Telset.id, Jakarta – XL Axiata hanya berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 2% YoY selama kuartal pertama 2016. Dengan kenaikan itu, anak usaha Axiata Group ini membukukan laba bersih sebanyak Rp 20 miliar sepanjang tiga bulan pertama di tahun ini.
Pertumbuhan pendapatan yang berhasil dicapai XL didorong oleh pendapatan penggunaan layanan utama (voice, SMS, Data dan VAS) sebesar 5% YoY, serta dari pencapaian kinerja untuk layanan data naik 23% QoQ.
President Direktor/CEO XL, Dian Siswarini menyatakan, XL telah membuat pencapaian awal yang menjanjikan melalui peningkatan dalam berbagai kegiatan operasional yang berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan.
“Kami berharap ini menjadi momentum untuk terus melanjutkan Agenda Transformasi perusahaan yang masih berlangsung hingga saat ini,” ujar Dian, dalam keterangan persnya, Kamis (21/4/2016).
Pencapaian terbesar yang berhasil diraih XL adalah Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) yang meningkat sebesar 17% YoY menjadi Rp 2,2 triliun, sehingga menghasilkan margin EBITDA sebesar 39%, atau naik hingga 5% YoY.
Peningkatan tersebut merupakan hasil upaya XL untuk lebih fokus pada pelanggan-pelanggan yang produktif, dan juga upaya meningkatkan profitabilitas dari portofolio produk dan layanan yang ada. Ini juga merupakan peningkatan EBITDA dan EBITDA margin selama empat kuartal berturut-turut.
4G LTE merupakan kunci utama dari strategi XL untuk tetap menjadi yang terdepan dalam penyediaan layanan Internet Mobile guna memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap layanan Internet kecepatan tinggi.
Selama kuartal pertama 2016, XL telah membangun 3.286 BTS 4G, dengan cakupan mencapai lebih dari 36 kota/wilayah di Indonesia. XL juga melakukan investasi membangun lebih dari 18.000 BTS 3G. Hingga akhir Maret 2016, XL telah memiliki 59.040 BTS.
Meningkatnya penggunaaan 4G LTE dan smartphone yang memiliki kemampuan akses data sangat mendorong peningkatan trafik layanan Data. Di kuartal pertama 2016, trafik layanan data tumbuh 94% YoY, dengan total pengguna layanan Data mencapai 22,8 juta atau 54% dari total jumlah pelanggan XL.
Pertumbuhan smartphone yang terus berlanjut juga turut mendorong meningkatnya penggunaan layanan Data di Indonesia. Hingga akhir kuartal pertama 2016, laju penetrasi pengguna smartphone di XL mencapai 48% dari total penetrasi. Pengguna smartphone di XL mengalami pertumbuhan sebesar 19% YoY dan mencapai sebesar 20,5 juta pengguna.
XL juga telah membelanjakan Rp 1,1 trilun belanja modal untuk memperluas infrastruktur layanan Data dan layanan mobile, dengan sumber dana berasal dari internal. Total hutang mengalami penurunan dari Rp 30,2 triliun menjadi Rp 25,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sehingga utang bersih/ EBITDA juga mengalami penurunan dari 2,8x menjadi 2,6x.
Untuk periode kuartal pertama 2016, XL mencatat laba bersih sebesar Rp 20 miliar karena adanya penguatan rupiah terhadap USD. XL juga telah berhasil untuk meneruskan rangkaian program inisiatif “Balance Sheet Management” (Pengelolaan Neraca Keuangan) guna mengurangi dampak fluktuasi nilai mata uang asing (Forex).
Penerbitan saham baru (Right Issue) yang diumumkan untuk membayar hutang USD ke Axiata serta penjualan 2.500 menara ke Protelindo senilai Rp 3,6 triliun untuk membayar hutang dalam rupiah telah disetujui oleh pemegang saham.
Dengan selesainya kedua hal tersebut di semester pertama 2016, akan membuat kinerja XL berada pada kondisi yang sama seperti sebelum mengakusisi Axis.[HBS]