Jini Kim
Memiliki Adik dengan autisme yang menggantungkan hidup pada Medicaid merupakan sebuah pengalaman yang sangat berat. Berangkat dari pengalaman pahit inilah, Jini Kim memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan analisis kesehatan bernama Nuna pada 2010 silam.
Kepercayaan dirinya muncul dikarenakan ia sangat memahami keterbatasan sistem yang ada di dunia kesehatan, terutama autisme. Terlebih lagi, dia pernah menjabat sebagai Product Manager di Google Health.
Akan tetapi, kedua hal itu tidak lantas memudahkan dirinya untuk mendapatkan investor. Semua berubah kala Kim dipanggil oleh White House untuk membantu menjalankan Healthcare.gov pada akhir 2013, yang membawanya tampil di sampul Time.
Pada akhirnya, di 2014, Nuna mendapatkan kucuran dana untuk pertama kalinya. Setelah itu, perusahaan juga mendapatkan dana sebesar USD 90 juta atau sekitar Rp 1,22 triliun dari Kleiner Perkins Caufield & Byers.