Twitter Izinkan Media China Ancam Pemimpin Taiwan?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Twitter tampaknya telah mengizinkan outlet media yang berafiliasi dengan China untuk membuat ancaman kekerasan terhadap Taiwan dan pemimpinnya. Para kritikus pun mengecam.

Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, para kritikus mengatakan kelambanan Twitter dalam masalah itu adalah bagian dari pola standar ganda yang lebih luas.

Akhir pekan lalu, The Global Times yang Twitter beri label sebagai “media yang berafiliasi dengan negara China” tampaknya mengancam perang melawan Taiwan setelah Presiden Tsai Ing-wen berkomitmen.

{Baca juga: AI Twitter Cenderung Berlaku Rasis soal Preview Foto?}

Tsai Ing-wen menjanjikan hubungan yang lebih dalam dengan Amerika Serikat setelah mengunjungi Wakil Menteri Luar Negeri Keith Krach. “Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen jelas bermain api,” cuit The Global Times.

Beijing menganggap Taiwan sebagai miliknya. China menentang kontak resmi antara negara lain dan pulau yang punya pemerintahan sendiri itu. AS mengalihkan hubungan formal dari Taiwan ke China pada 1979.

Kedatangan Krach di Taiwan

Preview foto AI Twitter rasis

Kedatangan Krach di Taiwan menandai kunjungan kedua oleh seorang pejabat tingkat tinggi Negeri Paman Sam dalam waktu dua bulan. Hal tersebut memicu peringatan soal kemungkinan pembalasan dari China.

Kritikus mengecam Twitter karena mengizinkan Beijing menikmati praktik lebih mengerikan dalam kebijakan luar negeri. Awal tahun ini, para senator mendesak CEO Twitter, Jack Dorsey, melarang akun Komunis.

{Baca juga: Selesai Uji Coba, Kapan Twitter Rilis Fitur “Baca Sebelum Retweet”}

Twitter baru-baru ini dikabarkan baru saja menyelesaikan sebuah uji coba fitur yang dipanggil “baca sebelum retweet”. Gagasan dari fitur ini adalah Twitter ingin pengguna mendapatkan manfaat baik dari artikel terkait sebelum memutuskan untuk melakukan retweet.

Seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Twitter mengklaim bahwa berdasarkan apa yang ditemukan selama eksperimen, 40 persen lebih banyak pengguna benar-benar mengklik dan membaca artikel. [SN/IF]

 

SourceNYP

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI