Telset.id, Jakarta – Rupanya konten negatif di internet dan media sosial masih saja ada dan bahkan nampaknya kembali marak menjelang momentum Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Pemerintah, melalui Kominfo, pastinya tidak tinggal diam, dengan menyiapkan berbagai langkah untuk mengatasi masalah yang beredar luar di masyarakat itu.
Namun Menkominfo Rudiantara justeru menyatakan pemerintah melakukan pendekatan untuk mengatasi konten negatif di internet, yakni pendekatan ekosistem dan pemangku kepentingan alias stakeholders.
“Yang dilakukan Kominfo yaitu pendekatannya adalah pendekatan ekosistem atau pendekatan stakeholders. Pendekatan stakholders yang legitimate dengan senang hati saya menerima,” jelas jelas Menkominfo Rudiantara, dalam Diskusi Publik “Mengikis Politik Kebencian” Kamis (9/8/2018).
“Saya sangat welcome jika ada pendekatan stakeholders yang legitimate untuk bersama-sama meraih kontennya apapun disini, yakni kebebasan beragama, kebebasan berkeyakinan dan lain sebagainya,” tambahnya.
Baca juga: Menkominfo Ajak Anak Indonesia Aktif Berinternet Positif
Dalam kegiatan yang diisi dengan Peluncuran Laporan Kemerdekaan Beragama/Berkeyakinan (KBB) dan Politisasi Agama 2017 itu, Rudiantara mengungkap kondisi pemberitaan palsu dan hoaks serta tugas pemerintah.
Menurutnya, apa yang terjadi di dunia media sosial juga terjadi di dunia nyata, hanya berbeda frekuensi dan volumenya.
Menkominfo mengatakan tugas pemerintah adalah melindungi masyarakat Indonesia dari berbagai pengaruh negatif, termasuk konten di internet atau media sosial. Salah satu implementasinya adalah dengan melakukan pemblokiran terhadap media sosial maupun website penyebar konten negatif.
“Saya memblokir untuk kepentingan itu, bukan menghalangi. Kalau melakukan pemblokiran dikatakan represif, kalau tidak melakukan pemblokiran dikatakan letoi,” tukas dia.
Dia mengakui saat ini tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap media sosial masih rendah. Oleh karena itu pendekatan ekosistem dianggap lebih baik karena bisa dilakukan dengan menyeluruh.
Baca juga: Menkominfo Minta Media Siber Perangi Hoax
Dalam pendekatan ekosistem, kata dia, perhatian utama tidak hanya terhadap konten di media sosial tetapi juga sumberdaya manusia. Bahkan berkaitan dengan konten pornografi, upaya yang ditempuh Kominfo dinilai lengkap mulai dari hulu ke hilir.
“Kembali ke orangnya, kita masyarakat Indonesia kalau hadap-hadapan ada semacam etika atau barrier. Saya tidak akan mengumbar tubuh saya karena, ada sopan santun, ada takut mungkin tetapi manakala ada orang yang melakukan apapun dengan suka-suka maka permasalahannya bukan hanya media sosialnya tetapi sumber daya manusia, karenanya pemerintah pendekatannya ada dua yaitu ke hulu dan ke hilir,” jelas dia.