Telset.id, Jakarta – Produser Hollywood asal Atlanta, Ryan Felton, mengaku bersalah telah menipu investor kripto demi mempertahankan gaya hidup mewah. Felton mengaku mengantongi USD 2,5 juta atau sekitar Rp 37 miliar dari hasil tipu-tipunya itu.
Produser Hollywood tersebut selama ini dikenal menggarap berbagai proyek besar film seperti. Sebut saja Perception (2012) serta One Last Time (2013).
Ia mengaku telah mengantongi USD 2,5 juta atau sekitar Rp 37 miliar dalam penipuan kripto. Pria 48 tahun itu mempromosikan dua penawaran koin awal (ICO).
Telset kutip dari Gagdgets360, Senin (25/7/2022), ia juga menggarap platform streaming hiburan FliK pada 2017 dan pertukaran kripto CoinSpark pada 2018.
BACA JUGA:
- Bill Gates Sebut Kripto dan NFT Sebagai Aset Palsu
- Fatwa MUI: Mata Uang Kripto Seperti Bitcoin Haram!
Ketika mempromosikan FLiK, Felton mengklaim akan menyalip Netflix. Dan selama ICO CoinSpark, produsen menjanjikan keuntungan 25 persen ke investor.
Dua proyek tersebut berhasil mengumpulkan banyak investasi. Namun, Felton adalah satu-satunya orang yang mengatur dana keluar dari inisiatif rumit itu.
Secara keseluruhan, Felton mengaku bersalah atas 12 tuduhan penipuan kawat, sepuluh kasus pencucian uang, serta dua insiden penipuan sekuritas.
Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah memposting pernyataan resmi yang mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang kasus penipuan kripto tersebut.
“Ia menggunakan sebagian besar dana investor untuk gaya hidup mewah, termasuk pembelian tunai tempat tinggal dan Ferrari,” jelas Departemen Kehakiman.
Otoritas telah mengutip insiden itu sebagai contoh untuk memperingatkan investor kripto agar tidak menyuntikkan uang ke dalam proyek yang bersifat acak.
“Teknologinya maju. Namun, kejahatannya tetap sama. Mereka yang investasi kirpto harus waspada terhadap peluang menggiurkan, ” lanjut Departemen Kehakiman.
BACA JUGA:
- Miliarder Elon Musk Cuek Harga Kripto Terus Anjlok
- Pencurian Kripto di Bridge Blockchain, Hacker Gasak Rp 1,48 Triliun
Awal bulan ini, laporan advokat dan penerbit transparansi BanklessTimes mengatakan, investor kripto AS kehilangan USD 185 juta antara Januari 2021-Maret 2022.
Untuk mengatasi scammer yang berpotensi penipuan, Komisi Persaingan dan Konsumen Australia melakukan uji coba baru untuk menghapus situs komunitas kripto. [SN/HBS]