Telset.id, Jakarta – YouTube menindak teori konspirasi yang didorong oleh orang-orang yang percaya kepada gerakan QAnon. Layanan berbagi video ini akan melarang konten kekerasan yang menargetkan individu dan kelompok.
“Satu contohnya adalah konten yang mengancam atau melecehkan seseorang dengan menyatakan terlibat dalam konspirasi berbahaya, seperti QAnon atau Pizzagate,” kata YouTube dalam sebuah postingan blog resmi.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, konten QAnon sering berfokus kepada klaim tidak berdasar dari konspirasi antara Demokrat dan pedofil (praktik pelecehan kepada anak.
{Baca juga: YouTube Music Kini Tampil Lebih Menarik}
Kendati demikian, YouTube tetap punya bersikap permisif. Segala liputan berita tentang ahli teori konspirasi akan diizinkan untuk tetap ada di YouTube selama tidak menargetkan individu atau kelompok yang dilindungi.
Langkah YouTube tersebut diambil hanya satu minggu setelah Facebook menghapus ratusan grup yang berafiliasi dengan QAnon. Facebook memiliki kekhawatiran bahwa mereka dapat mengancam keselamatan publik.
Pekan lalu, Facebook menyatakan telah menghapus lebih dari 790 grup, 100 halaman, dan 1.500 iklan terkait dengan gerakan ahli teori konspirasi. Facebook juga telah memblokir lebih dari 300 tanda pagar atau tagar.
Tak cukup, Facebook bahkan memberlakukan pembatasan kepada lebih dari 1.950 grup, 440 halaman, dan lebih dari 10.000 akun Instagram sebagai bentuk upaya untuk membatasi penyebaran konten-konten QAnon.
{Baca juga: YouTuber Ciptakan Lightsaber Star Wars yang Bisa Mematikan}
QAnon sendiri merupakan sebuah teori konspirasi sayap kanan yang menyatakan bahwa terdapat rencana rahasia yang dilakukan oleh “negara rahasia” terhadap Presiden AS Donald Trump dan para pendukungnya.
Diyakini, satu orang Amerika yang kemudian berkembang menjadi banyak orang, mengklaim memiliki akses informasi terklasifikasi yang melibatkan pemerintahan Trump dan para lawannya di Amerika Serikat. [SN/IF]
