Beranda blog Halaman 121

Rooftop Solar dan Baterai EV Bisa Penuhi 85% Kebutuhan Listrik Jepang

0

Telset.id – Panel surya atap yang dipadukan dengan baterai kendaraan listrik (EV) berpotensi memasok 85% kebutuhan listrik Jepang sekaligus mengurangi emisi karbon dioksida hingga 87%. Temuan ini berasal dari studi terbaru Tohoku University yang menawarkan solusi praktis menuju netralitas karbon.

Penelitian yang diterbitkan dalam Applied Energy ini menganalisis potensi sistem “PV + EV” di seluruh 1.741 wilayah administrasi Jepang. Asumsinya, 70% atap bangunan dipasangi panel surya berefisiensi 20%, sementara EV dengan baterai 40 kWh dimanfaatkan sebagai penyimpanan energi rumah tangga.

Potensi Besar dengan Infrastruktur Eksisting

Jepang menghadapi tantangan unik dalam transisi energi karena topografi bergunung dan keterbatasan lahan untuk pembangkit surya skala besar. Namun, negara ini memiliki lebih dari 8.000 km² atap bangunan dan pasar EV yang tumbuh pesat.

Tim peneliti menemukan bahwa panel surya atap saja bisa menghasilkan 1.017 TWh listrik per tahun—melebihi total produksi listrik Jepang pada 2022. Sistem PV mandiri bisa memenuhi 45% kebutuhan listrik kota, angka yang melonjak menjadi 85% ketika dikombinasikan dengan baterai EV.

Dampak Ekonomi dan Lingkungan

Selain mengurangi emisi dari sektor kelistrikan dan transportasi, sistem ini diproyeksikan menurunkan biaya energi hingga 33% pada 2030. Daerah pedesaan bahkan bisa menghasilkan listrik beberapa kali lipat dari kebutuhan lokal mereka melalui panel atap saja.

Wilayah perkotaan seperti Tokyo memang memiliki keterbatasan karena luas atap yang lebih kecil dan kepemilikan EV yang belum merata. Namun, integrasi baterai EV tetap bisa meningkatkan fleksibilitas energi dan mengurangi beban puncak.

“Implementasi sistem ini membutuhkan dukungan kebijakan,” tegas Takuro Kobayashi dari Tohoku University. “Studi kami menyediakan basis data ilmiah untuk membantu pengambilan keputusan di tingkat lokal maupun nasional.”

Beberapa tantangan yang perlu diatasi termasuk kesenjangan regional, terutama di wilayah utara dengan intensitas matahari lebih rendah, serta pengembangan infrastruktur pengisian daya dua arah (V2H dan V2G). Seperti dilaporkan sebelumnya di Telset.id, integrasi teknologi surya dengan sistem penyimpanan masih menghadapi berbagai kendala teknis.

Penelitian kolaboratif ini melibatkan University of Tokyo, National Institute for Environmental Studies, Radboud University (Belanda), dan Meteorological Research Institute. Temuan mereka relevan tidak hanya untuk Jepang, tetapi juga negara-negara dengan karakteristik geografis serupa yang berjuang mencapai target netralitas karbon.

Geely Galaxy M9 Resmi Diluncurkan, SUV Besar dengan Teknologi AI

0

Telset.id – Geely secara resmi meluncurkan flagship terbarunya, Geely Galaxy M9, sebuah SUV besar berkapasitas enam penumpang yang dilengkapi teknologi AI. Peluncuran global dilakukan di Milan, menandai langkah besar Geely dalam pasar kendaraan premium.

Galaxy M9 dibangun di atas arsitektur GEA Evo yang dirancang khusus untuk kendaraan listrik. SUV ini menggabungkan teknologi energi baru, kecerdasan buatan, dan sentuhan mewah ala oriental. Dengan dimensi 5.205 mm (panjang), 1.999 mm (lebar), dan 1.800 mm (tinggi), M9 menawarkan ruang kabin yang luas.

Interior mewah Geely Galaxy M9 dengan layar 30 inci

Interior M9 didesain untuk kenyamanan penumpang, dengan panjang efektif 3,7 meter dan tinggi 1,3 meter. Fitur unggulan termasuk layar terintegrasi 30 inci, kabin pintar berbasis AI, serta sistem kursi canggih. Performa didukung sistem hibrida Thor EM-P yang mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam 4,5 detik dan jarak tempuh maksimal lebih dari 1.500 km.

M9 juga dilengkapi sasis digital AI hasil tuning Lotus dan sistem bantuan pengemudi cerdas G-pilot (Qianli Haohan) H5. Teknologi ini memberikan kemampuan berkendara semi-otonom tingkat lanjut.

