Telset.id, Jakarta – Sebuah survei terbaru menyebutkan bahwa warga Amerika Serikat khawatir dengan berkembangnya industri teknologi milik China.
Bukan sebuah rahasia lagi bahwa pandangan kebangkitan China sebagai negara yang memiliki kekuatan secara global telah memberikan dampak signifikan terhadap opini publik Amerika.
Bahkan Amerika telah membuat peraturan yang membatasi kegiatan ekspor perusahaan teknologi dari negeri Paman Sam ke negara China, yang menyulitkan beberapa perusahaan teknologi asal China untuk mendapatkan komponen tingkat tinggi.
BACA JUGA:
- Meski Ada Embargo, Nvidia akan Umumkan Chip AI untuk China
- Waduh! Peneliti China Temukan Celah Keamanan di ChatGPT
Sebuah survei dari Chicago Council on Global Affairs kini mengungkapkan adanya perubahan penting dalam pandangan masyarakat Amerika, yang menyoroti pandangan kekhawatiran atas semakin besarnya pengaruh teknologi China.
Survei tersebut melibatkan peserta dari berbagai demografi, menunjukkan bahwa mayoritas warga Amerika kini memandang kebangkitan Tiongkok sebagai ancaman penting terhadap kepentingan Amerika Serikat, lapor Gizmochina.
Sentimen ini menandai tingkat kekhawatiran tertinggi sejak berakhirnya Perang Dingin. Hal-hal yang menjadi perhatian khusus mencakup pencurian kekayaan intelektual, persaingan ekonomi, dan peran Tiongkok dalam rantai pasokan global.
Kekhawatiran ini pun muncul ketika Amerika sedang mempersiapkan siklus pemilu berikutnya, dimana kebijakan dan tindakan China kemungkinan akan menjadi topik utama.
Menariknya, survei tersebut mengungkapkan adanya pandangan yang seimbang di kalangan masyarakat Amerika mengenai keseimbangan kekuatan ekonomi antara AS dan China, dengan adanya perbedaan pendapat mengenai negara mana yang lebih unggul.
Masalah perdagangan telah menjadi kekhawatiran lama dalam hubungan AS-China, dan banyak orang Amerika memandang China sebagai mitra dagang yang tidak adil.
Persepsi ini telah berkembang seiring berjalannya waktu, seiring dengan semakin banyaknya orang Amerika yang melihat kekuatan ekonomi Tiongkok sebagai ancaman penting terhadap kepentingan Amerika.
Survei tersebut menunjukkan dukungan yang kuat terhadap kebijakan yang membatasi pertukaran barang dan teknologi antara kedua negara, terutama mengingat keterlibatan perusahaan China dalam pencurian kekayaan intelektual.
Terlepas dari kekhawatiran ini, warga Amerika tampaknya lebih yakin akan kekuatan militer negara mereka atas Tiongkok.
Namun, keyakinan ini tidak mengurangi kekhawatiran secara keseluruhan mengenai peran dan niat China di indsutri global.
Kepercayaan terhadap kemampuan Tiongkok untuk menangani permasalahan global secara bertanggung jawab telah menurun secara signifikan, mencerminkan tren penurunan kepercayaan Amerika terhadap China.
BACA JUGA:
- Jerman akan Larang Operator Pakai Teknologi 5G Milik China
- Huawei Comeback, Penjualan Apple di China Merosot
Pertemuan mendatang antara Presiden Xi Jin Ping dan Joe Biden kemungkinan besar tidak akan mengubah opini publik secara drastis, namun dapat menandai sebuah langkah untuk mengatasi beberapa kekhawatiran ini.