Telset.id, Jakarta – Sebuah kota di Kanada memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk memprediksi penduduk mana yang berisiko menjadi tunawisma. Sistem baru tersebut diklaim yang pertama di dunia.
Ketika kota “tenda darurat” bermunculan di seluruh Kanada untuk menampung orang-orang yang takut menggunakan tempat penampungan karena Covid-19, Ontario menciptakan sistem baru yang berguna untuk sensus.
Ontario, 170 kilometer barat daya Toronto, menawarkan wawasan untuk wilayah lain yang bergulat dengan problem tunawisma. “Tempat penampungan penuh sesak,” kata Jonathan Rivard, Manajer Pencegahan Tunawisma.
{Baca juga: Manfaatkan AI, Situs Ini Bisa Ciptakan Foto Palsu}
“Kami perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menyediakan sumber daya kepada individu sebelum banr-benar mencapai titik terendah,” imbuhnya, seperti dikutip Telset.id dari New York Post.
Kanada menghadapi gelombang kedua kasus virus corona. Pemerintah Ontario memperingatkan kemungkinan skenario kasus terburuk yang terlihat di Italia utara dan Kota New York, Amerika Serikat, jika tren berlanjut.
Para tunawisma memang sangat berisiko tertular dan menulari orang lain selama pandemi Covid-19. Sebab, sistem kekebalan tubuh mereka lemah. Akses mereka pun buruk ke tempat tinggal dan infrastruktur sanitasi.
{Baca juga: Twitter Perbaiki AI Preview Foto yang Cenderung Rasis}
“Diluncurkan pada Agustus 2020, sistem AI menganalisis data pribadi peserta untuk menghitung siapa yang tidak punya tempat tidur untuk waktu lama, kata Matt Ross, pakar teknologi informasi yang membantu program.
Sebagai pengujian sistem, yang disebut model Kecerdasan Buatan atau AI Tunawisma Kronis atau CHAI, diklaim berguna untuk melacak sekelompok individu selama enam bulan sebelum peluncuran resmi pada Agustus 2020 lalu. [SN/IF]
