Telset.id, Jakarta – Turut merayakan Hari Guru Nasional 2021, Google Doodle menampilkan ilustrasi lucu nan menarik di halaman utama Google Indonesia. Google Doodle terbaru ini memperlihatkan kumpulan lebah yang berperilaku layaknya sedang belajar dan mengajar.
Tanggal 25 November 2021 diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Google Doodle menyambut peringatan tahunan tersebut dengan menghadirkan ilustrasi yang lucu.
Ilustrasi menggambarkan seekor lebah dewasa, 4 anak lebah, dan seekor ulat yang ada di atas pekarangan bunga. Layaknya guru, lebah dewasa sedang mengajar sambil membuka buku dan menjelaskan isi buku kepada keempat anak lebah tersebut.
Baca juga: Google Doodle Tampilkan Ismail Marzuki di Hari Pahlawan
Saat mengklik ilustrasi tersebut, maka Anda akan diarahkan ke hasil penelusuran mengenai momen Hari Guru Nasional 2021.
Hari Guru Nasional Trending di Twitter
Selain Google Doodle, momen Hari Guru Nasional juga menjadi perbincangan di Twitter. Berdasarkan pantauan tim Telset di Trends24 pada Kamis (25/11/2021), tagar #selamathariguru trending berada di posisi pertama mengalahkan tagar-tagar lainnya di Twitter.
Saat ditelusuri lebih lanjut, tagar #selamathariguru diiringi oleh berbagai postingan komentar dari warganet. Misalnya dari akun @farhann_fath yang mengucapkan selamat hari guru, dan meminta warganet lain jangan melupakan guru mereka.
Baca juga: Warganet Ucapkan Selamat Hari Guru Nasional
“Meskipun kita sudah lulus dari jenjang pendidikan, Guru kita saat TK, SD, SMP, SMA, dan bahkan Perguruan Tinggi tetaplah Guru kita. Tidak ada yg namanya mantan Guru.
Terimakasih Guru-Guru ku, Selamat Hari Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
#selamathariguru,” ujar @farhann_fath.
Meskipun kita sudah lulus dari jenjang pendidikan, Guru kita saat TK, SD, SMP, SMA, dan bahkan Perguruan Tinggi tetaplah Guru kita. Tidak ada yg namanya mantan Guru.
Terimakasih Guru-Guru ku, Selamat Hari Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa#selamathariguru pic.twitter.com/Tng4erSQfG— Farhan Fath (@farhann_fath) November 25, 2021
Selanjutnya dari akun @SaidH17089781 yang berpendapat bahwa guru adalah sosok yang menghasilkan banyak orang hebat di dunia ini.
“Orang hebat akan menghasilkan karya-karya terbaiknya. Tetapi guru yg hebat akan menghasilkan manusia-manusia terhebat #selamathariguru,” kata @SaidH17089781.
Orang hebat akan menghasilkan karya-karya terbaiknya
Tetapi guru yg hebat akan menghasilkan manusia-manusia terhebat#selamathariguru pic.twitter.com/hQqbTCL4e7— Said Hamidi (@SaidH17089781) November 25, 2021
Kemudian ada akun @youtipul yang mengucapkan selamat hari guru dan mengaku kangen terhadap momen perayaan tersebut di sekolah.
“Karena sekarang Hari Guru, aku jadi throwback waktu sekolah dulu ngerayain Hari Guru bareng satu unit kesehatan di sekolahku. jadi kangen masa-masa sekolah. #selamathariguru,” tutup @youtipul.
karena sekarang Hari Guru, aku jadi throwback waktu sekolah dulu ngerayain Hari Guru bareng satu unit kesehatan di sekolahku. jadi kangen masa-masa sekolah 😶#selamathariguru pic.twitter.com/w9iRYC0aRG
— I SE LI (@youtipul) November 25, 2021
Sejarah Peringatan Hari Guru Nasional
Sekadar informasi, Hari Guru Nasional memiliki dasar hukum Kepres Nomor 78 tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional. Pada kepres tersebut, ditetapkan bahwa peringatan hari guru jatuh setiap tanggal 25 November.
Keputusan ini disahkan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 25 November 1994. Alasan mengapa tanggal 25 November dipilih sebagai hari guru karena terinspirasi dari pendirian organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Organisasi tersebut berdiri pada tanggal 25 November 1945. Dilansir Telset dari laman resmi PGRI pada Rabu (25/11/2020), sebelum ada PGRI, para guru di tahun 1912 membentuk organisasi bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda, mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.
Kehadiran organisasi pengajar tidak terlepas dari kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh, mendorong para pendidik pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda.
Baca juga: Google Doodle Rayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-76
Mereka memperjuangkan persamaan hak dan perjuangan mereka mulai memperoleh hasil. Misalnya Kepala Hollandsch-Inlandsche School (HIS) yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.
Pada tahun 1932 nama PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, PGI menyelenggarakan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 23 sampai 25 November 1945 di Surakarta, Jawa Tengah. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan. (NM/MF)