menawarkan rasio aspek baru yang belum pernah ada di seri sebelumnya. Meskipun detail spesifik tentang perubahan ini belum terungkap, hal ini menunjukkan bahwa Xiaomi berusaha untuk terus berinovasi dalam segmen ponsel lipat yang semakin kompetitif.

Uji Coba dengan Chipset Snapdragon Terbaru

Yang lebih menarik, perangkat ini dikabarkan sedang dalam tahap pengujian dengan chipset Snapdragon terbaru. Meskipun tipster tidak menyebutkan secara spesifik chipset mana yang digunakan, ini mengindikasikan bahwa Xiaomi ingin memastikan performa tinggi untuk perangkat andalannya.

Sebagai referensi, Xiaomi Mix Fold 3 sebelumnya telah menggunakan chipset Snapdragon 8 Gen 2 dengan hasil yang cukup memuaskan. Dengan chipset yang lebih baru, tentu kita bisa berharap peningkatan performa yang signifikan pada model berikutnya.

Masa Depan Ponsel Lipat Xiaomi

Sementara itu, laporan terpisah mengungkapkan bahwa Xiaomi juga sedang mengembangkan ponsel lipat tiga layar pertamanya, mirip dengan Huawei Mate XT. Perangkat dengan kode nama “zhuque” ini diperkirakan akan diluncurkan pada kuartal pertama 2026.

Pertanyaan besar yang muncul adalah apakah Xiaomi akan merilis dua varian ponsel lipat tahun depan – satu model lipat horizontal biasa dan satu model lipat tiga layar. Atau apakah model lipat tiga layar ini akan menjadi penerus langsung dari Xiaomi Mix Fold 4?

Yang pasti, bulan Juni ini Xiaomi akan meluncurkan beberapa perangkat baru di China, termasuk Mix Flip 2 dengan chipset Snapdragon 8 Elite, Redmi K80 Ultra dengan Dimensity 9400+, dan tablet berorientasi gaming yang akan bersaing dengan produk dari Red Magic dan Lenovo Legion.

Dengan strategi produk yang semakin beragam, Xiaomi jelas menunjukkan ambisinya untuk mendominasi berbagai segmen pasar, termasuk ponsel lipat premium. Bagaimana pendapat Anda tentang perkembangan terbaru dari Xiaomi ini? Apakah Anda lebih tertarik dengan ponsel lipat konvensional atau justru menantikan inovasi lipat tiga layar mereka?

Lenovo Legion R360: Headset Gaming Murah dengan Performa Premium

Telset.id – Headset gaming murah dengan performa premium? Lenovo baru saja meluncurkan Legion R360 di pasar China, menawarkan spesifikasi mengesankan dengan harga terjangkau hanya 149 yuan (sekitar Rp 350 ribu). Apakah ini menjadi pesaing serius di segmen headset gaming entry-level?

Lenovo Legion R360 hadir dalam tiga pilihan warna: Putih, Pink, dan Hitam. Dengan desain yang ringkas namun tetap stylish, headset ini menawarkan konektivitas triple-mode yang jarang ditemukan di kelas harganya. Anda bisa menggunakan R360 secara nirkabel via dongle USB Type-C 2.4GHz, Bluetooth 5.4, atau koneksi kabel 3.5mm.

Lenovo Legion R360

Mode nirkabel 2.4GHz menawarkan latensi rendah dengan jangkauan stabil hingga 10 meter – cukup untuk bergerak bebas tanpa khawatir putus koneksi saat sedang asyik gaming. Lenovo mengklaim teknologi ini optimal untuk gaming kompetitif di PC maupun konsol.

Di bagian audio, R360 menggunakan driver dinamis 50mm yang dikhususkan untuk gaming. Headset ini mendukung output stereo dan virtual 7.1 surround sound ketika digunakan dengan koneksi 2.4GHz. Fitur ini sangat berguna untuk game FPS atau battle royale dimana penentuan arah suara musuh menjadi kunci kemenangan.

Untuk kenyamanan, Lenovo mendesain R360 dengan bobot hanya 230 gram. Bantalan telinga yang lembut dan breathable, plus headband yang bisa menyesuaikan sendiri membuatnya nyaman dipakai berjam-jam. Bagi Anda yang sering marathon gaming, desain ergonomis ini tentu menjadi nilai plus.

