Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara mengaku sangat senang jika diundang untuk berbicara di acara wisuda mahasiswa. Karena di momen seperti itulah dia bisa “memprovokasi” para mahasiswa.
Tapi jangan berpikiran negatif dulu, karena provokasi yang dimaksud oleh pria yang kerap disapa Chief RA ini bukanlah untuk hal-hal yang negatif. Maksud Menkominfo memprovokasi para mahasiswa Indonesia untuk bisa berperan dalam membangun Indonesia, khususnya membangun ekonomi digital.
“Saya paling senang dengan acara (wisuda) di perguruan tinggi. Karena saya bisa memprovokasi lulusannya yang usianya masih muda, dan juga memprovokasi perguruan tingginya untuk mengubah mindset-nya,” katanya di acara Indonesia Digital Economy Summit 2017, di Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Menurutnya, semua perguruan tinggi di Indonesia memang memiliki fakultas ekonomi, namun sayangnya hingga saat ini fakultas tersebut sama sekali tidak ada prodi atau jurusan digital ekonomi.
Hal itu tentu sangat disayangkan karena di zaman sekarang, ekonomi digital tentu sangat dibutuhkan agar Indonesia bisa mengikuti perkembangan tren digital yang sangat cepat.
“Sudah 30 tahun tidak berubah (prodinya), yaitu akuntansi, manajemen ekonomi ataupun ekonomi pembangunan. Kita sudah bicara tentang digital ekonomi, masih saja bicaranya akuntansi dan ekonomi pembangunan saja,” tegas Chief RA.
Ia juga mengatakan, Indonesia di tahun 2020 mendatang menargetkan USD 130 miliar atau sekitar Rp 1763,8 triliun dari ekonomi digital saja. Hal itu tentu memerlukan peran penting anak-anak muda Indonesia atau yang masih berada di usia produktif untuk bisa mencapai target tersebut.
“Tahun 2013 selalu menjadi patokan saya. Karena di tahun itu Indonesia berada di puncak bonus demografi,” ucapnya.
Bonus demografi itu sendiri menurutnya merupakan kondisi suatu negara di mana jumlah usia penduduk produktifnya dua kali dari usia non-produktif, sehingga sudah seharusnya untuk memanfaatkan hal tersebut demi mencapai target yang telah ditetapkan.
“Jadi bisa dibayangkan bagaimana perkembangan ekonomi digital yang akan terjadi di Indonesia,” pungkasnya. (FHP/HBS)