Telset.id, Jakarta – Selasa (10/7/2018), organisasi nirlaba asal Israel bernama SpaceIL mengumumkan rencana peluncuran pesawat luar angkasa ke bulan pada Desember 2018 mendatang. Peluncuran tersebut merupakan yang kali pertama dilakukan oleh Israel.
Jika semua berjalan sesuai rencana, pesawat luar angkasa tanpa awak dengan berat sekitar 585 kilogram milik SpaceIL diperkirakan mendarat di Bulan pada tanggal 13 Februari 2019 mendatang.
Seperti dilansir Telset.id dari Space.com, Rabu (11/7/2018), peluncuran pesawat luar angkasa ini akan menggunakan roket SpaceX milik miliarder asal Amerika Serikat, Elon Musk.
Nantinya, pesawat luar angkasa SpaceIL akan dipakai oleh SpaceIL untuk melakukan penelitian tentang medan magnet Bulan. Kendati begitu, misi utama pesawat tersebut adalah menancapkan bendera Israel di Bulan.
Video Pilihan
Baca juga: Saatnya Tinggalkan Bumi dan Bangun Koloni di Bulan
Proyek itu dimulai sebagai bagian dari Google Lunar XPrize, yang menawarkan hadiah senilai USD 30 juta atau sekitar Rp 430 miliar. Tujuannya untuk mendorong para ilmuwan dan pengusaha menggagas misi ke Bulan dengan biaya relatif murah.
SpaceIL memutuskan untuk bergabung dalam kompetisi itu dan bermitra dengan perusahaan milik negara Israel, yakni Aerospace Industries. Kontes Google berakhir pada Maret 2019 tanpa ada pemenang yang mencapai bulan.
Baca juga: NASA akan ‘Ngebor’ Isi Perut Mars, Mau Ngapain?
Meski hanya berpartisipasi dalam kompetisi, SpaceIL tetap berkomitmen memajukan proyek tersebut. Apalagi, proyek itu menelan biaya tak sedikit, yakni USD 95 juta. Sebagian besar dana disokong oleh miliarder Israel, Morris Kahn.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, saat ini banyak perusahaan teknologi yang berlomba “menguasai” Bulan dan juga Mars, untuk membangun koloni baru di sana. Minimal, membuat paket perjalanan wisata ke Bulan.
Selain Elon Musk dengan SpaceX-nya, bos Amazon, Jeff Bezos masuk ke dalam barisan untuk bersaing menguasai Bulan. Lewat Blue Origin, Jeff Bezos sudah santer dikabarkan segera merealisasikan paket wisata ke Bulan.
Jika semua persiapan tak menemui kendala, perusahaan roket ruang angkasa milik orang terkaya sejagat ini siap meluncur ke orbit pada tahun 2023 mendatang.
Perusahaan eksplorasi luar angkasa garapan Bezos yang berdiri pada 2000 itu bakal membawa banyak muatan ke bulan. Blue Origin sekarang sedang menjajaki kemungkinan bekerja sama dengan badan antariksa Amerika Serikat atau NASA.
Baca juga: Tahun 2023, Blue Origin Berangkatkan Wisatawan ke Bulan
“Program itu merupakan misi untuk membangun permukiman manusia di bulan,” kata Direktur Pengembangan Blue Origin, AC Charania, saat konferense NewSpace Space Frontier di Washington, pada pekan lalu. [SN/HBS]
Sumber: Space.com