Telset.id, Jakarta – Seorang pengemudi di Nigeria dijatuhi vonis mati dengan cara digantung. Menariknya, hakim pengadilan menjatuhkan vonis mati via Zoom, aplikasi konferensi video yang tengah populer. Alhasil, aktivis pun memprotesnya.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Kamis (7/5/2020), aktivis menyebut bahwa vonis hukuman mati kepada terdakwa lewat Zoom sebagai tindakan yang sangat kejam dan tidak manusiawi.
{Baca juga: Diserang Zoom Booming, Diskusi Wantiknas ‘Disuguhi’ Video Mesum}
Dalam vonis virtual untuk kali pertama di negara itu, hakim Lagos Mojisola Dada menjatuhkan hukuman mati kepada Olalekan Hameed, Senin (4/5/2020) waktu setempat, karena kasus pembunuhan 2018.
Olalekan Hameed terbukti membunuh ibu kandungnya berusia 76 tahun. “Hukuman pengadilan kepada Olalekan Hameed adalah digantung leher sampai dinyatakan mati. Penilaian ini dari pengadilan,” kata hakim.
Namun, aktivis lokal dan internasional menuntut agar pihak berwenang menghapuskan hukuman itu. The Human Rights Watch mengkritik hukuman mati virtual di tengah krisis virus corona sebagai sebuah hal nan kejam.
Olalekan Hameed mengaku tidak bersalah telah membunuh Jolasun Okunsanya yang berusia 76 tahun pada Desember 2018 lalu. Belum tahu, apakah ia berencana untuk mengajukan banding atas hukuman pengadilan.
Popularitas Zoom seketika meledak selama pandemi virus corona. Orang-orang hampir di seluruh dunia memilih berada di rumah guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Mereka pun berkomunikasi melalui Zoom.
Namun Zoom bukan tanpa saingan. Sebelumnya dikabarkan saham Zoom anjlok hingga tujuh persen pada Rabu (29/4/2020) waktu setempat setelah Google mengumumkan segera membuat kebijakan untuk layanan konferensi video Meet. Google Meet bakal digratiskan.
{Baca juga: Saham Zoom Anjlok Gara-gara Google Gratiskan Meet}
Google akan menggratiskan Meet untuk memecah dominasi Zoom. Maklum, selama pandemi virus corona yang mengharuskan orang-orang di rumah, basis pengguna Zoom melambung 20 kali lipat menjadi lebih dari 200 juta.
Meet, yang saat ini memiliki sekitar 100 juta pengguna aktif harian, sebelumnya dibatasi untuk pengguna bisnis atau mereka yang memiliki akun pendidikan. Peluncuran akan dimulai bertahap beberapa minggu mendatang.
Wakil Presiden G Suite, Javier Soltero, menggembar-gemborkan sistem privasi yang ada di Meet untuk “memukul keras” Zoom, yang dalam beberapa pekan terakhir mendapat krititakan karena melakukan kesalahan privasi. [SN/HBS]