Eksterior Geely Galaxy M9 dengan desain modern

Dari segi harga, Galaxy M9 diproyeksikan berada di kisaran 200.000-300.000 RMB. Posisi ini membuatnya bersaing langsung dengan model premium seperti AITO M9 dan Li Auto L9, namun dengan harga yang lebih terjangkau.

Kehadiran Galaxy M9 semakin memperkaya pilihan SUV besar di pasar otomotif global. Seperti Zeekr 9X dan Luxeed R7 EREV, M9 menawarkan kombinasi teknologi mutakhir dan kenyamanan premium.

Peluncuran Galaxy M9 memperkuat portofolio Geely di segmen kendaraan mewah. Dengan spesifikasi unggulan dan harga kompetitif, SUV ini diprediksi akan menjadi pesaing serius di kelasnya.

Apple Siap Rilis Kacamata Pintar Pertama Akhir 2026

0

Telset.id – Apple dikabarkan akan merilis kacamata pintar pertamanya pada akhir 2026. Produk ini menjadi bagian dari fokus baru perusahaan pada perangkat berbasis kecerdasan artifisial (AI), menurut laporan Bloomberg dari Mark Gurman.

Para insinyur Apple saat ini sedang bekerja keras untuk menyelesaikan pengembangan kacamata pintar tersebut. Perangkat ini akan dilengkapi dengan kamera, mikrofon, dan speaker yang memungkinkannya memahami konteks lingkungan pengguna. Data ini juga akan membantu Siri memberikan respons yang lebih relevan.

Kacamata pintar Apple akan memiliki berbagai fitur canggih, termasuk kemampuan melakukan panggilan telepon, menerjemahkan percakapan secara real-time, memutar musik, dan memberikan petunjuk navigasi langkah demi langkah. Produk ini diprediksi akan bersaing langsung dengan kacamata pintar AI Ray-Ban dari Meta serta perangkat sejenis yang menggunakan Android XR.

Fitur dan Spesifikasi

Kacamata pintar Apple, yang sebelumnya dikenal dengan kode internal N50 dan kini berganti menjadi N401, tidak akan menyertakan fitur Augmented Reality (AR) pada versi pertamanya. AR memungkinkan pengguna melihat grafis komputer yang ditumpangkan pada dunia nyata, sebuah teknologi yang digadang-gadang oleh CEO Apple Tim Cook.

Meski demikian, Apple dikabarkan sedang mengembangkan chip khusus untuk kacamata pintarnya. Chip ini didasarkan pada prosesor Apple Watch yang telah dimodifikasi untuk menghemat daya dengan menghilangkan komponen yang tidak diperlukan.

Menurut sumber Bloomberg, Apple berharap dapat menerima prototipe dari pemasok luar negeri pada akhir tahun ini. Namun, perusahaan belum memberikan konfirmasi resmi terkait rencana peluncuran produk tersebut.

Video Thumbnail

Persaingan di Pasar Kacamata Pintar

Apple bukan satu-satunya perusahaan yang menggarap kacamata pintar. Meta juga dikabarkan akan merilis kacamata pintar dengan fitur AR pada 2027. Produk terbaru Meta ini akan memungkinkan pengguna melihat notifikasi, gambar, dan visual lainnya langsung melalui lensa kacamata, tanpa perlu membuka ponsel.

Persaingan di pasar kacamata pintar semakin ketat dengan kehadiran pemain besar seperti Google, Apple, dan Microsoft. Masing-masing perusahaan berusaha menawarkan solusi terbaik untuk menggabungkan teknologi AI dengan perangkat wearable.

Meski belum resmi diumumkan, kacamata pintar Apple telah menjadi salah satu produk yang paling dinantikan. Jika berhasil, perangkat ini berpotensi menjadi penerus iPhone dan memimpin pasar teknologi konsumen selama dua dekade ke depan.

AS Tuntut 16 Warga Rusia Terkait Malware DanaBot yang Serang 300.000 Komputer

0

Telset.id – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengumumkan dakwaan terhadap 16 warga Rusia terkait operasi malware DanaBot yang menginfeksi setidaknya 300.000 komputer di seluruh dunia. Malware ini disebut digunakan untuk berbagai kejahatan siber, mulai dari ransomware hingga serangan terhadap pemerintah Ukraina.

Dalam pengaduan resmi, DOJ menyebut dua tersangka utama, Aleksandr Stepanov dan Artem Aleksandrovich Kalinkin, sebagai warga Novosibirsk, Rusia. Lima tersangka lain disebutkan namanya, sementara sembilan lainnya hanya diidentifikasi dengan nama samaran.

“Malware seperti DanaBot merugikan ratusan ribu korban di seluruh dunia, termasuk entitas militer, diplomatik, dan pemerintah yang sensitif,” kata Jaksa AS Bill Essayli dalam pernyataan resmi.

Menurut DOJ, DanaBot pertama kali muncul pada 2018 sebagai trojan perbankan yang mencuri data kartu kredit dan cryptocurrency. Malware ini kemudian dijual dalam model afiliasi seharga $3.000-$4.000 per bulan, membuatnya digunakan untuk berbagai operasi kejahatan siber.

Analisis dari Crowdstrike menunjukkan DanaBot menyebar dari korban awal di Ukraina, Polandia, Italia, Jerman, Austria, dan Australia hingga lembaga keuangan AS dan Kanada. Pada 2021, malware ini bahkan digunakan dalam serangan rantai pasok perangkat lunak melalui alat pengkodean JavaScript bernama NPM.

Yang lebih mengkhawatirkan, DanaBot juga digunakan untuk operasi yang diduga disponsori negara. Pada 2019-2020, malware ini menargetkan pejabat pemerintah Barat dalam operasi spionase. Pada awal invasi Rusia ke Ukraina Februari 2022, DanaBot digunakan untuk serangan DDoS terhadap server email Kementerian Pertahanan Ukraina.

“Ini bukti publik yang cukup mencolok tentang tumpang tindih antara alat kejahatan siber yang digunakan untuk tujuan spionase,” kata Selena Larson, peneliti keamanan di Proofpoint.

Penyelidik DCIS Elliott Peterson mengungkapkan beberapa anggota operasi DanaBot teridentifikasi setelah tanpa sengaja menginfeksi komputer mereka sendiri dengan malware tersebut. Data sensitif dari komputer mereka kemudian ditemukan di server DanaBot yang disita.

Meski operator DanaBot masih buron, pengambilalihan infrastrukturnya dianggap sebagai pencapaian signifikan. “Setiap kali Anda mengganggu operasi multi-tahun, Anda memengaruhi kemampuan mereka untuk memonetisasinya,” kata Adam Meyers dari Crowdstrike.

Kasus ini memperkuat kekhawatiran tentang hubungan erat antara kejahatan siber dan operasi negara di Rusia. Sebelumnya, AS juga berencana memblokir penjualan data sensitif ke Rusia karena alasan keamanan nasional.

Dengan perkembangan ancaman siber yang semakin canggih, solusi seperti agen AI untuk keamanan siber dari Microsoft atau teknologi generatif AI dari IBM diharapkan dapat membantu melawan serangan semacam ini di masa depan.

Kebakaran Pusat Data X di Oregon, Baterai Lithium-Ion Diduga Jadi Penyebab

0

Telset.id – Kebakaran terjadi di pusat data milik X, perusahaan milik Elon Musk, di Hillsboro, Oregon, Kamis (22/5/2024) pagi waktu setempat. Insiden ini memicu respons darurat yang berlangsung hingga sore hari, menurut sumber yang berbicara kepada WIRED.

Petugas pemadam kebakaran tiba di Hillsboro Technology Park, kawasan industri di pinggiran Portland, pada pukul 10.21 pagi. “Kami menemukan ruangan dengan baterai yang terlibat dalam kebakaran,” kata juru bicara pemadam kebakaran Hillsboro, Piseth Pich. Meski api tidak menyebar ke bagian lain gedung, ruangan tersebut dipenuhi asap tebal.

Tim pemadam masih berada di lokasi hingga pukul 15.00 waktu setempat. X belum memberikan tanggapan resmi atas permintaan komentar dari WIRED. Belum diketahui apakah operasi server di pusat data tersebut terdampak insiden ini.

Sebelum diakuisisi Musk, Twitter (sekarang X) memiliki tiga pusat data di Sacramento, Portland, dan Atlanta. Strategi ini memungkinkan lalu lintas data dialihkan jika satu pusat data mengalami gangguan. Namun pada Natal 2022, Musk menutup fasilitas di Sacramento untuk efisiensi biaya, yang kemudian memicu gangguan layanan besar-besaran.

Dalam enam bulan berikutnya, X memindahkan lebih dari 2.573 rak server dari Sacramento ke pusat data di Portland dan Atlanta, menurut dokumen internal. Di Portland, X diketahui menyewa ruang di gedung yang dikaitkan dengan Digital Realty, pengembang pusat data terbesar dunia.

