Telset.id, Jakarta – Pemerintah telah melakukan migrasi siaran TV analog ke TV digital di Jabodetabek. Buat Anda yang belum tahu, terdapat beberapa perbedaan TV analog dan digital, serta keuntungan yang bisa didapat saat beralih ke TV digital. Apa saja?
Migrasi TV digital artinya kebijakan yang mengubah siaran TV analog ke TV digital. Dengan siaran TV analog dimatikan, pemerintah ingin memberikan konten siaran yang lebih bagus dan merata ke seluruh masyarakat.
Lebih lanjut, kebijakan TV digital Kominfo bukan tanpa dasar hukum. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan peraturan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, serta Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021 tentang Pos, Telekomunikasi dan Penyiaran.
Implementasi kebijakannya telah dilakukan sejak April 2022, secara bertahap yang salah satunya dilakukan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), pada Kamis 3 November 2022 kemarin.
BACA JUGA:
- Kominfo Resmi Suntik Mati Siaran TV Analog di Jabodetabek
- Cara Dapatkan Set Top Box Gratis untuk Warga Jabodetabek
- Cara Mudah Menonton TV Digital Tanpa Set Top Box
Dalam menerapkan kebijakan tersebut, Kominfo juga membagikan Set Top Box digital gratis kepada masyarakat miskin, agar tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli perangkat. Set Top Box sendiri merupakan alat yang berisikan perangkat dekoder yang berguna untuk mengatur saluran televisi yang akan diterima.
Sayangnya meski sudah dijalankan, masih ada masyarakat yang bingung mengenai siaran TV analog dan TV digital. Bahkan ada yang tidak mengetahui keuntungan mengakses siaran TV digital. Bagi yang belum paham mengenai perbedaan dan kelebihan memakai siaran TV digital, simak tulisan ini sampai habis ya!
Perbedaan TV Analog dan Digital
Terdapat 3 perbedaan mengenai TV analog dan digital. Ketiga perbedaan ini menyangkut dengan teknis penyiaran dan kualitas gambar yang dihasilkan.
1. Sinyal Siaran yang Dipancarkan
Aspek pertama yang harus diketahui adalah sinyal siaran yang dipancarkan. Siaran TV analog adalah siaran yang menggunakan sinyal radio, di mana sinyal AM untuk mentransmisikan sinyal video dan FM untuk mentransmisikan sinyal audio dari stasiun televisi ke perangkat TV masyarakat.
Sinyal radio memiliki kelemahan karena sangat tergantung dengan kondisi geografis perangkat televisi.
Alhasil, kerap kali kita sering kesulitan mengakses siaran televisi apabila tinggal di kawasan yang diapit oleh perbukitan atau gedung-gedung tinggi, karena sinyal radio sulit diterima. Hasil berbeda diberikan oleh siaran TV digital.
Siaran TV digital adalah siaran yang ditransmisikan menggunakan pita lebar dan teknik modulasi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). Bentuk sinyal yang ditransmisikan berupa bit data informasi seperti data pada CD atau DVD.
Hasilnya siaran menjadi lebih kuat terhadap kondisi geografis apapun, dan tetap stabil meski trafik padat.
2. Kualitas Gambar yang Dihasilkan
Kualitas gambar dari siaran analog cenderung tidak stabil. Pasalnya kualitas dipengaruhi oleh jarak pemancar dengan perangkat TV. Beda hal dengan siaran digital yang mampu memberikan gambar yang jernih dengan kualitas 720p sampai 1080p atau High Definition (HD).
Perbedaan TV analog dan digital lainnya adalah jenis TV yang digunakan. Siaran analog menggunakan jenis TV tabung sinar katoda, sedangkan digital menggunakan layar datar seperti LCD, plasma atau LED.
3. Ukuran Layar TV
Perbedaan TV analog dan digital terakhir adalah ukuran layar TV. Selama ini ukuran layar TV yang bisa menangkap siaran analog maksimal berukuran 30 inci dengan bentuk layarnya cembung.
Sedangkan versi digital lebih kompatibel karena siaran bisa ditampilkan di layar 50 inci atau lebih dengan bentuk layarnya datar. Jadi penonton bisa lebih maksimal menyaksikan siaran TV digital gratis di rumah.
BACA JUGA:
- Kominfo Punya Chatbot Migrasi TV Digital, Begini Cara Pakainya!
- Cara Pasang STB TV Digital ke Televisi, Biar Tayangan Makin Jernih
Keuntungan Migrasi ke TV Digital
Ternyata migrasi dari siaran televisi analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO) memberikan keuntungan. Berikut ini beberapa keuntungan ketika migrasi diterapkan.
1. Ekonomi Bisa Bertumbuh
Tanpa disadari ternyata migrasi bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Dalam sebuah wawancara, Dirjen PPI, Ahmad M. Ramli menjelaskan kalau televisi digital mampu meningkatkan kualitas broadband internet Indonesia hingga 10%.
Melalui peningkatan kualitas tersebut, otomatis bakal berdampak sekitar 1,25% terhadap pertumbuhan ekonomi.
2. Memudahkan Pengembangan Jaringan 5G
Keuntungan berikutnya menyangkut pengembangan jaringan 5G. Selama ini industri penyiaran televisi membutuhkan pita frekuensi 700 megahertz ketika menyiarkan layanan analog.
Beda halnya apabila menyiarkan televisi digital. Industri hanya membutuhkan pita frekuensi 588 megahertz saja. Artinya sisa frekuensi 112 megahertz bisa dimanfaatkan untuk pengembangan jaringan 5G di Indonesia.
3. Kualitas Siaran TV Lebih Bagus dan Merata
Keuntungan terakhir dari migrasi TV digital ialah, siaran televisi menjadi lebih bagus dengan kualitas HD. Selain itu siaran bisa lebih merata sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan informasi.
Oke itu tadi informasi mengenai perbedaan TV analog dan digital, serta keuntungan migrasi ke digital. Semoga informasi ini bermanfaat dan mari kita dukung program ini supaya bisa berjalan dengan baik. [NM/HBS]