Jakarta – European Commission, komisi Uni Eropa yang mengawasi masalah antitrust (antimonopoli), dilaporkan sedang meneliti klaim yang menyatakan bahwa Google menggunakan cara tidak kompetitif untuk meningkatkan pangsa pasar OS Android.
Financial Times melansir sebuah dokumen, dimana disebutkan bahwa upaya pemeriksaan tersebut dimulai dari tuduhan Microsoft dan Nokia yang mengklaim Google telah melisensi Android ke perangkat mobile lebih rendah dari biaya pembuatannya.
Google juga dituding telah menekan vendor ponsel Android untuk memasang berbagai layanan milik Google di handset yang diproduksi. Komplain tersebut telah disampaikan pada bulan April lalu.
Seperti dikutip telsetNews dari AllThingsD, Sabtu (15/6), komplain dari Microsoft dan Nokia tersebut menuduh Google telah menggunakan Android sebagai alat penipuan tersembunyi. Dengan menggunakan Android, Google bisa menarik keuntungan dari aplikasi buatan mereka yang kini terpasang dalam 70% smartphone yang beredar saat ini.
Beberapa sumber mengatakan bahwa penyelidikan tersebut bersifat informal dan belum diketahui bagaimana hasil akhirnya. Meski begitu, ada kemungkinan regulator Uni Eropa akan melakukan penyelidikan menyeluruh jika ada ditemukan bukti atas komplain/tuduhan tersebut.
Google sendiri telah membantah tudingan tersebut. Dalam pernyataan resminya, raksasa mesin pencarian itu menyebutkan bahwa Android adalah sebuah platform terbuka yang mendukung dan meningkatkan persaingan. Produsen handset, operator seluler, dan konsumen bisa memilih bagaimana cara mereka memakai Android, termasuk aplikasi yang ingin mereka gunakan.[HBS]