Ryan Young, Wakil Presiden Operasi Digital Realty untuk Amerika, mengonfirmasi insiden kebakaran di fasilitas PDX11 mereka telah terkendali. “Semua personel dievakuasi dengan aman tanpa laporan cedera,” katanya dalam pernyataan resmi.

Baterai lithium-ion yang digunakan sebagai cadangan daya di pusat data sering menjadi sumber masalah. “Saya tidak ingat ada insiden serupa sebelumnya di pusat data Oregon,” kata Pich. Keamanan baterai menjadi perhatian khusus setelah beberapa kasus kebakaran di fasilitas serupa di seluruh dunia.

XAI, perusahaan induk X, baru-baru ini dikritik karena ekspansi cepat pusat data di Memphis yang menggunakan 30 turbin gas bertenaga metana. Fasilitas bernama Colossus itu dibangun untuk melatih AI Grok dan alat kecerdasan buatan lainnya.

Insiden ini menambah daftar tantangan operasional yang dihadapi X sejak diakuisisi Musk. Sebelumnya, Indosat juga membangun fasilitas data center Tier 3 dengan standar keamanan tinggi untuk mengantisipasi risiko serupa.

Kebakaran di pusat data bisa berdampak luas pada layanan digital. Seperti pernah terjadi di Indonesia, beberapa aplikasi mengalami gangguan setelah kebakaran di Gedung Cyber. Pentingnya sistem cadangan dan protokol keamanan menjadi pelajaran dari insiden ini.

Realme Neo7 Turbo Resmi Rilis 29 Mei dengan Warna dan RAM Beragam

0

Telset.id – Realme mengonfirmasi peluncuran Neo7 Turbo di China pada 29 Mei mendatang. Smartphone terbaru ini akan hadir dalam dua varian warna serta beberapa pilihan RAM dan penyimpanan.

Setelah sebelumnya memperlihatkan desain resmi, Realme kini mengungkap detail warna dan konfigurasi memori untuk Neo7 Turbo. Menurut informasi resmi, ponsel ini tersedia dalam warna abu-abu dan hitam. Untuk spesifikasi, pengguna bisa memilih antara 12GB/256GB, 12GB/512GB, 16GB/256GB, atau 16GB/512GB.

Sebagaimana dikonfirmasi sebelumnya, Neo7 Turbo menggunakan chipset Dimensity 9400e dari MediaTek. Fitur lainnya termasuk kamera utama 50MP, dukungan NFC, dan teknologi pengisian cepat Dart Charge.

Realme Neo7 Turbo Bocor Lagi, Desain Transparan dan Kamera 50MP Terungkap
Gambar terbaru yang dibagikan Realme menunjukkan panel belakang Neo7 Turbo dengan desain semi-transparan

Neo7 Turbo merupakan bagian dari seri Neo yang dikenal menawarkan performa tinggi dengan harga kompetitif. Kehadiran chipset Dimensity 9400e diprediksi akan menempatkannya sebagai pesaing serius di segmen mid-range premium.

Realme dipastikan akan merilis informasi lebih lanjut tentang smartphone ini dalam beberapa hari mendatang. Peluncuran resmi akan digelar di China, dengan kemungkinan ekspansi ke pasar global menyusul kemudian.

Sebelumnya, Realme Neo7 SE juga telah diluncurkan dengan chipset Dimensity 8400. Seri Neo7 Turbo diharapkan dapat melengkapi lini produk Realme untuk tahun 2025.

Google Cloud Luncurkan Program Indonesia BerdAIa untuk Dorong Adopsi AI di Berbagai Sektor

0

Telset.id – Google Cloud meluncurkan program Indonesia BerdAIa yang bertujuan mendorong pelaku bisnis dari berbagai sektor untuk mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI). Program ini melibatkan 15 perusahaan dan institusi terkemuka di Indonesia.

Country Director Google Cloud Indonesia Fanly Tanto menjelaskan, program ini dirancang untuk memastikan penggunaan AI di setiap industri. “Kita membuat bagaimana penggunaan AI bisa ada di setiap industri. Misalnya industri layanan kesehatan seperti apa, industri perbankan seperti apa, manufaktur seperti apa, dan banyak lagi,” kata Fanly dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (16/5/2025).

Program Indonesia BerdAIa melibatkan perusahaan seperti PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Syariah Indonesia, DANA Indonesia, Fore Coffee, Indosat Ooredoo Hutchison, Kalbe Farma, MAXStream, Paragon Technology and Innovation, Sarana AI, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Universitas Brawijaya, dan Vidio.

