Telset.id, Jakarta – Film porno bebas diakses via headset virtual reality atau VR untuk para tamu di hotel Las Vegas, Amerika Serikat. Bahkan, beberapa hotel di Kota Judi tersebut menyediakan headset VR untuk tamu yang ingin nonton film dewasa, agar tidak merasa kesepian.
Dengan kata lain, berkat kehadiran headset VR itu, para pengunjung hotel Las Vegas tidak usah repot meninggalkan kamar hotel hanya untuk bisa menikmati film porno.
VR Bangers, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang film porno untuk headset realitas virtual tiga dimensi, menjalin kemitaraan dengan beberapa hotel di Las Vegas.
Dilansir New York Post, VR Bangers menawarkan “helm” yang berisi aneka konten dewasa kepada para tamu kesepian yang ingin memuaskan kebutuhan secara instan.
Daniel Abramovich, CEO VR Bangers, menjelaskan, para pengunjung yang telah memesan kamar di hotel Las Vegas akan mendapatkan headset VR yang dikirim oleh robot.
BACA JUGA:
Seperti Telset kutip pada Selasa (5/7/2022), hotel dan resor di Las Vegas pada awalnya menolak gagasan tersebut karena tidak ingin dikaitkan dengan hal pornografi.
Padahal, mereka rutin menayangkan film 18+ melalui TV di kamar hotel. “Akhirnya, gagasan untuk menggunakan robot mengubah segalanya,” demikian kata Abramovich.
“Kamar hotel tidak lagi harus menyimpan pornografi virtual reality kami. Layanan jadi sepenuhnya sukarela. Kami bahkan membuat beberapa adegan khusus,” tambah Abramovich.
Menurutnya, adegan khusus tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa layanan menikmati film porno via headset VR menawarkan tingkat imersi dan realisme lebih besar.
Headset VR Oculus Quest 2 buatan Meta memungkinkan pengguna untuk mencocokkan latar belakang dengan kamar hotel untuk memungkinkan kepuasan total.
Para tamu membayar USD 50 atau sekitar Rp700 ribu per hari untuk headset VR itu. Sejauh ini, VR Bangers telah mengerahkan lima robot untuk mengirim “helm” ke tamu.
Popularitas pornografi berbasis VR melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Pornografi VR telah berkembang menjadi industri senilai USD 1 miliar, menurut Wall Street Journal.
Tidak seperti pornografi di televisi dan layar komputer, tablet, dan ponsel, pornografi VR memiliki keunggulan dalam menawarkan pengalaman kehidupan nyata kepada pengguna. [SN/HBS]