Telset.id, Jakarta – Samsung dikabarkan berencana menutup operasional salah satu pabrik di China. Alasannya, penjualan perangkat Samsung di negara tersebut terus mengalami kemerosotan yang mengakibatkan munculnya rencana Samsung tutup pabrik disana.
Tak cuma itu, informasi juga menyebut bahwa upah tenaga kerja di China mengalami kenaikan signifikan. Tak ingin neraca keuangan tergerus, Samsung membuka wacana menutup pabriknya disana.
Menurut 9to5google, Samsung kemungkinan akan menyetop produksi perangkat, termasuk ponsel, di pabrik Tianjin Samsung Telecom Technology di wilayah utara China di Tianjin, pada tahun ini.
“Secara umum, pasar ponsel sedang dalam kondisi sulit karena perlambatan pertumbuhan. Pabrik di Tianjin fokus kepada aktivitas yang meningkatkan daya saing serta efektivitas,” kata pihak Samsung.
[ Baca Juga : Jenuh, Penjualan Ponsel di China Merosot ke Level Terendah ]
Sejak 2017, berdasarkan Counterpoint Technology, Samsung mengalami penurunan pengapalan di China. Samsung dikabarkan mengalami penurunan pengapalan hingga 60 persen dibanding 2016.
Pada kuartal pertama 2017, Samsung dilaporkan harus rela kehilangan pangsa pasar hingga ke angka 3,3 persen.”Samsung harus tahu cara memuaskan pelanggan di China,” ujar peneliti ekonomi China, Jeon Byeong-seo.
Pada kuartal kedua 2018, Samsung memperkirakan pendapatan perusahaan tumbuh melambat, sejalan dengan prediksi analis.Meski begitu, Samsung masih sedikit tertolong laba dari bisnis chip.
Sejumlah analis memperkirakan, saham Samsung secara global turun dua persen pada kuartal kedua 2018. Gempuran ponsel China, seperti Xiaomi dan Huawei, membuat laba Samsung susut signifikan.
Sumber : gto5google.com