Telset.id, Jakarta – Indosat Ooredoo merasa persaingan usaha di sektor telekomunikasi, terutama layanan Data sudah tidak sehat. Menyikapi hal itu, President Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli melayangkan surat kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Selain kepada Menkominfo, surat yang ditulis Alexander Rusli ini juga ditembuskan kepada Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha dan Ketua Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia.
Dalam salinan surat yang diterima Telko.id, Kamis (20/7/2017), surat itu mengungkapkan keprihatinan Indosat atas kondisi persaingan usaha di sektor telekomunikasi, terutama dalam penyediaan layanan komunikasi data yang diklaim pada situasi persaingan usaha tidak sehat.
“Operator terjebak dalam perang tarif yang berbahaya bagi keberlangsungan industri telekomunikasi. Tingkat harga layanan komunikasi data di Indonesia sudah sangat rendah dan jauh di bawah harga layanan sejenis di negara lain. Layanan ini dijual dengan harga di bawah biaya produksi,” tulis Alex.
Alex mendesak Kominfo sebagai regulator untuk menerbitkan aturan batas bawah layanan komunikasi data. Mengingat Kominfo sebelumnya telah memiliki perangkat aturan untuk tarif layanan komunikasi voice dan SMS, namun belum ada aturan mengenai tarif komunikasi data.
Menurutnya, aturan itu dibutuhkan karena melihat kondisi persaingan usaha di sektor telekomunikasi pada saat ini yang dinilai Indosat memprihatinkan. Layanan voice dan SMS semakin menurun, dan data terus mengalami pertumbuhan digunakan oleh pelanggan.
Ia menyebutkan, bahwa situasi tersebut membuat para operator seluler terjebak dalam perang tarif yang berbahaya bagi keberlangsungan industri telekomunikasi di Tanah Air.
Berikut surat yang dikirimkan CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli kepada Menkominfo Rudiantara yang diterima Telko.id, Kamis (20/7/2017):