Telset.id, Jakarta – Aplikasi FaceApp tengah digandrungi netizen Indonesia. Namun di balik kegilaan itu ada bahaya yang mengancam jika tak waspada, karena kini sudah beredar aplikasi FaceApp palsu yang bernama FaceApp Pro. Apa bahayanya?
Menurut lembaga riset keamanan IT, ESET bahwa sudah ada lebih dari 10 ribu orang Indonesia yang tertipu dengan aplikasi abal-abal tersebut. ESET menjelaskan bahwa penipuan FaceApp bermula dari promosi iklan di video Youtube.
FaceApp Pro mempromosikan unduh gratis tautan di laman tersebut. Mereka menggunakan tautan unduhan yang diperpendek yang berfungsi untuk membuat pengguna menginstal berbagai aplikasi tambahan dari Google Play.
{Baca juga: Awas! Aplikasi FaceApp Pro Ternyata Mengandung Malware}
Menurut peneliti ESET, jenis penipuan semacam ini biasanya digunakan untuk menayangkan iklan, tautan yang dipersingkat dapat menyebabkan pengguna menginstal malware hanya dalam satu klik.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Tim Telstet.id pada Selasa (23/07/2019), Youtube saat ini sudah menjadi acuan software, jika kita cari dengan kata kunci FaceApp Pro, maka akan menghasilkan banyak tautan video. Berdasarkan data statistik, banyak link yang mengarah ke aplikasi FaceApp Pro.
Parahnya, sejak 19 Juli 2018, sudah tercatat 10.737 orang Indonesia yang mengklik laman tersebut dan kemungkinan menjadi korban dari FaceApp palsu.
“Begitu korban mengklik untuk instalasi, maka apa saja bisa masuk ke dalam smartphone pengguna, termasuk malware perbankan, ransomware, pencuri data dan sebagainya,” tulis penjelasan ESET.
Menurut IT Security Consultant PT Prosperita ESET Indonesia, Yudhi Kukuh dunia maya memiliki dua sisi yang berlawanan, sesuatu yang kita anggap menyenangkan ternyata bisa membahayakan.
Berdasarkan pengalaman, Hyper pasti menarik scammers, dan semakin besar sensasinya, maka semakin tinggi risiko korban penipuan jatuh,” ucap Kukuh.
Kukuh menyarankan agar setiap kali bergabung dalam suatu hype, pengguna harus ingat untuk tetap pada prinsip-prinsip dasar keamanan seperti selalu mengunduh apps di tempat resmi yang telah disediakan.
{Baca juga: Awas! Ada Aplikasi FaceApp Palsu yang Merusak Smartphone}
Sebelumnya, Kaspersky juga mengidentifikasi, aplikasi itu menginfeksi pengguna dengan adware bernama MobiDash. Adware tersebut membuat simulasi seolah-olah aplikasi tidak berhasil terpasang.
Sejatinya dalam kondisi seperti itu, aplikasi sedang menginfeksi perangkat. Menurut peneliti keamanan Kaspersky, Igor Golovin, FaceApp palsu berpotensi semakin bergerilya dan memakan korban hanya dalam waktu singkat. [NM/HBS]