Fokus Utama Program

Fanly menjelaskan program ini berfokus pada tiga poin utama: mengembangkan inovasi AI generatif dan agentic AI untuk berbagai sektor industri, mengutamakan pengelolaan sumber data terpercaya, dan menciptakan sumber daya manusia yang siap mengadopsi AI.

Program ini akan memanfaatkan technology stack AI Google Cloud yang terintegrasi penuh, termasuk model Gemini 2.5 terbaru dan model media gen AI yang baru diumumkan di Google I/O. Dukungan juga datang dari para pakar AI dan ekosistem partner untuk membantu peserta mengembangkan inovasi.

Dukungan untuk Peserta

Peserta program akan mendapatkan enam bentuk dukungan utama:

  1. Pembuatan peta jalan AI yang disesuaikan dengan strategi perusahaan
  2. Pemrioritasan penggunaan AI berdasarkan nilai yang dihasilkan
  3. Pengembangan solusi AI yang terbuka dan dapat dioperasikan bersama
  4. Perumusan metrik untuk memantau performa inisiatif AI
  5. Pembentukan dewan risiko untuk tata kelola terpusat
  6. Program pelatihan interaktif tentang keahlian AI

Program ini muncul di tengah tren adopsi AI yang semakin masif di berbagai sektor. Seperti dilaporkan Telset.id sebelumnya, Blibli juga telah mengadopsi teknologi AI untuk operasional gudang, sementara Lenovo mengintegrasikan AI dalam workstation terbarunya.

Google Cloud berharap program Indonesia BerdAIa dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi AI yang bertanggung jawab. Langkah ini sejalan dengan upaya global untuk mengintegrasikan AI dalam berbagai aspek bisnis dan kehidupan sehari-hari.

X Down Lagi! Ribuan Pengguna Laporkan Gangguan Akses Platform

Telset.id – Jika Anda kesulitan mengakses X (Twitter) hari ini, Anda tidak sendirian. Ribuan pengguna melaporkan masalah serupa, menandai gangguan besar-besaran yang melanda platform media sosial milik Elon Musk ini.

Menurut laporan DownDetector, lebih dari 5.000 keluhan terkait masalah akses X tercatat sejak pukul 16.00 ET (03.00 WIB). Akun resmi X Engineering mengonfirmasi gangguan ini disebabkan oleh data center outage (pemadaman pusat data). “Kami menyadari sebagian pengguna mengalami masalah kinerja platform hari ini,” tulis tim X Engineering. “Kami sedang mengalami pemadaman pusat data dan tim sedang bekerja untuk memperbaiki masalah ini.”

Ini bukan pertama kalinya X mengalami gangguan besar. Pada Maret 2025 lalu, platform ini juga sempat down selama berjam-jam. Saat itu, CEO X Elon Musk menyalahkan “serangan siber masif” sebagai penyebabnya. Namun, para peneliti keamanan yang menyelidiki kasus tersebut justru menemukan bahwa kerentanan sistem X-lah yang memudahkan serangan terjadi.

Kronologi Gangguan dan Spekulasi Penyebab

Gangguan hari ini mencapai puncaknya sekitar pukul 15.40 ET, dengan ribuan laporan masuk dari berbagai belahan dunia. Hingga pukul 18.30 ET, masalah masih berlanjut meski intensitasnya menurun. Uniknya, tim X Engineering belum memberikan update terbaru sejak tweet pertama mereka.

Spekulasi pun bermunculan. Wired melaporkan adanya kebakaran di pusat data yang disewa Elon Musk di Hillsboro, Oregon. Meski belum jelas kaitannya dengan gangguan saat ini, insiden ini mengingatkan kita pada kerentanan infrastruktur digital. Seperti pernah kami bahas dalam artikel Solusi Baru: Pusat Data AI di Luar Angkasa untuk Atasi Krisis Energi Bumi, diversifikasi lokasi pusat data menjadi solusi yang patut dipertimbangkan.

Pelajaran dari Gangguan Berulang

Gangguan beruntun di X menyoroti betapa rapuhnya infrastruktur digital kita. Seperti yang terjadi dalam kasus Serangan Data Beracun pada AI, ketergantungan pada sistem terpusat tanpa cadangan memadai bisa berakibat fatal. Apalagi untuk platform sebesar X yang menjadi tulang punggung komunikasi global.

Menariknya, gangguan X kali ini terjadi berdekatan dengan masalah serupa di Facebook dan Instagram pekan lalu. Pola ini memunculkan pertanyaan: apakah kita sedang menyaksikan tren baru gangguan platform digital? Atau ini sekadar kebetulan belaka?

