Telset.id, Jakarta – Misteri penyebab jatuhnya pesawat Lion JT 610 akhirnya mulai terungkap. Pabrikan pesawat Boeing telah melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat naas tersebut pada 29 Oktober lalu.
Perusahaan asal Amerika Serikat itu baru-baru ini telah mengeluarkan peringatan terkait sensor pada pesawat Boeing 737 Max, jenis pesawat dari Lion Air JT 610.
Berdasarkan Operations Manual Bulletin, pihak Boeing menghimbau kepada semua maskapai yang mengoperasikan 737 Max untuk mengikuti prosedur awak pesawat, ketika mengatasi kesalahan input dalam sensor AOA atau Angle of Attack.
Sekadar informasi, AOA adalah sensor yang berfokus pada informasi terkait aliran angin yang datang mengenai pesawat terbang atau bagian sayapnya.
Laporan bulletin Boeing tersebut akhirnya menimbulkan spekulasi, terkait penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Laut Karawang, Jawa Barat.
The Wall Street Journal menulis, jika penyelidik pesawat menduga jika kesalahan software atau salah tafsir oleh pilot, mungkin telah menyebabkan kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpang dan awak kabin pesawat itu.
Dilansir Telset.id dari The Verge, Senin (12/11/2018), menurut data Black Box pesawat Lion Air JT 610 yang telah ditemukan, terungkap bahwa indikator kecepatan udara tidak berfungsi pada empat penerbangan terakhirnya. Padahal, Boeing 737 Max 8 merupakan pesawat komersil yang baru digunakan beberapa bulan.
Selain Lion Air, pesawat tersebut juga dipakai oleh dua maskapai asal Amerika Serikat, Southwest dan America Airlines. Tapi kedua maskapai itu belum melaporkan adanya masalah di pesawat Boeing 737 Max 8 mereka.
Menyusul laporan dari Boeing, pihak Federal Aviation Administration (FAA) langsung mengeluarkan perintah kelayakan udara untuk Boeing 737 Max kepada maskapai pesawat Amerika Serikat.
FAA mewajibkan pilot maskapai penerbangan untuk mengikuti instruksi Boeing saat menghadapi masalah, seperti kesulitan dalam mengendalikan pesawat, perubahan kondisi hidung pesawat, kehilangan ketinggian pesawat dan kemungkinan adanya perubahan medan perjalanan yang siginifikan.
Hingga saat ini, pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih mencari penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Walaupun Flight Data Recorder (FDR) telah ditemukan awal November lalu, tetapi mereka bersama Basarnas belum menemukan perangkat Cockpit Voice Recorder (CVR).
Kedua perangkat tersebut amat penting, karena rekaman di pesawat bisa mempermudah pihak terkait untuk mendeteksi apa yang menyebabkan pesawat tersebut mengalami kecelakaan. (NM/FHP)