Jakarta – Pernyataan mengejutkan disampaikan CEO BlackBerry John Chen yang mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan perusahaan akan “melego” (menjual) divisi handset jika terus-terusan merugi.
Bos baru BlackBerry ini mengatakan bahwa pihaknya tidak segan melepas divisi handset jika tidak lagi menguntungkan bagi perusahaan.
“Jika saya tidak mendapatkan uang dari bisnis handset, maka saya tidak akan lagi berada di bisnis tersebut (bisnis handset,red),” kata Chen, yang dikutip telsetNews dari Reuters, Kamis (10/4/2014).
Meski mengatakan akan mempertimbangkan untuk tidak lagi berjualan handset, namun pria asal China ini tidak menyebutkan kapan BlackBerry akan merealisasikan rencana tersebut.
Seperti diketahui, BlackBerry saat ini tengah terpuruk. Penjualan handset buatan perusahaan yang bermarkas di Kanada ini terus tergerus hingga menyisakan pangsa pasar sebesar 2 persen. Padahal saat masih berjaya, BlackBerry pernah menjual 52,3 juta unit ponsel di tahun 2011.
Chen sendiri dalam pernyataan sebelumnya pernah mengatakan ingin fokus pada layanan komunikasi sekuriti tinggi untuk enterprise maupun pemerintahan. Selain itu, Chen juga berambisi mengembangkan bisnis layanan messaging BlackBerry Messenger (BBM).
Sejak diboyong ke Android dan iPhone, aplikasi BBM cukup mendapat respon positif. Meski belum bisa bersaing dengan WhatsApp dkk, namun saat ini BBM lumayan populer digunakan di iPhone dan Android.[HBS]