Telset.id, Jakarta – Bukan cuma akan dikenang sebagai pendiri sebuah majalah dewasa saja, mendiang Hugh Hefner pun ternyata memiliki jasa yang sangat penting di ranah teknologi, khususnya citra gambar.
Kembali ke puluhan tahun yang lalu ketika seorang model bernama Lena Soderberg menjadi model sampul majalah Playboy edisi November tahun 1972 yang ternyata dijadikan sebagai bahan penelitian yang akhirnya menjadi cikal bakan ditemukannya format gambar digital JPEG yang masih digunakan hingga saat ini.
[Baca juga: Bos Playboy Wafat, Netizen dan Selebritis Berduka]
Fakta ini ditemukan oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) ketika seorang asisten profeson di jurusan teknik elektro, Alexander Sawchuk menjadi salah satu bagian dari kelompok yang menjatuhkan pilihan pada sampul majalah Playboy untuk dijadikan bahan penelitian unttuk algoritma pengolahan citra gambar pada 1973 silam.
Saat itu, sekelompok ilmuwan merobek sampul majalah Playboy untuk segera dipindai demi menghasilkan gambar beresolusi 512 x 512 piksel berukuran 5,12 inch yang menyebabkan bagian vulgar sang model tidak terkonversi dari analog ke digital.
[Baca Juga: Bukan Bitcoin, Ransomware Ini Minta Tebusan Foto Vulgar]
Foto Lena pun langsung populer karena dapat membantu para ilmuwan dalam mengasah algoritma kompresi citra gambar mereka agar semakin baik. Bahkan President of the Society of Imaging Science and Technology (IS&T), Jeff Seideman pun mengatakan jika foto tersebut mengaktifkan era komunikasi digital dan internet secara keseluruhan.
Alhasil Lena Soderberg pun akhirnya menjelma sebagai “First Lady of the Internet” karena kepopuleran fotonya yang “membukakan jalan” bagi para ilmuwan untuk menemukan format digital JPEG.
Well, ternyata sebagai bos majalah dewasa, Hugh Hefner tidak hanya berurusan dengan konten “esek-esek. Hefner juga ikut berkontribusi di bidang teknologi, khususnya cikal bakal lahirnya teknologi gambar digital JPAG. Tidak ada yang menyangka, bukan (FHP/HBS)