Hingga berita ini ditutup (pukul 21.35 ET), X masih belum sepenuhnya pulih. Para pengguna setia platform biru ini tentu berharap Elon Musk dan timnya segera menemukan solusi. Bagaimanapun, di era di mana media sosial telah menjadi kebutuhan primer, setiap menit downtime adalah kerugian besar—baik bagi pengguna maupun bisnis yang mengandalkan platform ini.

Telkom Solution Hadirkan 3 Solusi Digital untuk Transformasi Bisnis B2B

0

Telset.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Telkom Solution memperkenalkan tiga solusi digital untuk mendukung transformasi bisnis pelaku usaha business-to-business (B2B) di Indonesia. Solusi ini mencakup keamanan siber (cyber security), Connectivity+, dan kecerdasan artifisial (AI), yang dirancang untuk mempercepat digitalisasi sektor bisnis.

Reni Yustiani, OVP Enterprise Marketing & Regional Management Telkom, mengatakan ketiga solusi ini hadir sebagai respons terhadap kebutuhan pelaku usaha dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin digital. “Kami berharap para pelaku bisnis bisa lebih mengenal, memahami, dan merasakan langsung manfaat solusi digital dari Telkom Solution dan Indibiz,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Cyber Security untuk Perlindungan End-to-End

Solusi pertama yang ditawarkan adalah layanan keamanan siber (cyber security) yang memberikan perlindungan end-to-end bagi operasional bisnis. Melalui kolaborasi dengan mitra teknologi global, Telkom Solution menyediakan sistem keamanan multi-layered untuk menjaga data dan informasi pelanggan dari ancaman siber.

Connectivity+ untuk Konektivitas Bisnis Andal

Connectivity+ merupakan layanan konektivitas berkecepatan tinggi dan berkelanjutan yang dirancang khusus untuk kebutuhan komunikasi data sektor bisnis. Didukung infrastruktur Telkom yang luas, layanan ini menjamin kualitas koneksi terbaik di seluruh Indonesia.

AI untuk Efisiensi Operasional

Solusi ketiga berbasis kecerdasan artifisial (AI) mencakup AI for Document Processing, AI for Contact Center, dan AI for Recruitment. Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan sekaligus mengoptimalkan pengalaman pelanggan.

Selain tiga solusi utama, Telkom Solution juga menyediakan layanan pusat data, cloud, Digital App Service, dan Mobile Service untuk mendukung digitalisasi bisnis B2B. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengakselerasi transformasi digital nasional.

Sebagai informasi, Telkom Solution sebelumnya juga telah berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk memperkuat ekosistem digital di Indonesia, termasuk dalam mendukung UMKM melalui Indibiz dan Moka serta pengembangan solusi SaaS untuk UKM bersama Telkomsel dan Feedloop.

Xiaomi 15S Pro vs 15 Pro: Inovasi Chipset XRing O1 Jadi Pembeda Utama

Telset.id – Setelah berminggu-minggu beredar rumor, Xiaomi akhirnya secara resmi meluncurkan Xiaomi 15S Pro sebagai flagship terbarunya. Smartphone ini menjadi istimewa karena menjadi yang pertama mengusung chipset buatan sendiri, XRing O1. Lantas, apa saja perbedaannya dengan pendahulunya, Xiaomi 15 Pro?

Pada pandangan pertama, kedua smartphone ini terlihat sangat mirip. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, ada beberapa pembeda signifikan yang membuat Xiaomi 15S Pro layak dipertimbangkan. Mari kita kupas lebih detail.

Desain & Tampilan: Hampir Identik dengan Sentuhan Eksklusif

Xiaomi 15S Pro dan 15 Pro berbagi DNA desain yang sama. Keduanya menawarkan layar 6,73 inci dengan panel 2K LTPO OLED melengkung, refresh rate 120Hz, dan kecerahan puncak 3200 nit. Perlindungan Xiaomi Ceramic Glass 2.0 juga tetap hadir di kedua model.

Perbedaan utama terletak pada pilihan warna. Xiaomi 15 Pro hadir dalam varian Rock Ash, White, Spruce Green, dan Bright Silver. Sementara itu, 15S Pro menawarkan opsi eksklusif Dragon Scale Fiber dengan tekstur unik di panel belakang dan Far Sky Blue yang menawan.

