Telset.id, Jakarta – WikiLeaks menyarankan kepada para jurnalis untuk tidak menyiarkan 140 fitnah soal Julian Assange. Belum jelas apa yang mendorong situs tersebut menyampaikan saran kepada media.
Perlu diketahui, Julian Assange adalah sosok kontroversial yang mendirikan WikiLeaks. Dilansir Telset.id dari Sidney Morning Herald, Senin (07/01/2019), WikiLeaks menunjuk surat kabar Inggris, The Guardian telah menerbitkan apa yang disebut sebagai laporan palsu tentang Julian Assange.
The Guardian tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Tapi, selama ini, pria kelahiran Australia itu mengatur WikiLeaks sebagai saluran untuk mempublikasikan informasi rahasia dari sumber anonim.
{Baca juga: Editornya “Hilang”, WikiLeaks Rekrut Editor Baru}
Julian Assange adalah pahlawan bagi sebagian orang. Sebab, ia mengungkap apa yang dilontarkan para pendukung penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah. Bahkan, ia juga turut memperjuangkan kebebasan berbicara.
Sebaliknya, bagi yang lain, ia adalah pemberontak yang telah merusak keamanan Amerika Serikat. WikiLeaks telah membuat marah Washington dengan membocorkan ratusan ribu kabel diplomatik rahasia para pemimpin.
“Ada klaim tidak akurat tentang WikiLeaks dan Assange, termasuk pemalsuan yang disengaja di outlet media besar dan terkemuka,” kata Wikileaks dalam email yang dikirim ke media dan ditandai bukan untuk publikasi.
Baca Juga : WikiLeaks Bocorkan Spyware yang Targetkan Windows 10
E-mail berisi 5.000 kata tersebut mencakup 140 pernyataan yang menurut WikiLeaks salah, antara lain bahwa Assange pernah menjadi agen intelijen.
WikiLeaks juga mengatakan, salah dan fitnah apabila mengabarkan bahwa Assange pernah dipekerjakan oleh pemerintah Rusia. Demikian pula tudingan bahwa ia pernah dekat dengan Rusia, Kremlin, atau Putin. (SN/FHP)