Telset.id, Jakarta – Jika biasanya baterai untuk smartphone diciptakan dari bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya dan juga beracun, berbeda dengan baterai yang diciptakan oleh para peneliti dari Fudan University di China. Ya, baterai ini menggunakan garam. Kok bisa?
Menurut sebuah paper yang diterbitkan oleh Chem, para peneliti ini berhasil membuat baterai yang bisa ditenagai oleh air asin. Tak hanya itu saja, baterai tersebut juga lebih fleksibel karena bisa dilipat hingga puluhan kali tanpa adanya kerusakan yang berarti.
[Baca Juga: Gunakan AI, Peneliti Cari Cara Deteksi Depresi di Instagram]
Baterai ini juga diklaim lebih aman bagi manusia karena tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang cukup berbahaya dan juga beracun, melainkan menggunakan larutan air asin dan juga larutan IV rehydration.
Tentu selain akan menjadi baterai yang aman untuk digunakan, karena baterai air asin ini fleskibel, jadi dapat memudahkan para perusahaan teknologi dalam menciptakan perangkatnya sesuai tren saat ini tanpa harus mengikuti desain baterai tradisional yang terkadang menyulitkan para desainer ketika merancang perangkat baru bagi perusahaan.
[Baca juga: Dinilai Penting, Peneliti Sampai Bikin AI Khusus untuk Selfie!]
Selain menggunakan garam atau air asin, para peneliti juga memanfaatkan sodium sulfate atau obat pencahar sebagai bahan dari baterai ciptaan mereka. Namun hingga kini, air asin masih menjadi bahan terbaik bagi baterai ciptaan mereka. (FHP/HBS)