Xiaomi-XRING-01-chip-1

Performa: XRing O1 vs Snapdragon 8 Elite

Inilah jantung perbedaan antara kedua flagship ini. Xiaomi 15 Pro mengandalkan Snapdragon 8 Elite dari Qualcomm, sementara 15S Pro menjadi perangkat pertama yang menggunakan chipset XRing O1 buatan Xiaomi sendiri.

Menariknya, berdasarkan tes AnTuTu, XRing O1 diklaim mampu mengungguli Snapdragon 8 Elite. Namun, perlu diingat bahwa tes dunia nyata masih diperlukan untuk memvalidasi klaim ini, terutama dalam hal efisiensi daya dan manajemen termal.

Keduanya sama-sama dibekali RAM LPDDR5X 16GB dan penyimpanan UFS 4.0 hingga 1TB. Kapasitas baterai 6.100mAh dengan dukungan pengisian cepat 90W kabel dan 50W nirkabel juga tetap dipertahankan.

Harga: Lebih Kompetitif untuk Spesifikasi Setara

Xiaomi 15 Pro diluncurkan dengan harga mulai 5.299 Yuan (sekitar Rp11,5 juta) untuk varian 12GB/256GB. Varian 16GB/512GB dijual 5.799 Yuan (Rp12,6 juta), sedangkan 16GB/1TB seharga 6.499 Yuan (Rp14,1 juta).

Xiaomi 15S Pro menawarkan harga yang lebih menarik. Varian 16GB/512GB dibanderol 5.499 Yuan (Rp11,9 juta), sementara 16GB/1TB dijual 5.999 Yuan (Rp13 juta). Artinya, Anda mendapatkan RAM lebih besar dengan harga yang relatif sama.

Dengan chipset in-house yang menjanjikan performa lebih baik dan harga yang kompetitif, Xiaomi 15S Pro layak dipertimbangkan sebagai alternatif flagship premium. Namun, bagi yang sudah memiliki 15 Pro, mungkin upgrade belum terlalu mendesak kecuali Anda penasaran dengan kemampuan XRing O1.

Untuk informasi lebih lanjut tentang perkembangan produk Xiaomi terbaru, pastikan Anda mengikuti update terbaru di Telset.id. Jangan lupa bergabung dengan komunitas Telegram kami untuk mendapatkan berita teknologi terkini langsung di genggaman Anda.

inDrive Pertahankan Posisi sebagai Aplikasi Ride-Hailing Terpopuler Kedua Global

0

Telset.id – inDrive berhasil mempertahankan posisinya sebagai aplikasi ride-hailing kedua paling banyak diunduh di dunia sepanjang 2024. Data terbaru dari Sensor Tower menunjukkan, platform ini juga menempati peringkat kelima dalam kategori aplikasi perjalanan dan navigasi secara global.

Pendiri dan CEO inDrive Arsen Tomsky menyatakan, pencapaian ini merupakan hasil dedikasi tim dalam menyediakan layanan bernilai dan adil bagi pengguna. “Kami terus berkomitmen menghadirkan solusi mobilitas dengan harga wajar serta menciptakan peluang penghasilan bagi masyarakat,” ujarnya dalam rilis pers, Kamis (20/6/2025).

Pada Desember 2024, inDrive tercatat diunduh lebih dari 6,1 juta kali di seluruh dunia. Layanan ini kini tersedia di 888 kota di berbagai negara, dengan perluasan fitur meliputi transportasi antarkota, pengiriman barang, dan layanan kurir.

Dominasi di Berbagai Kawasan

inDrive menjadi aplikasi ride-hailing teratas di beberapa negara, seperti Mesir dan Maroko dalam kategori perjalanan dan navigasi. Di Aljazair, platform ini menempati posisi kedua, sementara di Timur Tengah dan Afrika Utara, inDrive menduduki peringkat kedua aplikasi paling banyak diunduh.

Di Amerika Latin, inDrive berada di posisi ketiga untuk kategori perjalanan dan navigasi. Aplikasi ini menjadi yang terpopuler di Republik Dominika, Ekuador, Peru, dan Panama. Sementara di kawasan Asia-Pasifik dan Afrika, inDrive mencatatkan pencapaian signifikan, termasuk posisi kedua di Pakistan, pertama di Nepal dan Zimbabwe, serta ketiga di Afrika Selatan dan Kazakhstan.

Ekspansi Layanan Keuangan

Selain transportasi, inDrive mulai mengembangkan layanan keuangan bernama inDrive.Money. Layanan yang pertama kali diluncurkan di Meksiko dan Kolombia ini bertujuan memudahkan mitra pengemudi dalam mengakses pinjaman.

