Telset.id, Jakarta – Hewlett Packard atau HP menyatakan rencana untuk menerapkan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 6.000 karyawan. Hewlett Packard PHK karyawan bukanlah yang pertama.
Hewlett Packard PHK karyawan sampai 6.000 orang selama tiga tahun ke depan karena ekonomi dunia terus merosot melibatkan sektor teknologi.
HP, yang mempunyai sekitar 61.000 karyawan, mengaku berencana memangkas jumlah sumber daya manusia untuk melakukan penghematan USD1,4 miliar.
BACA JUGA:
- Wushh!! Kecepatan Superkomputer dari HP Capai 20 Kuadriliun per Detik
- Tahun Depan, Hewlett-Packard akan PHK 9.000 Karyawan
Penghematan sebesar itu akan didapatkan hingga 2025 mendatang. HP mengikuti kebijakan serupa yang dilakukan raksasa teknologi Meta, Amazon dan Twitter.
“Rencana tersebut memungkinkan kami melayani pelanggan secara lebih baik sekaligus mendorong penciptaan nilai jangka panjang,” kata CEO HP, Enrique Lores.
Telset kutip dari Gadgets360, Rabu (23/11/2022), HP akan mengurangi biaya dan menginvestasikan kembali inisiatif pertumbuhan untuk bisnis kami masa depan.
Meta awal bulan ini menyatakan akan memberhentikan lebih dari 11.000 staf. Twitter menyudahi kerja sama kerja dengan setengah dari total 7.500 karyawan.
“Keputusan terberat ini harus kami buat. Kami berkomitmen untuk memperlakukan orang dengan hati-hati dan hormat,” kata juru bicara HP via email ke AFP.
HP, yang membuat perangkat keras komputer dan printer, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja karena mengalami penurunan pendapatan.
Pemasukan perusahaan anjlok sebesar 11,2 persen menjadi USD 14,8 miliar untuk kuartal fiskal terakhir 2022. HP pun harus berhati-hati dalam melangkah.
Karenanya, guna kelangsungan bisnis di tengah perlambatan ekonomi dunia, perusahaan bakal melakukan efisiensi gaji untuk ribuan karyawan secara global.
BACA JUGA:
- Cara Nonton Streaming Piala Dunia 2022 dan Harga Paket Vidio
- Cara Berlangganan Vidio Terlengkap 2022
Hewlett Packard akan melakukan PHK sampai 6.000 karyawan selama tiga tahun ke depan guna penghematan operasional seiring penurunan pemasukan.
Namun demikian, perusahaan belum memberi penjelasan, apakah ribuan karyawan yang akan terkena PHK berlaku di seluruh cabang Hewlett Packard. [SN/HBS]