Telset.id, Jakarta – Sepuluh tahun sudah Smartfren menggelar layanan CDMA di Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan nama CDMA begitu melekat pada diri mereka. Tak terkecuali pada layanan 4G yang juga sering disebut oleh banyak orang dengan sebutan ‘4G CDMA’.
Meskipun mayoritas pelanggannya masih menggunakan layanan CDMA, namun Smartfren enggan disebut sebagai operator CDMA. Terutama setelah Smartfren menggelar layanan 4G, yang bahkan diklaim memiliki coverage terluas dibandingkan dengan operator lainnya.
Menurut Munir SP, Vice Presiden Special Project Network Smartfren, bahwa sebenarnya tidak ada istilahnya 4G CDMA, karena semua handset bisa mengakses jaringan Smartfren, asalkan mendukung 4G.
“Smartfren tidak memerlukan handset khusus untuk mengakses 4G, asal handset tersebut mendukung 4G pada band 5 dan 40 atau salah satunya, bisa menggunakan 4G Smartfren,” jelasnya pada sesi ngobrol santai di sela-sela kegiatan Network Drive Test di kawasan Garut (24/2/2016).
Hal senada juga diutarakan oleh Derrick Surya, Head of Brand Marketing Communication PT Smartfren yang menyebutkan, bahwa lebih tepat operator 4G LTE, kalau bisa ditambahkan yang terluas karena itu juga sudah terbukti.
“Hal itu ada dalam pernyataan rilis dari perusahaan riset jaringan Opensignal yang dikeluarkan pada September 2015 lalu,” tutur Derrick.
Derrick juga menjelaskan bahwa mayoritas penggunaan data pelanggan Smartfren kini datang dari jaringan 4G, bukan 3G. Hal tersebut dikarenakan para pengguna 4G menggunakan layanan streaming video seperti YouTube dan sebagainya. Sehinggga jumlah pemakaian data mereka melonjak tajam.
Hadirnya layanan VoLTE sebagai inovasi baru dari Smartfren juga diharapkan dapat menjaring lebih banyak pelanggan mereka untuk bermigrasi ke jaringan 4G LTE. Apalagi dengan harga handset yang cukup terjangkau, yakni dari kisaran Rp 800 ribuan hingga Rp 1,7 jutaan.
Belum lagi dengan hadirnya berbagai promo diskon yang ditujukan kepada pelanggan lama dengan menunjukkan SMS resmi dari pihak Smartfren, dan pelanggan tersebut sudah berhak mendapatkan potongan harga untuk produk Andromax 4G.
Selain itu, Derrick juga menjelaskan bahwa Smartfren ingin menghilangkan persepsi publik terhadap penggunaan data 4G yang boros. Sejatinya hal tersebut merupakan perubahan dari kecenderungan pengguna yang lebih sering menyaksikan tayangan streaming karena Internet 4G lebih cepat dan stabil.
Dengan menghilangkan persepsi ini, diharapkan semakin banyak pengguna Smartfren yang “hijrah” ke layanan 4G. “Kenapa harus pindah ke 4G? Karena di masa depan layanan 4G akan terus berkembang,” tutup Derrick. [AK/HBS]