Virus Corona Bawa Produksi Smartphone ke Titik Nadir

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Produksi smartphone secara global mengalami penurunan terbesar gara-gara pandemi virus corona. Angka permintaan smartphone benar-benar anjlok sampai ke titik nadir.

Seperti dilansir New York Post, perusahaan industri TrendForce memperkirakan, produksi smartphone global akan turun 16,5 persen tahun-ke-tahun menjadi 287 juta unit pada kuartal Juni 2020.

{Baca juga: Kebijakan ‘WFH’ Sulit Dilakukan Pabrik Smartphone}

Tren itu melanjutkan penurunan produksi smartphone hingga 10 persen pada kuartal Maret 2020 ketika corona menyebar dan memuncak di China, sebelum merember ke Eropa dan Amerika Serikat.

Samsung akan mempertahankan posisi pertama di pasar internasional, sedangkan Apple dengan produk iPhone tetap kuat di nomor tiga. Namun, mereka akan kehilangan pangsa pasar di China.

Sebaliknya, produsen asal China bakal memulihkan angka penjualan smartphone pada kuartal Juni 2020 mengingat kasus Covid-19 di sana mulai melandai. Huawei, Xiaomi, dan Oppo akan bersaing.

Seperti dikutip Telset.id, Jumat (1/5/2020), pangsa pasar iPhone secara global akan turun menjadi 12,6 persen pada kuartal ini. Kuartal sebelumnya, pangsa pasar iPhone tercatat masih 13,5 persen.

TrendForce memangkas perkiraan produksi tahunan smartphone menjadi 1,24 miliar unit, turun 11,3 persen daripada 2019, yang tercatat 1,35 miliar unit. “Dampak pandemi sungguh terasa,” ujarnya.

Baru-baru ini, Samsung memperingatkan kemungkinan penurunan dalam bisnis mobile pada kuartal kedua tahun ini. Tapi, Huawei yakin akan membuat 48 juta smartphone pada kuartal Juni 2020.

Sementara itu, penjualan Xiaomi sebelumnya dilaporkan anjlok gara-gara pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda dunia. Padahal di tahun lalu, pendapatan merek asal China ini melesat, melebihi perkiraan para analis.

{Baca juga: Gegara Virus Corona, Penjualan Xiaomi Tahun Ini Anjlok}

Pada 2019, Xiaomi melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 17,7 persen, mencapai laba USD 28,2 miliar atau Rp 463,9 triliun. Masih pada tahun yang sama, keuntungan bersih Xiaomi meningkat 35 persen, mencapai nominal USD 1,62 miliar atau Rp 26,6 triliun.

Meski baru-baru ini meluncurkan Xiaomi Mi 10 dan Mi 10 Pro 5G, perusahaan melihat ada penurunan pendapatan, kemungkinan besar gara-gara situasi kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung. [SN/IF]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI