Telset.id – Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) semakin memperkuat dominasinya sebagai produsen chip 3nm terkemuka di dunia. Sementara itu, Samsung Foundry tertinggal jauh dengan masalah rendahnya yield produksi, bahkan kini mulai dikejar oleh SMIC asal China.
Bagi perusahaan fabless yang membutuhkan chip 3nm, TSMC menjadi satu-satunya pilihan. Meskipun biayanya lebih tinggi dan kapasitas produksinya terbatas, TSMC menawarkan yield produksi hingga 90%. Bandingkan dengan Samsung Foundry yang hanya mencapai 50% yield untuk proses node yang sama.
Beberapa raksasa teknologi seperti Apple, MediaTek, Nvidia, dan Qualcomm telah menjadi pelanggan setia TSMC. Qualcomm sempat mencoba memproduksi Snapdragon 8 Gen 1 di Samsung Foundry pada 2021-2022, tetapi yield yang hanya 35% memaksa mereka beralih ke TSMC untuk versi Snapdragon 8 Gen 1+.
Di sisi lain, SMIC, foundry terbesar ketiga di dunia, mulai mengejar Samsung Foundry. Meski dibatasi sanksi AS dan Belanda yang menghalangi pembelian mesin Extreme Ultraviolet Lithography (EUV), SMIC berhasil memproduksi chip 5nm Kirin X90 untuk Huawei menggunakan mesin Deep Ultraviolet Lithography (DUV).
Baca Juga:
SMIC juga berencana memproduksi chip 5nm dan 7nm untuk sektor otomotif China, yang selama ini menjadi pasar Samsung Foundry. Dengan rencana peluncuran chip 2nm untuk iPhone 17 tahun depan, TSMC diprediksi tetap memimpin hingga 2026 dan seterusnya.
Sebagai informasi, TSMC juga tengah meningkatkan produksi chip 3nm untuk memenuhi permintaan yang melonjak, termasuk dari Tesla dan produsen smartphone premium. Sementara itu, Samsung Foundry masih berjuang meningkatkan yield dan keandalan proses produksinya.