Telset.id, Jakarta – Sebuah mobil Tesla Model S 2022 mengalami kecelakaan maut ketika sedang dalam mode Full Self-Driving. Insiden ini terjadi di Washington, Amerika Serikat dan menewaskan seorang pengendara sepeda motor.
Penyidik dari Washington State Patrol mengonfirmasi bahwa kendaraan tersebut sedang beroperasi dalam mode self-driving berdasarkan data yang diperoleh dari perekam data kejadian mobil.
Kecelakaan tersebut terjadi pada 19 April di sisi timur State Route 522, sekitar 24 kilometer timur laut Seattle. Pengemudi Tesla, yang tidak disebutkan namanya, mengakui kepada polisi bahwa ia sedang menggunakan mode self-driving pada Tesla-nya dan sedang melihat ponselnya saat kecelakaan terjadi.
BACA JUGA:
- Ngeri! Mobil Listrik Tesla Y Terbakar di Stasiun Pengisian Daya
- Waspada! Deepfake Elon Musk Dipakai untuk Penipuan Kripto
Lalu, kendaraan tersebut menabrak bagian belakang sepeda motor dan menjepit pengendara sepeda motor, Jeffrey Nissen (28), di bawah kendaraan. Paramedis menyatakan Nissen meninggal di tempat kejadian.
CEO Tesla, Elon Musk, telah berjanji untuk membuat mobil otonom selama bertahun-tahun. Namun, janji-janji ini disertai dengan berbagai masalah keselamatan kendaraan.
Senator Ed Markey dan Richard Blumenthal mendesak Komisi Perdagangan Federal (FTC) untuk membuka penyelidikan terhadap praktik iklan dan pemasaran yang menyesatkan dari Tesla untuk mode Autopilot dan Full Self-Driving.
Tahun lalu, Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) menarik lebih dari 2 juta kendaraan Tesla karena kekhawatiran tentang kurangnya perhatian pengemudi selama mode Autopilot.
NHTSA menyimpulkan bahwa sistem keterlibatan pengemudi Tesla yang lemah tidak sesuai dengan kemampuan pengoperasian Autopilot yang permisif dan mode Full Self-Driving tidak cukup memastikan bahwa pengemudi tetap fokus pada tugas mengemudi.
Sementara itu, The Wall Street Journal melakukan investigasi terhadap mode Autopilot Tesla menggunakan data dari kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan.
Investigasi ini menemukan bahwa Tesla telah melaporkan lebih dari 1.000 kecelakaan kepada NHTSA sejak tahun 2016. Dari 222 kecelakaan yang dianalisis, 44 kecelakaan terjadi saat kendaraan dalam mode Autopilot.
Menariknya, kecelakaan di Washington ini hanya selang beberapa hari sebelum NHTSA menyimpulkan tinjauan yang menghubungkan 14 kematian akibat 13 kecelakaan dengan kendaraan Tesla yang beroperasi dalam mode Autopilot. Meski Musk telah menjanjikan satu juta taksi robotik pada tahun 2019, inisiatif ini masih tertunda karena perubahan desain.
Persaingan dan perkembangan teknologi self-driving terus berkembang, namun keselamatan tetap menjadi perhatian utama. Insiden seperti kecelakaan di Washington mengingatkan kita akan pentingnya regulasi yang ketat dan pengawasan yang lebih baik terhadap teknologi yang masih berkembang ini.
BACA JUGA:
- Gelombang PHK Berlanjut, Tesla Rumahkan Lebih dari 10% Karyawan
- Elon Musk Klaim Mobil Tesla Roadster Bisa Terbang
Tesla dan perusahaan otomotif lainnya perlu memastikan bahwa sistem kemudi otomotasi mereka tidak hanya canggih tetapi juga aman bagi semua pengguna jalan. [FY/IF]