Telset.id, Jakarta – IBM merancang teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) khusus untuk membantu manusia mengembangkan aroma baru parfum dan produk sejenisnya. IBM menamai AI khusus parfum tersebut dengan nama Philyra.
Philyra menggunakan algoritma machine learning yang dapat menemukan kombinasi aroma untuk menghasilkan jenis wewangian baru.
IBM mengklaim, teknologi ini juga dapat menemukan ruang formula parfum baru yang bisa dibentuk, melalui penyisiran kombinasi yang telah ditemukan sebelumnya.
Dilansir Telset.id dari Slashgear, Senin (29/10/2018), Philyra mampu menyaring ratusan ribu formula serta ribuan bahan parfum mentah. Dengan begitu, teknologi tersebut dapat menciptakan kombinasi aroma baru.
Dalam merancang AI itu, IBM bekerja sama dengan Symrise. Diungkapkan, AI tersebut juga bisa menentukan bahan baku, dan dosis yang tepat untuk membuat formula parfum baru. Selain itu, kecenderungan manusia ketika bereaksi terhadap parfum juga bisa ditentukan oleh AI ini.
Dijelaskan IBM, AI tersebut nantinya akan membantu mengurangi tahap awal perancangan formula parfum, sehingga manusia dapat fokus pada bagian akhir atau penyempurnaan. Symrise sendiri telah berhasil membuat dua parfum baru berkat bantuan AI, yang rencananya akan dirilis pada musim panas mendatang.
Selain membuat wewangian, teknologi AI serupa dengan Philyra juga bisa digunakan untuk menciptakan rasa baru, hingga aroma sampo. Ada kemungkinan, jika AI seperti Philyra dapat digunakan untuk merancang produk baru lainnya. (BA/FHP)