Pasar smartphone China kembali menunjukkan ketangguhannya di tengah persaingan global yang semakin ketat. Pada kuartal pertama 2025, pasar ini tumbuh 5% dengan total pengiriman mencapai 70,9 juta unit. Xiaomi dan Huawei muncul sebagai pemain utama, menguasai hampir 40% pangsa pasar secara bersama-sama. Pertumbuhan ini didorong oleh program subsidi perangkat nasional China yang efektif sejak 8 Januari 2025, serta strategi ekosistem produk yang semakin matang dari kedua brand tersebut.
Xiaomi Melesat dengan Pertumbuhan 40%
Xiaomi menjadi pemimpin pasar dengan menguasai 19% pangsa pasar dan pertumbuhan pengiriman tahunan yang mencengangkan sebesar 40%. Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi kuat antara produk smartphone dan perangkat IoT mereka. Program subsidi pemerintah China juga menjadi katalis utama, di mana konsumen bisa mendapatkan diskon hingga 15% untuk perangkat di bawah CNY 6.000 (sekitar Rp14 juta).
Model seperti Xiaomi 15 Ultra yang baru saja mendapatkan sertifikasi FCC turut memperkuat posisi brand ini di pasar global. Xiaomi juga semakin agresif dalam pengembangan teknologi AI, yang kini menjadi tren utama di industri smartphone.
Huawei Bertahan Kuat dengan Inovasi Foldable
Huawei menempati posisi kedua dengan 18% pangsa pasar dan pertumbuhan 12%. Keberhasilan ini didukung oleh permintaan yang stabil untuk smartphone konvensional mereka, serta antusiasme pasar terhadap seri foldable seperti Mate XT dan Pura X. Sistem operasi HarmonyOS Next juga semakin berkembang, dengan estimasi menguasai 3% smartphone di China.
Meski menghadapi tantangan di pasar global, Huawei tetap menunjukkan ketangguhannya di pasar domestik. Seperti yang terjadi sebelumnya, persaingan antara Huawei dan pemain China lainnya terus memanas.
Baca Juga:
Oppo, Vivo, dan Apple di Posisi Berikutnya
Oppo dan Vivo masing-masing menguasai 15% pasar, menunjukkan konsistensi mereka dalam menghadapi persaingan. Sementara itu, Apple berada di posisi kelima dengan 13% pangsa pasar. Meski demikian, persaingan di segmen premium tetap ketat dengan kehadiran Samsung dan brand China lainnya.
Tren AI dan Masa Depan Pasar Smartphone China
Salah satu tren menarik adalah semakin populernya smartphone dengan kemampuan AI. Saat ini, sekitar 22% smartphone yang dikirimkan memiliki fitur AI, dan angka ini diprediksi akan mencapai 40% di akhir tahun. Brand seperti DeepSeek mulai menarik perhatian dengan berbagai utilitas berbasis AI.
Dengan program subsidi yang masih berjalan dan inovasi yang terus berkembang, pasar smartphone China diprediksi akan tetap menjadi yang terbesar di dunia. Pertanyaannya sekarang: apakah brand global seperti Apple dan Samsung bisa mengejar ketertinggalan mereka di pasar yang sangat kompetitif ini?