Gamers PUBG di China Wajib Tunjukkan KTP

Telset.id, Jakarta – Tencent akan mewajibkan para gamers PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG), Arena of Valor (AoV), League of Legend dan berbagai game lain besutan mereka di China untuk menunjukkan kartu identitas atau ID Card sebelum memainkannya.

Syarat tersebut akan diterapkan Tencent dalam sistem verifikasi yang mulai diberlakukan pada akhir tahun ini untuk 10 game PUBG mobile populer, dan semua game PUBG besutan mereka di 2019.

Informasi identitas ini diperlukan untuk membuktikan para gamers sudah memenuhi batas minimum usia dan menyelaraskan dengan catatan kepolisian setempat.

Seperti dilansir The Verge, Selasa (6/1/2018), laporan People’s Daily belum lama ini mengkritik Tencent dengan menyebut game Arena of Valor sebagai racun.

Pernyataan keras itu disampaikan setelah ada laporan bahwa banyak pelajar di China yang tidak menggarap pekerjaan rumah mereka untuk bermain game online.

Musim panas ini Tencent juga menghadapi tekanan langsung dari pemerintah, setelah Presiden China Xi Jinping menunjukkan terlalu banyak anak yang menderita penyakit rabun dekat dan mengatakan pemerintah sudah bertindak.

Realisasinya adalah dengan secara resmi melarang rilis game baru, yang merupakan pembaruan kebijakan serupa yang tidak resmi yang dimulai Maret, lalu.

Kebijakan pelarangan game baru ini merugikan Tencent hingga US$ 1,5 miliar atau mencapai Rp 22,2 triliun. Angka tersebut merupakan potensi kehilangan pendapatan perusahaan game tersebut karena tidak dapat meluncurkan game yang telah dikembangkannya.

September lalu Tencent memberlakukan sistem verifikasi baru di game AoV dan menciptakan fitur yang bisa mengaburkan layar jika anak di bawah umur terlihat terlalu dekat.

Sebenarnya sistem baru itu hanya memberlakukan aturan yang sudah ada di Tencent sejak tahun lalu, yakni membatasi gamers berusia di bawah 12 tahun bermain maksimal 1 jam sehari dan menetapkan jam malam pada pukul 21 waktu setempat.

Sedangkan gamer berusia 13 – 18 tahun dapat bermain hingga 2 jam sehari. Tetapi sistem ini tidak bisa mencegah anak di bawah umur meminjam smartphone orang tua mereka dan orang dewasa lainnya.

Meskipun Tencent telah mengambil langkah-langkah mengekang kecanduan video game, pengumuman ini tetap jadi pembatasan terbesar yang pernah diberlakukan.

Hingga berita ini ditulis tidak ada tanggapan yang diberikan Tencent mengenai rencana pemberlakuan aturan baru itu. Perusahaan yang juga memiliki WeChat, Spotify dan Snapchat itu memperoleh sebagian besar pendapatannya dari industri game.

Saat ini, ada hampir 600 juta game mobile di China dan Tencent menawarkan hampir 100 judul game ponsel dan lusinan judul game di PC. Ini berarti raksasa teknologi terbesar negeri Panda itu harus memeriksa ratusan juta pemain dengan sistem barunya. [WS/HBS]

Sumber: The Verge

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI