Telkomsel INDICO Sukses Bantu Petani Wonogiri Panen 200 Ton Gabah

Telset.id, JakartaINDICO, anak perusahaan Telkomsel yang berfokus pada pengembangan ekosistem digital  menuai hasil perdana pada penerapan solusi digital contract farming di sektor teknologi pertanian agritech, karena sukses membantu petani di Wonogiri Jawa Tengah panen 200 ton gabah. 

Melalui platform Digital Food Ecosystem (DFE), Telkomsel INDICO dan petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Makmur di Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, berhasil meraih hasil panen sebanyak 200 ton gabah padi dari 40 hektar lahan sawah.

Keberhasilan penerapan digitalisasi pertanian tersebut membantu sekitar 50 petani dalam menghasilkan komoditas pertanian yang lebih berkualitas sekaligus meningkatkan nilai komersial hasil pertanian mereka.

CEO INDICO Andi Kristianto mengaku senang bisa turut berkontribusi dalam menghasilkan kualitas gabah yang lebih sehat melalui penerapan teknologi Telkomsel Internet of Things atau IoT dan digitalisasi pertanian dalam budidaya pertanian yang dilakukan 3 bulan terakhir.

BACA JUGA:

“Upaya kami dalam pilot project ini menjadi langkah awal strategis dalam memberdayakan sektor agritech yang akan meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional,” ujar Andi.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima pada Jumat (30/06/2023), digital contract farming mengkombinasikan metode pertanian presisi melalui digitalisasi pertanian dengan jaminan bagi petani untuk memastikan hasil panen terserap dengan harga jual yang lebih tinggi daripada harga pasar.

Ada pun digitalisasi pertanian yang INDICO lakukan mulai dari tahap persiapan lahan sampai proses budidaya tanaman.

Misalnya saja pemanfaatan sensor IoT untuk mengukur kadar Nitrogen, Fosfor, dan Kalium dalam tanah, drone untuk penyiraman lahan menggunakan pupuk dan pestisida, dan aplikasi my.dfe.farm untuk mencatat perkembangan proses budidaya.

Dalam menjalankan seluruh prosedur operasional aktivitas budidaya tersebut, petani dipandu dan didampingi oleh agronomis berpengalaman.

Metode pertanian presisi dalam digital contract farming yang Telkomsel INDICO implementasikan bersama Gapoktan Tani Makmur menghasilkan gabah padi dengan jumlah rata-rata per ubinnya lebih tinggi sekitar 8% dibandingkan hasil panen tanpa metode pertanian presisi.

Selanjutnya hasil panen tersebut akan disalurkan melalui mitra INDICO untuk pemasaran dan penjualan lebih lanjut. Pada musim tanam yang dimulai pada April 2023, petani yang bergabung dalam digital contract farming sempat mengalami kekurangan pasokan air untuk penyiraman lahan.

Bersama petani, INDICO mengidentifikasi kendala tersebut dan membangun sumur irigasi sebagai solusi. Hasilnya petani bisa melakukan panen padi sesuai waktu yang telah diprediksi sebelumnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya kondisi serupa di masa mendatang, Telkomsel sebagai induk usaha INDICO berinisiatif memberikan bantuan sumur irigasi kepada Gapoktan Tani Makmur yang akan dibangun dalam waktu dekat.

“Semoga ke depan, sinergi Telkomsel dan INDICO melalui DFE semakin memperkuat ekosistem digital yang lebih inklusif, serta mengakselerasi pertumbuhan perekonomian bangsa, terutama bagi masyarakat petani secara berkelanjutan,” jelas Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam.

BACA JUGA:

Melalui platform DFE, INDICO berencana memperluas lahan untuk implementasi solusi on-farm menjadi 1.000 hektar di wilayah Jawa Tengah hingga akhir tahun ini. Untuk mengembangkan platform DFE, ke depannya INDICO akan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait.

Mulai dari penyedia sarana produksi (saprodi), pemerintah daerah, institusi akademik dan pusat penelitian, serta startup agritech lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI