Telset.id, Jakarta – Beberapa waktu lalu, kami pernah menulis tentang situs bernama Will Robots Take My Job yang dikembangkan oleh Mubashar Iqbal dan dirancang langsung oleh Dimitar Raykov. Situs tersebut dibangun dengan dasar dari laporan tahun 2013 yang mengungkapkan setidaknya ada 702 pekerjaan manusia yang memiliki resiko akan digantikan oleh robot.
Saat kami mencoba buka situs tersebut dan memasukkan “Driver”, hasilnya sangat mengejutkan. Situ itu menyebutkan bahwa pekerjaan driver memiliki resiko sebesar 98% akan digantikan oleh robot ke depannya. Akhirnya timbul pertanyaan, akankah ke depannya artificial intelligence (AI) benar-benar akan mengalahkan manusia atau setidaknya akan setara dengan manusia?
[Baca juga: Akankah Robot Mengambil Alih Pekerjaanmu? Tanyakan ke Situs Ini]
Dilansir dari Fossbytes, menurut sebuah survei yang dilakukan oleh para peneliti dengan melibatkan 353 responden dari total 1634 para ahli di bidang AI yang dipublikasikan di konferensi Neural Information Procession Systems (NIPS) dan International Conference on Machine Learning (ICML) pada 2015 silam, mengungkapkan jika ada kemungkinan 50% AI akan mencapai “kesetaraan” dengan manusia dalam 45 tahun ke depan.
Saat melakukan survei, para peneliti meminta responden untuk memperkirakan waktu yang diperoleh AI untuk melakukan beberapa pekerjaan manusia dimulai dari yang simple seperti menerjemahkan bahasa, hingga yang paling berat seperti melakukan operasi bedah.
Kemudian dari data yang dikumpulkan tersebut, para peneliti menghitung perkiraan waktu kapan AI atau robot bisa melakukan berbagai pekerjaan manusia tersebut sejak tahun 2016.
[Baca juga: Xiao Nan, Robot Jurnalis dari China yang Bisa Nulis Berita]
Misalnya saja untuk pekerjaan yang berat seperti operasi bedah, menurut para peneliti, pada tahun 2060 mendatang AI akan mampu melakukan operasi bedah dan akan jauh lebih maju lagi pada tahun 2100. Bahkan, para peneliti ini juga memperkirakan pada 2140 mendatang semua pekerjaan manusia dapat dilakukan oleh AI atau robot. Well, pertanyaannya sekarang adalah apakah kita rela disetarakan dengan AI atau robot? (FHP)