Infinix Tunjuk Pabrik Baru untuk Penuhi TKDN

Telset.id, Jakarta – Infinix, produsen smartphone asal Hong Kong, mengaku telah memenuhi regulasi terkait tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah RI dengan membangun pabrik keduanya di Cikarang.

Sekedar informasi, TKDN adalah nilai atau persentase komponen produksi buatan Indonesia yang dipakai dalam sebuah produk berbasis jaringan 4G LTE. Angka minimalnya TKDN sektor ini adalah 30%.

Komponen yang harus diproduksi di dalam negeri bukan hanya hardware, tapi juga software hingga tenaga kerja local. Tujuannya untuk mengurangi defisit perdagangan akibat banjir barang impor yang masuk ke Indonesia.

SEA Regional Head Infinix Mobile Marcia Sun mengatakan pembangunan pabrik Infinix merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam melayani konsumen di Indonesia.

Pembangunan pabrik ini  juga diharapkan bisa membawa Infinix lebih dekat dengan salah satu pasar smartphone di Asia.

“Kami percaya bahwa dengan mengembangkan industry ponsel di lingkungan kami bekerja, kami tidak hanya membangun komunitas, tetapi juga mengumpulkan talenta-talenta dari mahasiswa universitas local untuk menjadi individu yang cerdas akan terknologi,” jelas Marcia dalam acara peluncuran Infinix HOT S3 di kantor Lazada, Jakarta, Selasa (6/3).

Sebagai bentuk impelentasinya, Infinix menyediakan berbagai kesempatan program magang, terutama untuk mahasiswa. Tujuannya supaya mereka lebih melek teknologi, khususnya di bisang industry ponsel yang terus berkembang.

Sebelumnya, Infinix memastikan telah menunjuk pabrik baru di Indonesia untuk memproduksi  smartphone mereka. Pabrik baru tersebut juga memproduksi smartphone LG dan BlackBerry.

“Setelah bekerjasama dengan Satnusa di Batam, sekarang kita akan menambah satu pabrik lagi yakni Telesindo. Mereka pabrik yang produksi LG dan BlackBerry,” tutur Marcia.

“Pabrik kedua ini ada di Jakarta, dan akan mulai beroperasi bulan depan,” tambahnya.

Dijelaskannya, penunjukan pabrik baru disebabkan karena permintaan konsumen terhadap  smartphone Infinix sangat tinggi. Selain itu, pihaknya juga ingin berjaga-jaga jikalau stok  smartphone mereka yang diproduksi di pabrik Satnusa habis.

“Kapasitas pabrik Telesindo 400 ribu unit per bulan. Tapi itu tergantung dengan permintaan yang ada. Bisa naik dan bisa turun,” ujar Marcia.

[Baca juga: Infinix HOT S3 Laris Manis di Lazada]

Di Indonesia sendiri, Marcia menegaskan bahwa pihaknya telah mematuhi aturan TKDN yang berlaku di Tanah Air. Ia mengklaim bahwa semua smartphone yang dijual di Indonesia telah miliki takaran TKDN di atas 30%, tepatnya 31%.

“Bahkan di pertengahan tahun ini kami akan bekerjasama kembali dengan pemerintah dengan membuat produk di atas 35% TKDN-nya,” janjinya.[SN/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI