Telset.id, Jakarta – YouTube akan menghapus video yang berisi informasi salah atau hoaks tentang vaksin Covid-19. Layanan berbagi video ini memperluas aturan terhadap kebohongan dan teori konspirasi tentang pandemi.
YouTube menyatakan akan melarang konten apa pun terkait klaim tentang vaksin Covid-19 yang bertentangan dengan konsensus otoritas kesehatan setempat atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
YouTube mengatakan, aturan bakal termasuk menghilangkan klaim bahwa vaksin akan membunuh orang atau mengakibatkan kemandulan atau ada microchip yang ditanamkan di tubuh penerima vaksin.
{Baca juga: Video Haru Ayah dan Bayi yang Terpisah Karena Virus Corona}
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, juru bicara YouTube mengatakan bahwa diskusi umum dalam video tentang “kekhawatiran luas” atas vaksin akan tetap di platform.
YouTube menghapus konten yang menyengketakan keberadaan atau penularan Covid-19, mempromosikan metode pengobatan tidak sesuai medis, atau membuat orang enggan mencari perawatan.
Teori konspirasi dan informasi salah tentang vaksin virus corona telah beredar di media sosial selama pandemi, termasuk lewat tokoh anti-vaksin di YouTube dan via video viral yang disebar di berbagai platform.
Dalam postingan di blog, YouTube menegaskan telah menghapus lebih dari 200 ribu video terkait informasi berbahaya seputar Covid-19. Video menyesatkan tersebut dihapus sejak awal Februari 2020.
{Baca juga: Daftar 36 Hoaks Virus Corona yang Menyebar di Medsos}
Ngomong-ngomong soal video hoaks terkait Covid-19, YouTube nyatanya bukan menjadi satu-satunya platform yang dipenuhi ini. Masih ada Facebook dkk di luar sana.
Di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sampai saat ini diketahui telah menemukan puluhan konten hoaks terkait wabah virus tersebut.
Menurut Plt Kabiro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu, pihaknya terus berupaya untuk melawan peredaran berita hoaks virus Corona. Hingga saat ini, pihaknya masih memantau dan melakukan pemblokiran terhadap konten-konten tersebut. [SN/IF]