Pendapatan XL Axiata Naik 3%, Tembus Rp 26,8 Triliun

Telset.id, Jakarta – Fokus XL Axiata dalam meningkatkan kualitas jaringan di membuahkan hasil berupa pendapatan yang mencapai Rp 26,8 triliun di tahun 2021 atau naik 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY).

Selain itu, XL Axiata juga berhasil membukukan laba bersih Rp 1,3 triliun atau tertinggi sejak tahun 2013. Menurut Dian Siswarini selaku Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, pencapaian ini diperoleh karena perusahaan berusaha meningkatkan pengalaman konsumen.

“Fokus kami bukan untuk merespon persaingan tarif layanan, tetapi pada memberikan customer experience terbaik dan menciptakan nilai bagi pelanggan,” ungkap Dian melalui keterangan resmi pada Selasa (22/02/2022).

Baca juga: XL Axiata Akuisisi 66,03% Saham Link Net

Caranya dengan membelanjakan capital expenditure (capex), untuk meningkatkan kekuatan jaringan serta digitalisasi layanan di tahun 2021 kemarin.

“Kami telah membelanjakan capex yang lebih besar pada tahun 2021 untuk meningkatkan kualitas jaringan serta digitalisasi guna menghadirkan customer experience yang terbaik,” jelas Dian.

Hingga akhir 2021, total jumlah BTS perusahaan mencapai lebih dari 162.282 unit dengan BTS 4G meningkat menjadi 77.204. Sementara itu, fiberisasi telah mencakup lebih dari 50% site. Area yang terlayani jaringan 4G juga bertambah menjadi sebanyak 458 kota/kabupaten.

Bukan cuma pendapatan dan laba, peningkatan kualitas jaringan turut mendorong kontribusi pendapatan XL Axiata yang merangkak naik jadi 94% di tahun 2021.

Begitu pun pendapatan data per akhir 2021 yang mencapai Rp 23,42 triliun atau tumbuh 5,4 YoY.

Baca juga: XL Axiata dan BAKTI Sediakan Layanan 4G di Sumatera

Hasil positif juga terjadi di sektor ARPU dimana XL mampu menjaga ARPU blended di angka Rp 36 ribu, dengan jumlah pelanggan hingga akhir tahun 2021 ada sebanyak 57,9 juta.

Peluang Bisnis XL Axiata Tahun 2022

XL Axiata juga telah melihat beberapa peluang bisnis di industri telekomunikasi Indonesia di tahun 2022 yang bisa dimanfaatkan perusahaan untuk dapat meningkatkan performa ke depan.

Pertama, pemulihan ekonomi akan bisa terlaksana seiring dengan diprediksi akan meredanya Covid-19 pada tahun 2022, yang berarti pertumbuhan ekonomi siap untuk pulih lagi.

Kedua, cara kerja digital termasuk di lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari masyarakat, akan menciptakan permintaan jangka panjang struktural untuk layanan internet atau data.

Pendapatan XL Axiata 2021
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini

Ketiga adalah potensi peningkatan permintaan untuk layanan fixed broadband (FTTH) karena tuntutan bekerja dari rumah dan kerja secara hibrida.

Baca juga: XL Axiata Catatkan Kinerja Positif di Kuartal Ketiga 2021

Keempat terkait keberadaan Omnibus Law, di mana regulasi ini membawa peluang positif jangka panjang bagi industri melalui efisiensi capex dan opex untuk 5G serta manfaat lainnya.

Kelima peluang pengembangan layanan konvergensi yang semakin dibutuhkan konsumen untuk akses internet sehari-hari.

“Layanan ini akan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan untuk produk yang bisa menghadirkan akses internet cepat dan stabil, bisa digunakan satu keluarga, serta memberikan banyak kemudahan dan manfaat tambahan, seperti akses ke layanan hiburan,” tutup Dian. (NM/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI