Klaim Jumlah Pengguna “Bodong”, Saham Zoom Kian Rontok

Telset.id, Jakarta  – Saham Zoom kian rontok, setelah perusahaan mengaku tidak memiliki 300 juta pengguna. Sehari sebelumnya, saham Zoom anjlok tujuh persen setelah Google akan menggratiskan layanan Meet.

Perusahaan platform konferensi video itu membuat pengakuan palsu pada minggu lalu dalam pembaruan unggahan di blog resmi. Mereka mengatakan bahwa basis pengguna Zoom telah tumbuh 50 persen menjadi 300 juta orang di tengah wabah virus corona.

{Baca juga: Saham Zoom Anjlok Gara-gara Google Gratiskan Meet}

Dalam klarifikasi, Zoom mengatakan bahwa perusahaan tidak memiliki 300 juta pengguna, melainkan 300 juta peserta. Menurut perusahaan, pengguna adalah orang perorangan yang menggunakan platform yang hanya dapat dihitung satu kali.

Lain hal, seorang peserta dapat mengambil bagian dalam beberapa pertemuan sepanjang hari dan dihitung beberapa kali. “Ketika menyadari kesalahan ini, kami menyesuaikan kata-katanya dengan “peserta,” terang perusahaan, seperti dilansir New York Post.

Namun, dikutip Telset.id, Jumat (1/5/2020), Zoom tidak menambahkan catatan lain di blog terkait pengakuan kesalahan klaim. Yang jelas, saham Zoom langsung turun 7,8 persen pada Kamis pagi waktu setempat, menjadi USD 135,10 atau Rp 2 jutaan per lembar.

Sebelumnya, saham Zoom anjlok hingga tujuh persen pada Rabu lalu waktu setempat setelah Google mengumumkan segera membuat kebijakan untuk layanan konferensi video Meet. Google akan menggratiskan aplikasi Meet untuk memecah dominasi Zoom.

{Baca juga: Messenger Rooms, Aplikasi Penantang Zoom dari Facebook}

Maklum, selama pandemi virus corona yang mengharuskan orang-orang di rumah, basis pengguna Zoom melambung. Meet, yang saat ini memiliki sekitar 100 juta pengguna aktif harian, sebelumnya dibatasi untuk pengguna bisnis atau yang memiliki akun pendidikan.

Peluncuran akan dimulai bertahap beberapa minggu mendatang. Wakil Presiden G Suite, Javier Soltero, menggembar-gemborkan sistem privasi yang ada di Meet untuk “memukul keras” Zoom, yang dalam beberapa pekan terakhir mendapat kritikan soal privasi. [IR/IF]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI