Telset.id, Jakarta – Mengenakan fedora, Jang Myung-jin berteriak “Halo, kawan-kawan!”saat memulai siaran via kanal YouTube dengan judul “Seorang pria Korea Utara, Tango.”
Jang, yang berusia 32 tahun, adalah satu dari segelintir pengungsi muda asal Korea Utara (Korut) di Korea Selatan (Korsel) yang memakai saluran YouTube untuk mengungkapkan kehidupan.
{Baca juga: Korea Utara Diduga Retas Data Pribadi 997 Pembelot}
Ia memperlihatkan pemandangan sekilas tentang kehidupan sehari-hari para pengungsi kepada warga di Korut, satu negara yang paling tertutup dan paling represif di dunia.
Apa yang dipertontonkan oleh Jang melalui YouTube sangat kontras dengan kebijakan Korut yang fokus kepada hal-hal berat seperti program nuklir atau hierarki kekuatan internal.
Lewat YouTube, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Senin (30/9/2019), Jang juga bisa melihat kehidupan sehari-hari warga Korut, sesuatu yang mustahil didapatkan di media lokal.
Perhatian publik terhadap Korut memang tersentral ke Kim Jong Un, yang selalu menjadi berita utama dengan serangkaian uji senjata provokatif dan diplomasi berisiko tinggi.
“Ada orang yang mendambakan adegan nyata yang menunjukkan bagaimana orang-orang di Korut hidup, ”kata Jeon Young-sun, seorang profesor riset di Universitas Konkuk Seoul.
Jang menggunakan smartphone Samsung untuk membuat video di apartemen kecil di Seoul untuk kemudian diunggah ke YouTube. Ia terkadang mengajak pengungsi lain dalam membuat video.
{Baca juga: Korea Utara Manfaatkan Google Play untuk Cari Pengkhianat}
Jang sering muncul dengan fedora berwarna gelap meski kadang-kadang memakai wig warna-warni, kumis palsu, atau bahkan topeng Kim Jong Un. Dengan cara itu, ia bisa melepas rindu. [SN/HBS]
Sumber: NY Post