Telset.id, Jakarta – Seorang karyawan Tesla dilaporkan melakukan sabotase. Staf yang identitasnya tak diungkap tersebut mengubah kode sistem operasi perusahaan. Ia membocorkan informasi penting perusahaan.
Dilansir Engadget, CEO Tesla, Elon Musk, tidak mengatakan bahwa aksi itu diotaki oleh pihak tertentu. Namun, ia mengakui, Telsa memang mempunyai banyak musuh. Mereka ingin Tesla berhenti beroperasi.
Kata Musk, musuh-musuh Tesla berasal dari sesama produsen mobil, pialang di bursa saham Wall Street, serta perusahaan bahan bakar fosil. Kendati begitu, ia menutup rapat mengenai informasi detail mengenai hal tersebut.
Nantinya, jika ada bukti-bukti kuat mengenai aksi karyawannya yang membocorkan rahasia perusahaan, Musk berencana akan menempuh jalur hukum.
Dugaan sementara, karyawan nakal itu ingin balas dendam atau berharap untuk mendapatkan uang secara cepat.
Baca juga: Elon Musk Beli 72.500 Saham Tesla
Belum lama ini, Tesla melakukan pemangkasan tenaga kerja. Tesla melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar sembilan persen karyawan. PHK tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi perusahaan.
Pada awal 2017, Tesla telah menambah sekitar 8.000 pekerjaan. Total, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mempekerjakan sekitar 46.000 pekerja. Pada kuartal II-2018, Tesla mereorganisasi pekerja dengan merumahkan sekitar 4100 karyawan.
Baca juga: Elon Musk Mau Bikin Perusahaan Permen
Musk mengatakan bahwa PHK ribuan pekerja tidak akan memengaruhi produksi Tesla Model 3. “Karena Tesla tidak pernah menghasilkan laba tahunan dalam hampir 15 tahun sejak kami ada,” tegasnya. [SN/HBS]
Sumber: Engadget
