Telset.id, Jakarta – Raksasa perangkat lunak Microsoft akan segera menjadi pemilik LinkedIn, setelah menyepakati pembelian jejaring sosial profesional itu senilai USD 26,2 miliar atau sekitar Rp 349 triliun.
Dalam pernyataan resminya, Microsoft dan LinkedIn menyatakan telah memasuki kesepakatan devinitif, dimana Microsoft akan mengakuisisi LinkedIn dengan nilai transaksi USD 26,2 miliar. Proses akusisi diharapkan dapat dituntaskan menjelang akhir tahun 2016.
Nilai transaksi tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan saat Facebook mencaplok WhatsApp tahun 2014 lalu senilai USD 19 miliar. Aksi korporasi ini juga menjadi akuisisi terbesar sepanjang sejarah Microsoft.
Proses akuisisi LinkedIn ini akan dibayar secara tunai, dimana setiap lembar saham LinkedIn dihargai USD 196 atau sekitar Rp 2,6 juta. Kabar akuisisi oleh Microsoft ini langsung mendongkrak harga saham LinkedIn sebesar 48%.
“Tim LinkedIn telah menjalankan usaha yang mengagumkan dalam menghubungkan tiap individu professional di dunia.,” ujar CEO Microsoft, Satya Nadella, seperti dikutip Telset.id dari The Verge, Senin (13/6/2016).
Meski LinkedIn akan menjadi miliki Microsoft, namun Nadella memastikan bahwa LinkedIn tetap akan mempertahankan brand, budaya, dan idenpendensinya. Microsoft juga tetap mempertahankan Jeff Weiner sebagai CEO LinkedIn.
Sementara itu, Reid Hoffman, chairman dan co-founder LinkedIn bersama Weiner mengatakan sangat mendukung proses pembelian LinkedIn oleh Microsoft.
Setelah proses pembelian ini rampung, Microsoft berencana akan mendorong pertumbuhan LinkedIn lebih jauh lagi, dan juga menyebarkan penggunaan layanan berlangganan Microsoft Office 365 dan Dynamics untuk melengkapi setiap orang maupun organisasi di seluruh dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir jaringan profesional LinkedIn terus mengalami pertumbuhan yang sangat baik, dimana penggunanya tumbuh 19 persen setahun dan sekarang memiliki sekitar 433 juta pengguna.
Tahun lalu, LinkedIn telah meluncurkan versi baru dari aplikasi mobile-nya untuk meningkatkan jumlah pengguna mereka, dan juga menambahkan fitur newsfeed untuk anggotanya.
LinkedIn juga telah mengakuisisi platform pembelajaran online bernama Lynda.com untuk memasuki pasar baru, dan meluncurkan versi baru produk Recruiter untuk pelanggan perusahaan atau enterprise. [HBS]