Telset.id, Jakarta – China sangat memperhatikan prilaku masyarakatnya dalam bermain game online. Setelah sebelumnya mengawasi peredarannya secara ketat, kali ini pemerintah China akan membentuk Komite Etik Game Online.
Dilansir Telset.id dari Engadget, Minggu (09/12) tujuan dibentuknya komite tersebut untuk menyaring game online yang masuk ke Negeri Tirai Bambu itu.
Pemerintah China ingin memastikan jika permainan tersebut sehat dan bermanfaat. Selain itu komite etik juga bertugas mengatasi masalah sosial yang muncul akibat bermain game online.
Dengan kata lain komite akan menekan kecanduan permainan yang bisa berdampak aksi kekerasan dan kejahatan seksual. Saat ini pihak komite telah meninjau 20 pertandingan Electronic Sport (E-Sport) yang ada di China.
Hasilnya mereka menolak 9 pertandingan dan menuntut perubahan konsep kepada 11 pertandingan lainnya. Mereka tak menyebut nama pertandingan dan alasan penolakan tetapi mereka berharap jika tuntutan tersebut bisa dipatuhi oleh pihak penyelenggara.
{Baca juga: Pemerintah China Blokir Aplikasi Streaming Game Twitch}
Pemerintah China mungkin tidak akan menghentikan jeda pada persetujuan game hingga Februari mendatang. Harian The South China Morning Post mengklaim pemerintah sedang melembagakan sistem lisensi untuk game dan itu bisa memakan waktu.
Sedangkan kehadiran kelompok etik kemungkinan akan memperumit banyak hal. Pasalnya pengembang game sudah menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan persetujuan sebelum pembekuan dan mereka akan memiliki badan pengawas lain yang berpotensi mendikte konten permainan mereka.
Pada agustus lalu, saham perusahaan video game China jatuh pada Jumat ini setelah pemerintah mengumumkan rencana untuk mengendalikan jumlah game online. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mencegah penyakit rabun jauh alias miopia pada anak-anak.
{Baca juga: Gamers PUBG di China Wajib Tunjukkan KTP}
Rencana negeri ekonomi terbesar dunia ini adalah langkah terbaru untuk memperketat pengawasan atas industri video game yang berkembang pesat dan sangat populer di negara itu. Disisi lain tindakan ini justeru malah menghantam kinerja bursa saham mereka.
Dilansir Channel News Asia, Jumat (31/8/2018), peraturan baru tersebut diumumkan Kamis malam, setelah Presiden China Xi Jinping mengeluarkan “arahan penting” untuk melindungi penglihatan anak-anak. Rencana itu menyusul penghentian persetujuan lisensi game online baru. [BA/HBS]