Telset.id, Jakarta – Banksy berhasil mengejutkan seisi Rumah Lelang Sotheby’s dan dunia ketika lukisan “Girl with Balloon” terpotong secara otomatis tak lama setelah terjual dengan harga US$ 1,4 juta atau setara dengan Rp 21 miliar.
Namun lewat video yang diunggah di akun Instagram dan YouTube hari Kamis (18/10/2018), Banksy menyebutkan tidak semua berjalan sesuai rencananya.
Pada video “Shred the Love – The Director’s Cut,” Banksy menampilkan pembuatan dan pemasangan mesin pemotong kertas pada pigura. Kemudian, layar berganti ke suasana Rumah Lelang Sotheby’s di hari “Girl with Balloon” dilelang.
Aktivitas pelelangan juga tertangkap kamera dengan pengunjung yang duduk memperhatikan, petugas-petugas yang menerima telepon, dan pelelang yang menerima harga untuk tiap karya.
Kemudian tak lama setelah lukisan Banksy terjual, tampak sepasang tangan menekan tombol yang disembunyikan di baju. Lukisan Banksy yang dipamerkan di Sotheby’s mulai terpotong hingga setengah, tepat di atas kepala si gadis.
Video itu juga menangkap respons para pengunjung yang terkejut, petugas yang berhati-hati memindahkan lukisan Banksy, dan pelelang yang tampak gugup tapi tetap berusaha menenangkan pengunjung.
Sebelum video berakhir, Banksy menampilkan uji coba mesin pemotong kertas otomatis yang tersembunyi di pigura berhasil memotong habis lukisan gadis dengan balon merah itu. “Di tiap uji coba selalu berhasil…,” tulis Banksy.
Hingga saat ini, belum diketahui mengapa mesin pemotong berhenti di tengah jalan.
Namun, lukisan yang tidak habis terpotong itu membuat karya tersebut masih “utuh,” walaupun bentuknya berubah. Aksi itu tidak mengurangi nilai dari karya tersebut. Berdasarkan pernyataan di situs Sotheby’s, pembeli lukisan yang tidak ingin disebutkan namanya itu juga tidak membatalkan transaksinya. Sebaliknya, trik pemotongan lukisan itu diduga justru menambah nilai dari karya Banksy.
Baca Juga: Jual Hasil Lukisan dari Microsoft Paint di Game Unik Ini!
“Banksy tidak menghancurkan karya seni di lelang, ia membuatnya,” tulis Direktur Senior dan Kepala Seni Kontemporer Sotheby’s Alex Branczik. “Menindaklanjuti intervensi mengejutkannya pada malam hari, kami dengan senang mengonfirmasi penjualan karya sang seniman dengan judul baru ‘Love is in the Bin,’ karya seni pertama dalam sejarah yang dibuat (ketika berlangsungnya) lelang.”
Berdasarkan pernyataan dari Sotheby’s, pembeli anonim tersebut juga merasakan hal yang serupa.
“Ketika palu diketuk minggu lalu dan karya tersebut terpotong, saya awalnya merasa syok,” ujar sang pembeli. “Tapi lama kelamaan saya menyadari bahwa (kini) saya memiliki karya seni bersejarah.”
Beberapa penikmat seni memercayai bahwa pihak rumah lelang turut terlibat dalam aksi tersebut. Namun, Banksy menampik bahwa tidak ada orang dari Sotheby’s yang mengetahui sebelumnya.
“Beberapa orang berpikir (lukisan itu) tidak benar-benar terpotong. (Lukisan) itu benar terpotong. Beberapa orang berpikir pihak rumah lelang (terlibat). Mereka tidak,” tulis Banksy.
Sotheby’s juga sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak mengetahui apa-apa tentang aksi tersebut. (AU)