Potensi Ekonomi Digital di Indonesia

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Tahun 2018 diprediksi akan menjadi puncak pertumbuhan ekonomi kreatif. Hal ini didasari oleh data survei BEKRAF dengan Badan Pusat Statistik (2016) bahwa Industri ekonomi kreatif di Indonesia pada 2015 lalu tercatat menyumbangkan Rp 852 triliun kepada pendapatan domestik bruto (PDB) nasional, dan di tahun 2016 tercatat naik mencapai Rp 922,58 triliun dengan nilai kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 7,44%.

Berkembangnya industri ekonomi kreatif tidak bisa dipisahkan dari e-commerce di Indonesia. Bahkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan pertumbuhan e-commerce mencapai 60% – 80% per tahun. Semakin tidak terbendungnya pasar digital menjadikan e-commerce bisa menjadi salah satu pondasi dari kekuatan ekonomi Indonesia.

Proyeksi yang dilansir oleh Price Waterhouse Cooper (PWC), menempatkan Indonesia akan berada di posisi ke-5. Gross Domestic Product (GDP) Indonesia tahun 2030 diprediksi akan mencapai $5.424trillion.

Seperti di ketahui bersama, bahwa pemerintah mendorong UMKM Indonesia untuk go online karena 60 persen kekuatan ekonomi Indonesia berada di sektor UMKM, dan saat ini pemerintah menyediakan saluran untuk UMKM mengembangkan usahanya melalui e-commerce.

Sejalan dengan itu, marketplace yang mempunyai unique selling point “kekuatan sinergi group”, BLANJA.com, memiliki misi mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia melalui peningkatan kesempatan bagi produk ASLI INDONESIA menembus pasar nasional dan internasional. Seperti dilansir Kominfo, bahwa UKM sebagai representasi ekonomi rakyat dikarenakan dapat menyerap tenaga kerja ± 90 % serta memberikan kontribusi sebesar 58% pada Produk Domestik Bruto Nasional.

“Industri ekonomi kreatif yang bergerak di infrastruktur digital terus berkembang dengan pesat dan menawarkan berbagai solusi yang dapat membantu pelaku industri kreatif.  Dan di sini lah peran Blanja.com, membuka keterbatasan, mendorong perubahan, serta meningkatkan peluang bagi produk lokal agar dapat bersaing dengan produk import, Jelas Aulia E. Marinto, CEO Blanja.com

Rieka Handayani selaku Head of Public Relations Blanja.com menambahkan, Blanja.com memiliki program #BLANJAJEMPUTUKM di mana kami hadir menjangkau UKM di seluruh pelosok di Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas serta melakukan pendampingan, mulai dari memberikan edukasi cara membuka toko online, tips foto produk yang menarik hingga strategi pemasaran yang efektif.

#BLANJAJEMPUTUKM bersinergi dengan berbagai stakeholders; pemerintah melalui 5 (lima) Kementerian, yaitu Kementerian BUMN melalui RKB (Rumah Kretif BUMN), Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam pelatihan (8) delapan juta UMKM Go Online, Kementerian Perindustrian dalam program e-smart IKM, Kementerian Sosial dan Kementerian Perdagangan, Smesco,  Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dengan program kenduri e-UKM, IWAPI, dll.

Selama 2017, program ini telah berhasil mengonlinekan kurang lebih 30.000 UKM yang tersebar di 60 kota Indonesia dan ini naik sekitar 390% dari tahun sebelumnya di 2016. Pertumbuhan UKM yang meningkat cukup signifikan. Harapannya para pelaku UKM ini tidak hanya menjadi penjual online, namun menjadi pebisnis online. (MS)

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI