Bandung – Dari sisi usia, operator seluler PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) memang yang termuda di Indonesia, namun hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus bersaing dengan tiga operator besar yang menguasai industri telko di Indonesia, yakni Telkomsel, Indosat, dan XL.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, Tri sebenarnya mendapat dukungan oleh salah satu grup perusahaan raksasa telekomunikasi dunia, Hutchison Whampoa. Hutchison saat ini memiliki saham di sembilan operator seluler di Eropa, Asia, dan Australia dengan bendera “Three”.
Selain Indonesia, jaringan operator bermerek Tri hadir di Australia, Austria, Britania Raya, Denmark, Hong Kong, Irlandia, Italia, dan Swedia. Seluruh jaringan bermerek Tri tersebut menyediakan teknologi 3G dan layanan multimedia.
Dengan dukungan finansial yang kuat dan memiliki pengalaman yang mendunia itulah sehingga Tri Indonesia merasa cukup “pede” untuk mengejar ketertinggalan mereka dalam menggelar layanannya di Tanah Air.
Menurut Manjot Mann, Presiden Direktur Tri Indonesia, bahwa meski saat ini industri seluler di Indonesia dikuasai tiga operator besar (Telkomsel, XL, Indosat), namun pasar untuk layanan Data masih terbuka luas.
“Dengan memiliki populasi 250 juta dan pertumbuhan industri telekomunikasi mencapai 9,2% per tahun, pasar Indonesia masih sangat besar untuk digarap,” kata Manjot Mann, di Bandung, Selasa (26/11).
Manjot sangat yakin masih bisa bersaing dengan operator ‘big three’ dan menyatakan akan bisa menjadi ‘big four’ di industri telekomunikasi Indonesia. Untuk mendongkrak posisinya saat ini, dia mengungkapkan Tri akan fokus ke layanan Data.
Tri menargetkan akan bisa meraih pangsa pasar layanan Data sebesar 13% di akhir tahun 2013. “Kami pasti akan mampu mencapai taget tersebut di akhir kuartal tahun ini,” ujarnya.
Untuk itu, Tri mengklaim telah membangun 30 ribu BTS di Indonesia, dimana 14 ribu di antaranya adalah BTS Node B. “BTS 3G kami sudah 70% bisa mencapai kecepatan hingga 42Mbps,” kata Manjot.
Kehadiran pengusaha nasional Erick Thohir yang menguasai 35% saham Tri Indonesia diharapkan akan membantu performa Tri ke depannya. Erick menyatakan Tri akan bisa berkembang menjadi kekuatan baru di industri telekomunikasi Indonesia.
“Saya melihat Tri punya komitmen yang kuat untuk jangka panjang dalam membangun dan memberikan layanan telekomunikasi di Indonesia,” ujar pemilik klub sepakbola Inter Milan itu.
Menurutnya, jika dilihat dari infrastruktur, saat ini Tri menduduki posisi kedua di Indonesia. Dengan pencapaian tersebut, Tri disebutnya telah berhasil masuk jajaran empat besar di Indonesia
“Tri berpotensi menjadi salah satu pemain terbaik dalam industri telekomunikasi Indonesia dan punya komitmen jangka panjang,” pungkas Erick. [HBS]