Microponenyya telah ditingkatkan dengan sensor high-sensitivity dan teknologi ENC (Environmental Noise Cancellation). Lenovo menyertakan chip khusus untuk menyaring noise sekitar, sehingga komunikasi dengan tim tetap jelas meski berada di lingkungan bising.

Daya tahan baterai juga mengesankan – 1000mAh yang bisa bertahan hingga 70 jam dalam mode nirkabel. Pengisian daya dilakukan via USB Type-C, dengan tambahan kabel audio 1.2 meter dan kabel charging 0.5 meter dalam paket penjualan.

Dibandingkan produk sejenis seperti Realme 9i & Narzo 50 5G yang lebih fokus pada perangkat mobile, Legion R360 menawarkan fleksibilitas lebih dengan dukungan multi-platform. Headset ini kompatibel dengan PC, smartphone, tablet, hingga konsol game.

Dengan spesifikasi ini, Legion R360 berpotensi menggeser dominasi headset gaming entry-level lainnya. Apalagi jika dibandingkan dengan Lenovo C55 yang lebih fokus pada kamera, R360 jelas menawarkan proposisi nilai berbeda untuk segmen gamer.

Sayangnya, untuk saat ini Legion R360 baru tersedia di pasar China melalui JD.com. Belum ada konfirmasi kapan produk ini akan meluncur secara global. Namun melihat spesifikasi dan harganya, tidak menutup kemungkinan Lenovo akan membawanya ke pasar internasional dalam waktu dekat.

Lenovo C55 Resmi Dirilis: Kamera Digital 64MP dengan Harga Terjangkau

Telset.id – Jika Anda mencari kamera digital dengan spesifikasi mumpuni namun harga terjangkau, Lenovo baru saja meluncurkan solusinya. Lenovo C55, kamera digital terbaru dengan sensor Sony 64MP, kini tersedia di JD.com dengan harga mulai dari 499 yuan (sekitar Rp1,1 juta).

Di era di mana smartphone dengan kamera canggih semakin dominan, kehadiran Lenovo C55 menawarkan alternatif menarik bagi fotografer pemula atau mereka yang ingin memiliki perangkat khusus fotografi tanpa merogoh kocek dalam-dalam.

Lenovo C55 Camera

Spesifikasi Unggulan Lenovo C55

Lenovo C55 dibekali dengan sensor Sony CMOS 1/3 inci beresolusi 64 megapiksel yang mampu menangkap gambar dengan detail tajam dan warna yang hidup. Kamera ini juga mendukung zoom digital hingga 18x, memungkinkan Anda mengambil foto subjek yang jauh tanpa perlu bergerak atau mengganti lensa.

Fitur menarik lainnya adalah dukungan perekaman video 4K baik dari kamera depan maupun belakang. Lenovo melengkapi C55 dengan dial kontrol putar cerdas yang memudahkan pengguna beralih antara mode foto dan video, serta mengakses berbagai fitur seperti:

  • Pemotretan berjangka waktu (timed shooting)
  • Mode burst
  • Efek khusus
  • Perekaman loop
  • Time-lapse
  • Video slow-motion

Fitur Pendukung Fotografi

Untuk memastikan kenyamanan pengguna, Lenovo C55 dilengkapi dengan layar LCD 2,8 inci untuk pratinjau hasil foto dan navigasi menu. Dua lampu LED berbentuk cincin “O” memberikan pencahayaan yang merata dalam kondisi cahaya rendah, sangat berguna untuk fotografi malam atau close-up.

Fitur stabilisasi gambar elektronik (EIS) membantu mengurangi blur akibat gerakan saat merekam video secara handheld. Dengan bobot hanya 190 gram (termasuk baterai) dan dimensi 112 x 71,5 x 34,5 mm, kamera ini sangat portabel dan mudah dibawa bepergian.

Daya Tahan dan Penyimpanan

Lenovo C55 ditenagai oleh baterai 1300mAh yang mampu bertahan hingga 120 menit untuk pemotretan atau sekitar 80 menit untuk perekaman video terus-menerus. Pengisian daya dilakukan melalui port USB Type-C, sementara untuk penyimpanan, kamera ini mendukung kartu TF dengan kapasitas hingga 128GB.

Kamera ini tersedia dalam varian warna putih dan dilengkapi dengan aksesoris seperti kabel USB-C, tali pergelangan tangan, dan tas penyimpanan. Untuk kapasitas penyimpanan internal, tersedia dua pilihan: 64GB seharga 499 yuan (Rp1,1 juta) dan 128GB seharga 559 yuan (Rp1,2 juta).

Peluncuran Lenovo C55 ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam memperluas portofolio produk gadget-nya. Sebelumnya, Lenovo juga telah meluncurkan headset gaming Legion R360 dengan driver 50mm dan earbuds LP70 Pro yang memiliki layar sentuh built-in.

Bagi Anda yang mencari alternatif kamera digital dengan harga terjangkau namun tidak ingin mengorbankan kualitas, Lenovo C55 layak dipertimbangkan. Dengan spesifikasi yang ditawarkan, kamera ini bisa menjadi pilihan menarik di tengah dominasi smartphone berkamera canggih.

Samsung Bakal Integrasikan Perplexity AI di Galaxy S26

0

Telset.id – Jika Anda mengira kecerdasan buatan di smartphone hanya sebatas asisten virtual biasa, bersiaplah untuk terkejut. Bocoran terbaru mengindikasikan Samsung Electronics sedang dalam tahap akhir untuk mengintegrasikan teknologi Perplexity AI ke dalam perangkatnya, termasuk seri Galaxy S26 yang akan datang.

Menurut laporan Bloomberg, kolaborasi ini bukan sekadar kerja sama biasa. Samsung dikabarkan akan menjadikan aplikasi dan asisten Perplexity sebagai bawaan default di perangkat masa depannya. Bahkan, perusahaan asal Korea Selatan itu berencana menjadikannya opsi asisten utama di lini Galaxy S26 yang dijadwalkan rilis pada paruh pertama 2026.

Tak hanya itu, pembicaraan antara kedua belah pihak juga mencakup integrasi fitur pencarian Perplexity langsung ke dalam browser web Samsung. Langkah ini diyakini akan menghadirkan pengalaman pencarian berbasis AI yang lebih komprehensif bagi pengguna. Selain itu, teknologi Perplexity juga direncanakan untuk memperkuat kemampuan Bixby, asisten virtual besutan Samsung.

Meski demikian, detail spesifik dan syarat-syarat akhir kerja sama ini masih dalam tahap finalisasi dan mungkin mengalami perubahan. Yang menarik, Samsung disebut-sebut akan menjadi salah satu investor terbesar dalam putaran pendanaan baru Perplexity. Startup AI tersebut dikabarkan sedang berupaya mengumpulkan dana sebesar $500 juta dengan valuasi mencapai $14 miliar.

Kolaborasi ini bisa menjadi langkah strategis Samsung untuk mengurangi ketergantungan pada Alphabet, induk perusahaan Google. Dengan demikian, Samsung dapat memperluas portofolio teknologi AI-nya, mirip dengan pendekatan yang diambil Apple. Bagi Perplexity, kerja sama dengan Samsung akan menjadi kemitraan mobile terbesar mereka hingga saat ini, setelah sebelumnya mereka juga menjalin kerja sama dengan Motorola.

Menariknya, Apple juga dikabarkan telah mengeksplorasi kemungkinan bekerja sama dengan Perplexity untuk mengintegrasikan mesin pencari AI tersebut ke dalam Siri sebagai alternatif dari Google Search dan ChatGPT. Namun, dampak kerja sama Samsung terhadap pembicaraan paralel ini masih harus ditunggu.

Dengan rencana integrasi Perplexity AI di Galaxy S26, Samsung tampaknya serius ingin mengejar ketertinggalan dalam perlombaan AI. Apalagi, seri Galaxy S26 sendiri dikabarkan akan membawa sejumlah inovasi, termasuk sensor kamera yang dirombak total dan kemungkinan penggunaan chipset 2nm Exynos 2600.

Lantas, apakah integrasi Perplexity AI ini akan menjadi game changer bagi Samsung? Jawabannya mungkin baru akan kita ketahui ketika Galaxy S26 resmi diluncurkan. Namun satu hal yang pasti, persaingan di dunia AI smartphone semakin panas, dan Samsung tampaknya tidak ingin hanya menjadi penonton.