Rencananya, inDrive.Money akan diperluas ke lebih banyak negara, termasuk Indonesia. Negeri ini diproyeksikan menjadi negara pertama di Asia Pasifik yang menerima layanan tersebut pada Februari 2025.

Perluasan layanan ini sejalan dengan strategi inDrive untuk memperkuat ekosistemnya. Sebelumnya, perusahaan juga telah mengintegrasikan teknologi AI pada layanan ride-hailing untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Keberhasilan inDrive di pasar global menunjukkan persaingan ketat dalam industri ride-hailing. Platform ini terus berinovasi untuk bersaing dengan pemain lain seperti Gojek dan AirAsia Ride yang juga aktif memperluas layanannya.

Xiaomi Xring O1: Chipset Flagship Buatan Sendiri yang Siap Saingi Apple

Telset.id – Jika Anda mengira Xiaomi hanya akan puas menjadi “raja smartphone murah”, bersiaplah untuk terkejut. Perusahaan asal Tiongkok ini baru saja meluncurkan Xring O1, chipset flagship buatan sendiri yang dibangun dengan proses 3nm TSMC dan mengklaim performa setara Apple A18 Pro. Ini bukan sekadar rebranding, melainkan desain dari nol yang menandai babak baru kemandirian teknologi Xiaomi.

Lei Jun, pendiri Xiaomi, mengungkapkan bahwa pengembangan Xring O1 menelan biaya 13,5 miliar yuan (sekitar $1,87 miliar) dan memakan waktu empat tahun. Chipset ini sekarang menghidupi dua perangkat premium: Xiaomi 15S Pro dan Pad 7 Ultra. Dengan langkah ini, Xiaomi resmi menjadi perusahaan keempat di dunia yang memproduksi prosesor smartphone in-house setelah Apple, Samsung, dan Huawei.

Desain Asli, Bukan Rebrand

Teardown oleh Geekerwan membuktikan Xring O1 sebagai desain orisinal Xiaomi. Setelah melepas memori POP, terlihat tata letak internal yang unik dan logo Xiaomi kecil yang terukir di lapisan logam. “Ini jelas bukan tiruan A18 Pro, Snapdragon 8 Elite, atau Dimensity 9400,” tegas Geekerwan dalam analisisnya.

Arsitektur yang Menggoda

Xring O1 mengusung CPU 10-core dengan konfigurasi quad-cluster:

  • 2 core Cortex-X925 (3.9GHz) untuk tugas berat
  • 4 core Cortex-A725 (3.4GHz) untuk performa seimbang
  • 2 core Cortex-A725 (1.9GHz) + 2 core Cortex-A520 (1.8GHz) untuk efisiensi

Ditemani GPU Immortalis-G925 16-core dan NPU 6-core (44 TOPS), chipset ini mendukung LPDDR5T, UFS 4.1, Wi-Fi 7, dan USB 3.2 Gen 2. Skor AnTuTu? Lebih dari 3 juta!

Lawan Berat Bernama Apple

Benchmark acara peluncuran menunjukkan Xring O1 menyamai A18 Pro dalam tes single-core dan multi-core. “Kami tidak berharap langsung mengalahkan Apple,” kata Lei Jun, “tapi efisiensi daya kami 35% lebih baik di GPU.” Chipset ini juga mengadopsi sistem pendinginan canggih dan penjadwalan performa dinamis.

Strategi Xiaomi jelas: Xring O1 adalah batu loncatan. Perusahaan berencana menginvestasikan 50 miliar yuan (~$6,9 miliar) dalam dekade mendatang untuk mengembangkan semikonduktor, tidak hanya untuk smartphone tapi juga tablet, wearable, IoT, dan EV. Untuk modem, Xiaomi masih menggunakan pihak ketiga karena kompleksitas dan hambatan paten.

Meski demikian, Xiaomi tidak berniat sepenuhnya meninggalkan Qualcomm dan MediaTek. “Xring O1 adalah bukti konsep,” jelas Jun. “Kami masih akan memproduksi jutaan unit dengan chipset mereka di 2024.”

Lalu, apa istimewanya Xring O1? Ini bukan sekadar chipset. Ini simbol transformasi Xiaomi dari pengguna pasif teknologi menjadi arsitek aktif. Di era ketegangan geopolitik yang bisa mengacaukan rantai pasok, kemandirian semikonduktor adalah aset tak ternilai. Xring O1 mungkin belum sempurna, tapi kehadirannya di pasar flagship adalah kemenangan tersendiri. Seperti kata Lei Jun: “Ini baru langkah pertama.”